Setelah vagina Rena banjir karena orgasmennya yang hebat ia menjadi sehat lagi nggak panas tinggi kayak tadi. Rena duduk di pangkuanku memelukku menjilati jari-jariku dengan riangnya, aku jadi senang dengan Rena karena senyumnya manis. Dengan badan montoknya yang mulus nggak kalah sama model victoria.
"Vaginamu tambah tembem Rena, kamu mau lagi?" Aku.
"Tentu saja nona, vagina Rena baru di mainin nona dari tadi malam, nona suka kalau vagina Rena tembem?" Rena.
"Suka dong, makin sempit dan enak" Aku.
"Jangan tinggal Rena lagi nona, Rena bakalan jadi anjingnya nona yang manis" Rena.
"Baiklah tapi kalau keluar kamu harus pake baju ya?" Aku.
"Iya nona, meski badan Rena jadi risih kalau pake baju uhhh..." Rena.
"Nanti lama-lama nyaman kok, jangan cemberut gitu dong anjing manis, ayo buka lagi pahanya" Aku.
"Iya nona vagina Rena sudah nunggu di mainin lagi ahhhh..." Rena.
Rena pun merangkak dengan pantatnya di depanku, sekarang Rena selalu duduk di kursi bukan di lantai lagi sehingga pantatnya yang putih selalu mulus dan bersih. Aku mengelus pantat Rena yang bohay, kenyal dan juga vaginanya yang tembem dan mulus nggak ada yang menggelambir serta warnanya merah muda.
"Ahhhhh... Nona enak" Rena.
*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup...*
Aku masukan jari tengahku ke dalam lubang vagina Rena yang tembem dan sempit lalu mencolok-coloknya agar vagina Rena mengeluarkan lendir pelumas. Sesudah basah dan licin, aku memutar telapak tanganku ke arah bawah sehingga jari tengahku bisa menjangkau titik G-spot di dalam vagina Rena. Dan segera saja aku kocok vagina Rena sampai ia berteriak.
"Arghhhhh... Arghhhhhh... Enak nona embhhhhh... Embhhhh... Asik vagina Rena di mainin Nona ahhhhhhh..." Rena.
Vagina Rena manjadi sangat basah sekali, aku kocok semakin cepat ujung jari tengahku juga mengusap-usap G-spot vagina Rena dan membuat badan Rena semakin gemetar karena nikmat. Aku kocok sampai vagina Rena menjepit erat jari tengahku dan muncratlah cairan orgasmenya banyak sekali sampai telapak tangan kananku basah.
*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*
"Arghhhhh... Arghhhhhh... Nonaaaaaa..." Rena.
Aku langsung menarik tanganku dari vagina Rena dan mengambilnya untuk duduk di depanku. Rena bersandar lemas dengan badannya yang montok mengejang hebat sekali. Aku elus-elus vagina Rena yang sangat basah aromanya nggak bau sama sekali. Rena mengambil tanganku lalu menjilat jemariku sampai bersih dengan wajahnya nakal dan ceria.
"Bersihkan dulu Rena, lalu ayo pake baju" Rena.
"Iya nona dengan senang hati slurup... Ahhhh..." Rena.
Aku mengambil baju untuk Rena pakai yaitu, celana pendek ketat yang terbuat dari bulu lembut, dan bra model kemben yang sama dengan celana Rena. Aku memakaikan baju untuk Rena dari celananya dan bra kembennya, juga aku merapikan rambutnya yang halus dan lembut aku ikat menjadi ekor kuda.
"Kau manis sekali Rena, ayo kita jalan-jalan ke Pattaya, kotanya pusatnya transgender dan hal nakal lainya" Aku.
"Ayo nona, uhhhh.. Rena senang kalau di ajak jalan-jalan sama nona" Rena.
"Sebentar Rena aku copot dulu tali anjingnya tapi nanti jangan lepaskan tanganku oke?" Aku.
"Baik nona, Rena akan selalu memeluk lengan nona" Rena.
Aku dan Rena keluar lalu naik life dan sudah ada Drake di sana menungguku dengan baju santai celana jins dan kaos putih. Ada juga bodyguard lain ada cewek dan cowok semuanya sudah terlatih bahkan ini adalah pasukan milik Drake yang elit, Drake merupakan anak buah mama posisinya seperti General dalam kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM