44

1.6K 49 0
                                    

Mulutku rasanya penuh penis Lova yang sedang menikmatinya. Aku cuma bisa mengemut penis Lova yang bergerak maju mundur kepala penisnya di mulutku. Lova tahu mulutku sudah lelah dan akhirnya penis Lova tercabut juga.

Aku berdiri dan memegang pinggulnya yang kecil aku tempelkan badan Lova. Aku peluk ia dan Lova melingkar tanganya di leherku tersenyum senang. Bibirnya yang tersenyum nampak manis, ku cium bibir Lova dan itu membuatku melumatnya.

Tangan kananku naik mengelus pinggul Lova sampai ke pucuk payudaranya yang kencang dan sekarang ukuranya lebih kecil dari payudaraku. Beginilah aku jika nggak olahraga badanku jadi agak montok dan Lova malah menyukainya.

"Ahhh kak embh..." Lova.

Kini giliran lehernya aku kecup-kecup lembut, bayi besarku semakin mendesah karena titik sensitifnya aku kecup dengan bibirku. Elusan tanganku di payudara Lova terasa mengganjal karena putingnya yang mulai ereksi menjadi kenyal. Ku remas lembut payudara kanannya.

"Embh kak enak kak uhhh" Lova.

Aku membalasnya dengan ciuman bibirku ke lehernya bergantain bagian kanan dan kiri leher Lova. Tangan kiriku turun mengelus pahanya sampai batang penisnya aku genggam pelan mengocoknya.

Kini di depan wajahku ada payudara Lova yang sudah ereksi putingnya. Aku mendorong mundur sampai Lova duduk di sofa kamar kami. Aku duduk di lantai di tengah paha Lova yang membuka. Ku cium putingnya bergantian berkali-kali.

"Ahhh kak enak kak terus ahhh embh" Lova.

Lova semakin meningkat gairahnya di tandai dengan penisnya menegang dan bergerak sendiri dan indah sekali. Lova menarikku duduk di tengah pahanya, aku duduk membelakanginya. Ada dua tangan kini sedang mengusap payudaraku yaitu telapak tangan Lova.

"Ahhh sayang embh ahhh enak" Aku.

"Payudara kakak enak di remas karena tambah montok, aku suka kak" Lova.

Rasanya nikmat sekali saat payudaraku di remas-remas tangan Lova. Aku tengok ke sebelah ada bibir Lova yang tersenyum manis, aku cium bibir manisnya. Ciuman bibir kami terasa nikmat karena Lova meremas payudaraku.

Ciuman kami lepas, aku langsung mendesah keras karena putingku di jepit tangan Lova dan memilin-milinnya. Aku semakin tak kuat karena penis Lova menekan pantatku saat aku pegang terasa keras dan panjang banget.

"Kak masukin ke vagina kakak uhhh penisku sakit kak" Lova.

"Ahhh iya sayang, embh ahhh" Aku.

Aku angkat pantatku sampai kepala penis Lova menyentuh lipatan vaginaku. Dari lubang vaginaku tergesek kepala penis Lova, darahku semakin berdesir panas nikmatnya. Perlahan aku masukan penis Lova ke vaginaku.

*Blesh....*

"Ahhh udah masuk sayang ahhhh" Aku.

"Enak kak terus sampai penisku mentok, vagina kakak enak banget sempit kak ahhh" Lova.

"Iya sayang embhh ahhhh penis kamu gede banget uhhh ahhh nikmat sayang" Aku

Pelan-pelan aku turunkan badanku dan agar penis Lova semakin masuk ke lubang vaginaku. Keras penisnya membuat dinding vaginaku merespon dengan cengkraman erat. Saraf-sarafku pun semakin sensitif mengirimkan kenikmatan ke seluruh tubuhku.

*Plak....*

"Arghhh sayang..." Aku.

"Kak vagina kakak enak uhhh embh..." Lova.

Dengan payudaraku masih setia di remas tangan Lova, aku naikan tubuhku pelan dan penis Lova aku urut menggunakan vaginaku terasa nikmat sekali, karena penis Lova sudah licin akibat cairan lendirku aku turunkan pantatku dan penisnya melesat masuk sampai mentok ke vaginaku lagi.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang