Sampai di rumah hari sudah petang aku mengajak Leny mandi bersama. Kami berdua berendam di bak mandi air hangat. Leny nampak senang saat aku menggosok badannya menggunakan sabun, rambutnya juga aku kasih shampo agar Leny bersih dan wangi nantinya karena malam ini adalah malam yang akan menjadi malam yang panjang.
Setelah mandi dan memakai baju, aku mengeringkan badan kecil Leny dan rambutnya, selesai lalu kami berdua makam malam Steak yang sudah di masak dan di siapkan oleh Maggie sendiri. Ia agak parno karena dulu aku pernah di racun tetapi berhasil selamat dan Maggie sekarang tak mau lagi meninggalkanku.
Selain steak ada juga menu lain dan juga segelas tequila untukku, ini adalah minuman kesukaanku, kalau Lova sukanya anggur aku tequila atau pun vodka aku suka karen segels saja sudah terasa. Setelah aku dan Leny kenyang makan malam, aku mengajaknya ke kamarku karena aku sudah tak tahan ingin bermain dengan Leny, aku ingin menikmati malam ini.
Baju kimono yang aku pakai sudah aku lepas, aku sudah telanjang bulat menatap Leny yang sedang duduk di ranjang menatapku. Aku membawa Leny naik ke ranjang, aku cium bibirnya sambil menaiki badan kecilnya yang aku buka pahanya sehingga vagina imut Leny bisa aku lihat secara jelas. Leny tiduran dengan paha membuka matanya memejam membalas ciumanku.
"Muachhh... Kau manis sekali Leny..." Aku.
"Thanks maam, i am be with you maam" Leny.
"Aku sudah nggak sabar ingin menikmatimu shhhhh... Ahhhh..." Aku.
"Pelan-pelan maam ahhhh... It's big penis ahhhh..." Leny.
Kini aku duduk memegang batang penisku, aku gesekkan ke vagina perawan yang imut tak ada bulu rambutnya. Saat terbuka oleh gesekan kepala penisku, vagina Leny nampak kecil lubangnya dan sangat rapat saat aku coba memasukkan kepala penisku. Aku pun terus menggosokkan kepala penisku sampai vagina Leny menjadi basah lendir pelumas membasahi kepala penisku.
"Ahhhh... Susah sekali vaginamu terlalu kecil Leny, rilekslah..." Aku.
"I-iya maam uhhhh... Ahhhh..." Leny.
Aku pegang lagi penisku menggunakan tangan kiriku, lalu aku buka vagina Leny yang imut dan indah sekali. Aku tempelkan kepala penisku ke lubang kecil itu lalu aku dorong pelan-pelan. Betapa rapatnya vagina Leny, terasa mencengkram saat aku berhasil memasukkan kepala penisku ke dalamnya. Ku lihat wajah Leny menahan besarnya penisku ia mengeryit.
"Apa kau siap Leny? Tahanlah kalau sakit oke?" Aku.
"Yes maam arghhhhh..." Leny.
Aku dorong lagi penisku hingga menyentuh selaput dara Leny, sebelum aku mendorong lagi. Leny aku dekati wajahnya sambil aku menatapnya ku dorong paksa penisku pelan sampai merobek selaput daranya. Leny kesakitan dan berteriak keras, badannya sampai kaku dan mengeliat. Ada air mata yang mengalir karena pasti sakit dan perih sekali, namun aku terus mendorong sampai kepala penisku mentok ke dalam lubang vagina kecil dan rapat Leny.
*Blesh...*
"Arghhhhh... Hiks... Maam it's hurt arghhhhh... Arghhhhhhh..." Leny.
"Tahanlah Leny, nanti kau akan keenakan..." Aku.
Mengamati wajah Leny yang cantik sekarang sedang kesakitan karena vagina kecilnya terpaksa harus di masuki penisku membuatku ingin menusuk-nusuknya tapi aku harus sabar. Betapa hebat rasanya saat penisku masuk ke dalam lubang vagina Leny, sempit dan ketat sekali sampai penisku seperti di remas-remas. Leny masih menangis, aku cium lagi bibirnya dan melumatnya agar rasa sakitnya mereda.
"Berisaplah Leny, kalau sakit berteriaklah, ouchhhh... Vaginamu enak sekali meski penisku cuma bisa masuk setengahnya saja arghhhh... Uhhhh..." Aku.
"Arghhhhhh... Arghhhhhh... Maam hiks... It's hurt pelan-pelan maam arghhhhh... Perih... Embhhhh..." Leny.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM