23

2.7K 94 2
                                    

Pagi ini aku bangun duluan dari Lova, dan itu rekor untukku. Lova itu termasuk gadis yang selalu rutin bangun pagi sekitar jam 4.30 sampai jam 5 pagi. Sehabis bangun ia langsung olahraga, makanya badannya itu bagus banget, otot yang feminim.

Jika pas pertama masuk sekolah Lova terlihat kurus namun sekarang udah ideal tubuhnya. Semakin manis dengan kulit sawo matangnya, badannya yang tinggi hanya selisih 4 cm denganku membuatnya menjadi salah satu primadona sekolah ini.

"Muach... Bangun yuk?" Aku.

"Bentar kak, dingin" Lova.

"Mandi air hangat aja yuk sama kakak?" Aku.

"Mandiin ya kak?" Lova.

"Iya-iya ayo bangun dulu muach" Aku.

Dan sudah biasa jika Lova manja padaku, sangat manja malah. Tentu aku suka kalau Lova manja padaku, kalau Lova manja sama yang lain itu bisa bikin aku emosi dan sakit hati. Aku dan Lova pun ke kamar mandi, badan kami udah telanjang bulat berdiri di bawah shower.

"Hangat kan?" Aku.

"Iya kak, hangat karena ada kakak juga sih" Lova.

"Mau berendam dulu?" Aku.

"Iya kak mau, badanku kaku-kaku rasanya" Lova.

Aku akui yang mesum itu aku, kalau Lova nggak aku pancing dia nggak bakal aneh-aneh paling-paling cuma main putingku aja. Kayak sekarang ini ia duduk di belakangku memeluku bermain putingku. Menahan nafsu birahi itu berat untukku, tapi aku nggak nurutin nafsu karena bakal merusak momen ini.

"Nanti mom sama dad kakak mau jemput, kamu ikut kakak pulang ya?" Aku.

"Iya kak, aku nggak punya rumah ikut kakak aja deh" Lova.

"Kak ambilin korek" Lova.

"Iya nih, kakak juga mau dong" Aku.

Kini Lova pindah duduk di pangkuanku sambil menyalakan rokok, sebatang untuk berdua rasanya nikmat karena bekas bibir Lova. Uhh otakku jadi mesum masih pagi juga, lihat batang rokok sama lihat batang penis Lova bikin darah berdesir-desir.

"Udahan yuk kak? Hihi kakak udah panas ya?" Lova.

"Siapa yang nggak panas lihat kamu seksi banget?" Aku.

"Kakak juga seksi banget kok, ayo kak keluar, perutku laper banget" Lova.

"Handukan dulu ihh" Aku.

Kami mengelap badan memakai handuk, dan juga rambut panjang kami di liliti handuk agar cepat kering. Lova sudah duduk di depan cermin setelah rambutnya agak kering dari air. Dengan alat pengering rambut, aku mengeringkan rambutnya lalu menyisirnya. Bergantian Lova juga membantuku.

"Va nggak usah bawa baju ya? Bawa pakian dalam aja sama apa yang kamu mau bawa nanti masukin ke koper kakak" Aku.

"Oke kak, aku pake baju apa?" Lova.

"Emb... Sebentar kamu pake celana jin's sama kaos singlet ini aja, sama kok kayak kakak" Aku.

"Iya kak makasih emuach" Lova.

Kami pun memakai pakaian, aku lihat Lova yang sedang memakai celana dalamnya dan bra yang ukuranya semakin besar sama dengan payudara miliku. Namun milik Lova itu kencang dan bagus sekali bulatanya, bikin aku iri.

"Kakak nanti horny kalau ngeliatin aku mulu" Lova.

"Embh... Udah dari tadi sayang emuach..." Aku.

Aku pun memakai bajuku karena habis beres-beres di kamarku, aku harus ke kamar Lova bersiap-siap juga. Lova keluar kamar sambil membawa ponsel. Aku menyeret koperku tak lupa mengunci kamar tidurku. Lalu kami keluar menuju lif.

Ada juga sih yang nggak pulang tapi itu terhitung jari. Kebanyakan teman-teman kami sudah pulang kemarin malam. Suasana yang kemarin ramai sekarang sepi, bahkan staf asrama nggak kelihatan.

Sampai di kamar asrama Lova, kami masuk dan membereskan pakian dalam miliknya aku lipat dan aku masukan ke koperku beserta lainya. Untuk data-data Lova yang penting di tinggal di asrama karena lebih aman. Selesai berberes, ponselku bunyi.

"Iya mom, udah sampai mana?" Aku.

"Udah sampai kok sayang, mom jemput ke asrama?" Mom.

"Nggak usah mom, aku sama Lov aja yang ke situ" Aku.

"Kak udah dateng?" Lova.

"Udah Va, yuk berangkat" Aku.

Tangan kananku di peluk Lova, sedang tangan kiri menyeret koper, agak repot sih tapi dari pada gadis ini ngambek malah tambah repot nanti. Mom menunggu di depan asrama dengan mobil jenis mini bus yang mewah tentu saja, mana mau Mom pake mobil butut.

Sampai di mobil, Mom keluar tapi bukanya meluk aku gitu tapi langsung meluk Lova. Uhhh wajahku jadi cemberut, tapi dalam hati aku seneng mom mau menerima Lova sekaligus mau bantu.

"Jadi ini yang namanya Lova? Manis banget kamu pantes Nadia suka, kenalin Noele Momynya Nadia" Mom.

"Aku Lova tante, maaf kalau aku ngrepotin" Lova.

"Uhh nggak kok sayang, tante malah seneng akhirnya Nadia punya gandengan, truk aja gandengan" Mom.

"Hihi tante bisa aja" Lova.

"Mom? Dada mana?" Aku.

"Dadymu tidur sayang, yuk kita pulang kamu yang nyetir mom mau ngobrol sama Lova oke? Nih kuncinya" Mom.

"Yaelah mom?" Aku.

"Mom belum tidur lho, capek sayang, udah ih ayo berangkat" Mom.

Kami bertiga pun akhirnya berangkat menuju rumahku. Udah satu semester aku tak pulang, kangen sama dad. Meski orang tuaku super sibuk tapi aku tak masalah karena mereka sibuk juga demi aku dan demi orang-orang yang bekerja untuk dad sama mom.

Di belakang mom bukanya ngobrol tapi malah tidur, kasihan juga sih mom pasti kecapekan. Sedangkan Lova sedang bermain ponsel. Tak lama kami tiba di rumahku yang masih satu kota dengan sekolah SHg. Mom juga bangun. Perjalanan memakan waktu satu jam.

"Yuk kita turun dan sarapan" Mom.

Aku menggadeng tangan Lova masuk ke rumahku ke meja makan. Koperku sudah ada yang mengurusnya. Meja makan sudah penuh aneka masakan amerika kesukaanku, tapi aku lihat Lova bingung. Aku ambilkan menu makanan yang pas di lidahnya.

"Nih kakak ambilin pasti kamu suka, di makan ya muach" Aku.

"Uhhh mesranya... Mom jadi iri" Mom.

"Mom sama dad lah kalau pengen" Aku.

"Uhhh dadymu itu lagi ngorok, sebel" Mom.

"Jangan di kasih tau Lova dong nanti ancur pesona dad" Aku.

Tiba-tiba dad datang dengan wajah ngantuknya duduk di meja makan. Ia dengan santai mencium pipi dan kening mom lalu mengambil sarapan belum sadar kalau anaknya pulang, bahkan sampai sarapannya habis belum sadar juga masih nunduk sambil ngunyah dengan nikmatnya.

"Hei sayang? Matanya di buka!" Mom.

"What?" Dad.

"Tuh anakamu pulang" Mom.

"Hem? My sweety come home?" Dad.

Dad pun sadar dan buru-buru memelukku. Hah kangenku terobati karena baru sekarang aku bisa ketemu sama dad karena saking sibuknya. Lalu ia melihat Lova yang lagi sarapan dan mengernyit, lalu tersenyum lebar.

"Ohhhh my sweety pulang bawa jodoh ternyata hahaha" Dad.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang