Aku bangun pada pagi hari minggu dengan suasana hati yang ceria. Seumur-umur aku belum pernah tidur lelap dan bermimpi indah seperti semalam terasa indah sekali.
Meski kak Nadia udah nggak virgin lagi tapi bisa membuat penisku ngilu?. Satu kata itu menakjubkan oke?. Pasti ada alasan yang membuat kak Nadia sedih jika menceritakan perilah kenapa ia tak virgin lagi.
Jika cowok sama cewek saling jatuh cinta maka akan ada hubungan yang namanya pacaran. Tapi akukan Ladyboy dan kak Nadia juga cewek, kami tak berani masuk ke hubungan pacaran itu, karena itu merepotkan.
Ladyboy adalah sebutan baru bagi para kaum cowok yang merubah ciri fisiknya ke cewek dengan totalitas kecuali kelaminnya, itu menurutku. Ladyboy itu sebutan gaulnya, kalau sebutan bahasa katroknya ya bences, banci, bencong apapun itu namanya.
Seoarang ladyboy merubah tubuhnya dari wajah, suara, tingkah laku, ciri fisik dan lainya menjadi layaknya sorang cewek. Dan malangnya aku terjebak di dalamnya. Beruntung perubahanku tak sengaja karena kasus salah suntik pas aku kecil.
Aku mengira dokter yang menyuntikku itu keliru mengambil suntikan yang berisi cairan hormon endrogen?. Beruntung lagi hanya beberapa orang saja yang tau, bayangkan jika saudara di pantiku tahu, habislah aku di bully.
Tapi sekarang nambah lagi yang tahu tentang penisku yang malah bagun pagi ini karena ada bidadari posesif memelukku telanjang bulat lagi, uhhhh rasanya kaku banget otongku pengen manja-manja lagi sama kak Nadia.
Posisi kami yaitu berbaring miring saling memeluk, wajahku terbenam di belahan gunung empuk yang bulat dan berpucuk lembut warna merah muda. Aku pun mencoba tidur kembali memejamkan mata karena ini masih jam 5 pagi.
Biasanya kalau jam 5 pagi aku bangun langsung menggerakan anggota badanku, lalu berolahraga ringan seperti site up, push up dan setelah badanku hangat lalu meditasi. Tapi khusus minggu pagi ini sayang terlewatkan.
"Embhh" kak Nadia.
Karena pergerakanku kak Nadia malah terusik tidurnya. Perlahan mata hijau kak Nadia membuka dan melihatku yang bersembunyi di belahan dadanya. Aku tak jadi tidur dan membuka mataku mendongak ke atas lepas dari belahan dadanya.
"Selamat pagi kak?" Aku.
"Embhh pagi Lova, kok masih pake kak sih?" Kak Nadia.
"Nggak enak aja, udah biasa sih kak" Aku.
"Muach sini ke atas sama kakak" Kak Nadia.
Aku naik ke atas sejajar wajahku berhadapan dengan wajah kak Nadia yang berantakan. Tangannya pelan merapikan rambutku agar wajahku terlihat, kemudian pipiku di pegang tangan kanan kak Nadia, ia tersenyum tipis padaku.
Beberapa detik kemudian senyum kak Nadia berubah menjadi seringai nakal. Kak Nadia menyibakkan selimut kami lalu menindih badanku. Bibir kak Nadia hendak mencium bibirku namun beralih mencium keningku.
"Muachh, semalam enak banget Lova, kakak nggak nyangka bakal seenak itu" Kak Nadia.
"Aku juga kak muach, masih pegel kak padahal cuma sekali doang" Aku.
"Yah kakak juga, mungkin baru pertama kali?" Kak Nadia.
"Uhhh kak jangan di duduki" Aku.
"Hihihi nih rasain" Kak Nadia.
Sontak desahanku keluar karena kak Nadia menduduki penisku pas di lipatan yang lembabnya. Nafsuku mulai naik karena godaan kak Nadia yang pagi-pagi udah mancing birahi.
"Ahhh kak?" Aku.
"Morning sex" Kak Nadia.
Saat aku tanya kak Nadia menjawabnya di telingaku lirih dan sensual. Tanganku di ambilnya di arahkan ke payudaranya yang bentuknya bulat indah lebih besar dari milikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM