"Ahhh lebih dalam Lagi Rena, sampai penisku habis kamu telan, ahhhhh anjing yang baik embhh" Aku.
"Muach tentu Nona" Rena.
Rena dengan mulutnya mengulum penisku sampai kepala penis menembus tenggorokanya. Rena diam menatapku dengan mata berbinar girang dan senang karena mulutnya aku mainkan.
Aku elus wajah Rena yang cantik dan manis sekali mengalahkan kak Nadia. Juga mulut Rena yang ahli mengemut penisku sampai menembus tenggorokannya tanpa tersedak sekalipun dan Rena juga masih bisa bernafas.
Rena santai sekali dengan adanya penis di tenggorokanya, rasanya kepala penisku di remas-remasnya nikmat sekali. Sambil menghisap rokok aku menikmati mulut Rena juga yang tanganya kini meraih tanganku untuk memegang pipinya.
Aku tahu apa yang Rena inginkan, aku pun berdiri dan mengajak Rena masuk dengan berjalan mundur ke kamarku. Rena merangkak sambil memegang pahaku karena takut penisku lepas dari mulutnya. Sampai di dalam kamar Rena menutup pintu dengan kakinya.
"Rena anjing yang baik deh, pinter banget sih kamu?" Aku.
Rena nampak senang dan ceria wajahnya menatapku mendongak ke atas. Aku pegang dagunya lalu aku cabut penisku pelan dari mulut Rena, namun Rena menghisap sekuat mungkin, penisku kembali masuk lagi mentok ke mulutnya.
"Uhhh enak banget Rena" Aku.
*Clup... Clup... Clup... Clup...*
Kini kepala Rena aku pegang dengan kedua tanganku, aku genjot mulutnya yang nikmat sekali. Rena pasrah dengan wajahnya berbinar senang menatapku. Semakin leluasa penisku bergerak maju mundur, keluar masuk di dalam mulutnya.
Penis aku benamkan dalam-dalam di mulutnya lalu aku goyang-goyangkan kepala Rena dan itu membuat penisku keenakan. Aku berhenti menggerakan penisku dan Rena nampak kecewa, ia memelukku erat sekali sampai wajah cantiknya menempel di perut bawahku.
"Rena kau nggak mau lepasin penisku ya? Ahhh oke bersiaplah" Aku.
Rena senang dan melepas pelukannya, aku pegang kembali kepalanya dan aku mulai menggenjot mulutnya lagi dengan cepat dan kasar. Aku cabut penis dari mulut Rena dengan paksa, lalu aku tempelkan ke pipinya kanan dan kiri bergantian.
"Embhh... Nona saya suka penis Nona, ahhh... Muach... Uhhh... Wajah Rena basah ahhhh...." Rena.
Puas melihat wajahnya basah air liur, aku todongkan penisku di depan bibir Rena, ia membuka lebar-lebar bersiap menerka penisku lagi. Dengan paksa aku masukan penisku ke dalam mulutnya sampai mentok lalu aku tahan selama mungkin.
Aku kagum dengan Rena anjingku ini, karena ia sangat kuat. Berbeda dengan kak Nadia ketika mengemut penisku mentok seperti ini dan paling lama ia bertahan 5 detik lalu kak Nadia akan batuk tersedak. Tapi Rena dapat bertahan lama sekali.
"Ahhh Rena sudah ya? Aku mau mainin payudaramu" Aku.
"Ahhh iya baik Nona dengan senang hati" Rena.
Berbaring di ranjang dengan Rena berada di tengah pahaku yang naik ke pahanya dengan posisi Rena duduk sambil menjepit batang penisku di tengah payudaranya. Pelan dan lembut ia mengempit batang penisku lalu ia kocok dengan jepitan payudaranya.
"Apa Nona suka payudara Rena?" Rena.
"Banget ahhh..." Aku.
Penisku yang di jepit payudara Rena yang besar dan montok, E-cup kalau nggak salah ukuran cupnya itu semakin enak radanya. Rena memegang masing-masing payudaranya sendiri dan mengerakkanya ke atas dan kebawah mengocok-ngocok batang penisku.
Rena meludahi belahan payudaranya dan membuat penisku semakin licin di jepit dan di kocok payudaranya enak banget. Aku bisa melihat wajah Rena yang bahagia melihat penisku menjilatinya dengan lidahnya yang lembut dan basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM