07

5.2K 154 0
                                    

Kakak kelas yang menjadi panitia adalah kakak kelas 3. Ada 5 kakak yang cantik-cantik dan ada 2 bulenya. Kami ber 20 siswi baru di suruh untuk memilih bola warna yang sudah di siapkan di dalam kotak hitam. Dan aku mendapatkan bola warna merah.

Aku kasih lihat ke kakak kelas dan aku mendapatkan tantangan menari dan itu pas dengan apa yang aku bilang kemarin aku akan menari Tarian Bambangan Cakil yang abah Bima ajarkan padaku. Semua sudah mendapat tantangan sekarang kami sedang jalan ke kelas kami.

Kalau ingat abah Bima aku jadi kangen sama banyolannya yang campur-campur. Dari beliau aku mempelajari banyak dari nyanyi, nari, musik untuk mengisi aktivitasku kalau cuma rebahan di kamar yang ada pikiranku melayang, kepala di kaki, kaki di kepala bikin halu.

"Ehhh Gin, lu dapet tantangan apa?" Aku.

"Dapet cerdas cermat entah apa yang akan gue jawab nanti kalau ada soal" Gina.

"Kalau kamu Shof?" Aku.

"Aku dapet musik sih, kamu Va?" Shofya

"Aku nari, jangan di bocorin dulu, mau nampilin apa biar jadi kejutan besok" Aku

"Setuju" Gina

"Ini kita mau di bawa ke kelas mana ya?" Aku.

"Tergantung nilai sama perilaku kayaknya?" Shofya.

"Biasa sih gitu, tapi entahlah" Gina.

Ini sekolah emang nggak tanggung-tanggung elitnya, kebayang kalau aku mbayar pake duit, bayar pake daun? Kantong sama ATM miris kawan. Lihat aja lantai koridor kelas yang kami injak ini adalah batu Granit yang halus.

Ternyata kakak kelas yang cantik, kece badai ini membawa kami ke kelas 1C alias kelas terakhir di pojok lantai satu. Saat kami masuk ke kelas, uhhh ruanganya berAC kualitas tinggi mesin ACnya. Ada layar monitor pengganti papan tulis yang guede banget. Kursi ada bantalan sponnya biar nggak panas pantat.

"Udah taukan nama kakak?" Kak Nadia.

"Sudah kak"

"Oke kakak bakal ngasih formulir kalian isi dengan data yang benar" Kak Nadia.

Kami mendapat lemar formulir, aku isu data diri dan sekaligus nomer WAku di formulir nomer WA akan di masukan ke grup supaya kalau ada informasi bisa langsung di sebar dengan mudah. Selesai mengisi salah satu dari kami mengumpulkan ke depan. Selanjutnya adalah sesi perkenalan.

"Kalian mungkin bingung kenapa kita bisa milih mapel? Yah memang SHg mempunyai kurikulum sendiri mapel yang wajib kalian ambil hanya dua yaitu Matematika sama bahasa, yang lain boleh kalian ambil atau tidak"

"Dan SHg bukan cuma mengajar muridnya agar pintar namun juga mengembangkan bakat kalian, di sini fasilitasnya lengkap, apa yang menjadi skill dan hobi kalian bisa tersalur, tapi kakak teggaskan kalau bisa hobi yang positif, olahraga, bermusik misal"

"Untuk jadwal pelajaran akan di kirim ke Grup WA nanti serta aturan-aturan di sini yang harus kalian patuhi. Mungkin juga kalian ada yang takut pembulian? Jangan takut karena kakak kelas kalian nggak punya waktu untuk itu"

"Kakak bocorin maple di SHg sangat susah jadi nggak bakal ada waktu buat pembulian atau hal-hal negatif lainya. Setiap sudut bakal ada CCTV 24 jam kecuali di toilet atau kamar ganti, tapi di dalam ada staff penjaga"

"Tapi jika ada masalah antar siswi gimana kak? Ada ring pertarungan untuk itu. Jadi kalian bisa baku hantam di ring sampai puas masalah kalian selesai"

"Itu saja saat ini kalian boleh kembali ke asrama atau mau berkunjung ke tempat lain boleh, untuk selebihnya seiring waktu kalian akan tahu sendiri, selamat pagi jelang siang adek-adek" Kak Nadia.

Sekelas menjadi gaduh dan ribut ada yang berkenalan, mungkin karena kami baru mengenal tak ada yang nggosip. Ku lihat tas, jam tangan mereka pada merek terkenal dan mahal cuma aku sendiri yang biasa saja, aku merasa salah masuk kandang. Tapi nggak jadi masalah, kalau ada yang nyinyir tinggal ajak ke ring kita baku hantam.

"Va, bosen gue di sini ke mana gitu yuk?" Gina.

"Yuk ahhh cabut aja, gue juga pengen jalan-jalan" Aku.

Aku dan Gina pun keluar kelas, dan Shofya dia sedang ngobrol sama teman barunya. Keluar kelas berjalan di korido ini sepi karena baru hari pertama. Kami sampai di halaman sekolah, ada yang sedang ngerumpi, main basket sama baca buku sambil ngopi uhhh enak banget kayaknya.

"Sini aja Va" Gina.

"Ehhh jadi ingat, jujur deh Gin lu heker ya?" Aku.

"Kok tahu?" Gina.

"Nebak aja sih, soalnya lu banyak tahunya" Aku.

"Hihihi maaf ya Lova, kalau gue cari tahu tentang lu, btw lu hebat juga silatnya bisa juara 1 tingkat nasional" Gina.

"Tuh kan gue udah curiga, kepo amat lu" Aku.

"Hihihi sory" Gina.

"Tapi btw gue mau minta tolong buatin chanel yutub dong" Aku.

"Gampang itu, yaudah yuk ke asrama aja" Gina.

Aku dan Gina pun kembali ke asrama. Dari sini agak jauh jalanya tapi mungkin sekolah bikin begini supaya siswinya nggak pada males jalan kaki. Meski jalan kaki mata kita nggak bosen kok karena lingkungan sekolah yang waow pokonya.

Kami ketemu sama kakak-kakak kelas yang pada lewat atau nongkorng sambil ngerumpi. Sampai di depan asrama cukup sepi karena pada di sekolah. Kami berdua langsung jalan ke kamar nomer 10 yaitu kamar asrama kami. Aku ke kamar dan berganti baju dan Gina juga.

"Sini Va, namanya mau apa?" Gina.

"Terserah deh yang penting jadi, bisa buat uplud video gue" Aku.

Gina mulai mengutak atik laptop canggihnya untuk mendaftarkan akun baru yutub dan berlangganan premium sekalian, ia juga meminta nomor ponsel sama nomor rekeningku. Setelah lama akhirnya jadi juga.

"Nih udah jadi, yang tau paswodnya cuma lu, gue nggak bakal ganguin deh" Gina.

"Uhh awas aja lu berani utak atik akun gue, btw kecepatan jaringan laptop lu kek kuda" Aku.

"Hihihi ada ada aja lu, dah ahhh gue mau coling-coling sama baby ayang gue, bye" Gina.

"Makasih Gin" Aku.

Di asrama ada Wifi yang lumayan bagus kecepatan jaringanya, aku mengaplud videoku pas aku lagi tanding silat ada banyak sih tapi setelah aku pilih-pilih ada 2 video yang terbaik menurutku karena kualitas grafiknya HD ya cuma 2 itu, lalu aku mengapludnya siapa tahu banyak yang subkirb, tambah-tambah uang di ATMku

Aku mengecek juga apakah sudah ada notif di Wa ternyata sudah ada Grup WA sekolah SHg ini dan lagi ramai bahas entah apa. Aku mengecek foto-foto profilnya mencari yang paling jelek dan aku tidak menemukanya, paling cuma aku yang jelek dan miskin. Sungguh hebat ini sekolah, batinku.

Selanjutnya aku agak kaget waktu ngecek koleski chanel videoku yang namanya LoVa chanel. Gimana nggak yang viuw buanyak banget, baru aku uplud 15 menit udah 10ribu yang nonton dan yang subkrib seribu. Dalam hati aku tersenyum ceria, akhirnya dapat duit juga cuma pajang video di yutub ini.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang