27

2.3K 73 0
                                    

Entah berapa jam kami terbang dengan jet namun saat aku bangun sudah sampai di bandara. Kak Nadia membangunkanku sambil menahan desahan karena jari tengahku berada di dalam vagina hangatnya. Kami pun turun dari jet dan langsung naik mobil lagi.

"Udah sampai kak?" Aku.

"Belum sayang, kita naik mobil menuju ke sebuah dermaga militer, kita akan naik kapal selam menuju ke sebuah pulau" Kak Nadia.

"Berapa jam lagi kak?" Aku.

"Yah kira-kira 4 jam lagi, kamu mau makan malam dulu?" kak Nadia.

"Iya kak perutku lapar" Aku.

"Yaudah tunggu sebentar ya?" Kak Nadia.

"Bisakah mampir? Lova mau makan malam" Kak Nadia.

"Baik Nona, tunggu sebentar. Monitor cek? Di sini Omega masuk melapor, Cari restoran yang terbaik princes mau makan malam, ganti"

"Di terima oleh Alfa, sepuluh menit lagi kita sampai. Kepada semua personil ambil posisi setiap sudut luar maupun dalam restoran, amati gedung-gedung menggunakan teropong, laksanakan"

"Siap kapt"

Para bodyguard entah dari mana ini selalu memggunakan HT untuk saling komunikasi. Dan pengawalan untukku ketat sekali udah kayak presiden, aku jadi bertanya-tanya siapa orang tuanku apa beliau orang super? Nggak mungkin deh. Mau makan saja ribetnya minta ampun.

"Alfa masuk dan memberitahukan kepada semua personil untuk mengambil posisi karena princes sudah tiba di depan restoran, Alfa juga sudah memesan resto ini, selama princes makan malam jangan biarkan siapapun masuk, laksanakan dan selesai"

Aku dan Kak Nadia di bimbing masuk sebuah restoran yang super mewah. Kami duduk berempat yaitu aku, kak Nadia, tante Omi momy kak Nadia dan Om Neil Dadynya kak Nadia. Kami sampai di sebuah restoran yang sepi. Makan malam terasa lezat karena menu yang di pilih kak Nadia untukku.

"Di sini Alfa. Monitor kepada semua personil amati pergerakan di luar, ganti"

"Di terima oleh Celta, ada pergerakan dari sebuah gedung, ia sudah menyiapkan senjata api laras panjang mengarah ke mobil Omega, ganti"

"Di terima kembali oleh Alfa. Alfa akan berganti membawa princes dan keluarga Neil lewat mobil Alfa, semua personil ganti mobil dengan acak"

Tiba-tiba suasana menegang karena ada pembunuh bayaran sniper yang sedang mengintai namun para boduguard sudah mengetahuinya. Ada 2 pria bodyguard yang di tinggal untuk membereskan Sniper tersebut.

"Princes dan Nona Nadia kita ganti mobil, ayo cepat masuk" Kapten Alfa.

Kak Nadia langsung menarikku masuk ke dalam mobil mini bus yang sudah siap di jalan tak jauh dari restoran tempat kami makan malam tadi. Beruntung tak ada tembakan karena laporan kalau sniper sudah di bereskan. 3 jam kemudian kami sampai di dermaga.

"Maaf Tante cuma bisa ngantar sampai sini saja" Tante Omi

"Mom mau langsung kerja lagi?" Kak Nadia.

"Iya sayang, perusahaan sudah mulai bahaya" Tante Omi.

"Mom jangan lupa chat aku" Kak Nadia.

Tante Omi melambai kepada kami berdua, dengan mobil berbeda lagi mereka langsung pergi meninggalkan kami. Kak Nadia meraih tanganku memggenggamnya. Hatiku sedikit tenang saat naik ke kapal selam.

"Princes silahkan duduk, dan perjalanan akan memakan waktu setengaj jam dengan kecepatan penuh" kapten.

"Terima kasih kapten" Aku.

Dengan kecepatan penuh kapal selam melaju entah kemana, aku dan kak Nadia duduk sambil mengamati suasana kapal selam yang wow sekali. Rasanya kayak kita naik pesawat karena tak ada guncangan sama sekali sampai tempat tujuan.

"Selamat datang di pulau pribadi milik ibu anda princes, kami menyebutnya Queen" Kapten Alfa.

Dermaga khusus kapal selam kami tiba di sini. Dan dermaga ini terhubung dengan jalan setapak ke sebuah gua yang berada di kaki gunung. Aku dan kak Nadia di bawa masuk dan ketika masuk ternyata dalamnya kayak gedung.

Dan di depan pintu utama ada sosok wanita memakai jas kerja berdiri menyambutku dan kak Nadia. Kami di bawah ke life dan naik ke lantai 3 yang merupakan lantai teratas. Gedung ini unik karena di bangun di dalam sebuah gunung.

"Tuan Neil dan nona Nadia silahkan beristirahat di kamar ini, saya akan mengantar princes kepada queen"

"Lova ikut aja ya? Kakak di sini kok sama Dad" Kak Nadia.

"Iya kak, sampai nanti ya kak?" Aku.

Aku pun masuk ke sebuah pintu yang sepertinya sih kamar karena ini mirip apartemen. Saat aku masuk di dalam hanya ada satu rungan ukuran 5 meter persegi. Dan betapa kagetnya aku karena di dalam kamar terpajang foto-fotoku dari aku bayi sampai masuk sekolah SHg.

"Ini?" Aku.

Saat aku memandangi foto-fotoku yang di ambil diam-diam tapi aku yakin sekali foto ini aku dan nggak mungkin salah. Lalu tiba-tiba ku rasakan sebuah tangan melingkar di perutku dan sebuah pelukan hangat menggetarkan tubuhku sampai jiwaku.

"Mama selalu di sekitarmu princes, maaf mama nggak bisa nemenin kamu" Mama.

Aku langsung berbalik dan terkejut sampai air mataku tak bisa ku bendung lagi. Selama ini aku nggak sendirian, ada kasih sayang mama yang tak aku tahu namun ada. Ku peluk erat mama yang sekarang nyata bukan mimpi.

"Ma-ma?" Aku.

"Iya sayang ini mama, lihat tatto kita sama, dan tatto ini khusus untuk kita berdua saja, maafkan mama sayang" Mama.

Bahagia tentu saja aku rasakan akhirnya aku bisa bertemu dengan orang tuanku. Ternyata mama cantik sekali, aroma tubuhnya bisa meredam emosiku. Dan anehnya aku mengenali bau tubuh mama. Pelukanya terasa hangat dan menenangkan.

Mama membawaku ke sebuah sofa, aku duduk di pangkuanya. Ku pandangi wajahnya yang cantik dan terkesan tegas bila ekpresinya datar. Tapi sekarang mama tersenyum menatapku yang masih menangis karena bahagia.

"Mama cantik" Aku.

"Kamu manis" Mama.

Mama pun mulai menceritakan kenapa aku di titipkan di panti asuahan indonesia. 15 tahun yang lalu mama menjadi buron berbagai negara karena mama sendiri adalah ratu mafia di amerika. Dan aku di titipkan kepada Om Neil yang tak lain dan tak bukan Dadynya Kak Nadia.

Lalu mama memutuskan bersembunyi di sebuah pulau yang termasuk wilayah sebuah negara tapi pulau ini belum terjamah oleh manusia. Selama ini mama selalu mengawasiku lewat sebuah satelit khusus dan alat super komputer canggih.

"Mama cuma bisa cerita versi singkatnya aja sayang, kalau lebih detil lagi bahaya buat kamu, jangan tanya oke?" Mama.

"Iya ma, yang penting aku bisa ketemu sama mama aku udah seneng" Aku.

"Mama juga seneng sayang, tapi kamu sabar ya?" Mama.

"Kalau papa udah meninggal?" Aku.

"Iya sayang" Mama.

"Nggak masalah ma, yang penting mama harus terus hidup dan pulang ke indonesia" Aku.

"Sebentar lagi sayang, masalah mama hampir selesai, mama bakalan pulang kita akan tinggal serumah" Mama.

"Mama aku ngantuk" Aku.

"Yaudah yuk tidur sama mama" Mama.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang