Kantin dengan nuansa cahaya kuning akibat lampu menerangi suasana. Aku dan Gina menikmati jus setelah makan tadi sambil melihat aktivitas siswi lain atau pun staf yang juga sedang istirahat siang. Ada senior-senior kelas 2 dan kelas 3 yang sedang gibah ngerumpi.
"Untung deh ada lu yang orang indonesia juga jadi gampang akrab" Gina.
"Iya, banyak bule cantik" Aku
"Andai teman sekamar bule kan canggung" Gina
"Tapi aku dapet infomasi harus bisa bahasa indonesia kan?" Aku.
"Iya itu wajib, karena meski sekolah kita terkenal ke manca negara tapi pelajaran tetep pake bahasa indonesia" Jelas Gina.
Selanjutnya aku dan Gina berkunjung ke asrama berkeliling. Ternyata di belakang gedung asrama ada taman yang asri dengan rerumputan hijau, aneka tanaman bunga atau hias dan ada juga jalur untuk joging.
Kami berdua duduk di salah satu bangku sambil melihat banyak juga anak-anak lain di sini yang penasaran sepertiku. Di bagian lain ada tempat fitnes juga, dan aku sadar ini sekolah elit tentu lengkap fasilitasnya. Aku senang bukan main saat tahu ada tempat fitnes apalgi di dekat taman lagi.
"Ehh ke fitnes itu yuk? Liat-liat" Aku.
"Ayo, gue juga belum ke tempat fitnes" Gina.
Jalan taman yang lumayan lebar membuat betah jika joging atau sekedar jalan-jalan melepas jenuh saat belajar. Letak taman yang di belakang gedung asrama menjadikan penghuni semakin betah. Apa lagi di samping taman itu juga ada tempat Gym atau fitnes.
Di dalam ada macam-macam alat bantu olahraga seperti barbel dan teman-temanya. Sangat bagus untuk membakar kalaori dan membentuk badan kita agar semakin bagus dan ideal, dengan syarat tidak berlebihan saat berfitnes.
Aku masuk ke dalam gedung fitnes melihat ada seorang perempuan yang sedang berlari di tradmil ia sepertinya guru olahraga mungkin? Badanya seksi banget gila. Aku pun menyenggol Gina untuk mengajaknya melihat.
"Bagus banget badannya Gin" Aku.
"Iya, seksi banget, pengen deh punya badan bagus dan idela kayak miss itu?" Gina.
Lama-lama otongku bangun dan ngambek kalau terus di dalam gedung fitnes ini, aku mengajak Gina keluar dan menyusuri taman. Setelah lelah jalan-jalan kami kembali lagi ke kamar asrama kami. Untuk menyiapkan acara MOS besok.
"Gin, MOS nya aneh-aneh nggak sih?" Aku.
"Gampang kok sebenarnya, cuma kita akan di suruh pilih kertas acak dan di dalamnya akan ada tantangan skill" Gina.
"Tantangan skill?" Aku.
"Iya misal kayak nari, nyanyi, atau skill lain dan kita di kasih waktu sehari buat nyiapin" Gina.
"Emb, jadi masuk hari pertama cuma itu doang?" Aku.
"Nggak lah Va, akan ada pengumuman, perkenalan senior maupun kelas, gitulah kurang lebih, gue juga baru ini denger konsep MOS unik" Gina.
"Menurutku malah bagus sih, jadi kita di tantang kalau bisa ya bagus, tapi kalau nggak bisa ya malu" Aku.
"Bagus dari mana Va? Ya malah susah bikin pusing" Gina.
"Yaudahlah besok kita tunggu aja kayak apa MOSnya, btw pake seragam kan?" Aku.
"Iya Va, udah ya gue mau tidur capek" Gina.
Aku mengangguk dan Gina pun masuk ke kamarnya. Aku mengecek ponsel dan sepi ternyata, Grup WA smpku juga aku hapus supaya nantinya bisa fokus belajar. Pas SMP aja aku punya sahabat-sahabat tapi udah sekarang udah lulus juga pada lupa. Tadi sahabatku aku chat juga nggak pada bales jadi malesin.
Masa-masa SMP kita akan bingun dengan jati diri kita kalau menurutku. Anak SMP belum bisa di tebak bagaimana sifat aslinya. Ini juga terjadi denganku, dulu aku terlalu acuh dengan sekitar tapi sekarang aku sudah bisa menyesuaikan diri. Misal jika ada orang baik ya bakal aku baikin, sebaliknya juga, seperti cerminlah.
Jika sudah SMA biasanya kita akan menemukan hal baru yaitu cinta, sahabat yang sebenarnya, musuh atau saingan, hobi, kesukaan baru dan ini akan membuat kita semakin dewasa. Kita bisa tahu apa yang menjadi kemampuan kita sendiri dan bagaimama mengembangkannya.
Dan saat SMP kita masih terlalu mengandalkan orang tua kita jika punya tentunya. Tapi saat SMA kita akan sadar bahwa kita tidak bisa terus mengandalkan mereka, kita harus belajar mandiri. Selain itu juga kita akan mencoba hal-hal baru entah itu baik ataupun buruk kita tak akan peduli karena apa? Karena proses pencarian jati diri.
Jadi aku paham kalau anak SMA banyak yang nekat-nekat dengan sesuatu yang mereka hadapi tak kenal takut dengan resikonya. Maklumi saja karena mereka masih mencari pengalaman, karena pengalaman adalah guru kita sesungguhnya. Kalau apa yang kita lakukan baik dan berguna maka lanjutkan, jika berdampuk buruk maka hentikan dan ganti yang lain.
Saat ini usiaku sudah 15 tahun berjalan, aku tak tahu siapa orang tuaku, siapa yang melahirkanku. Semua yang terjadi pada diriku aku lakukan sendiri, berjuang sendiri. Semakin berat saja dengan keadaanku yang seperti ini yang beda dari gadis-gadis lain.
Sebenarnya dulu saat aku SD aku menyesali dengan perubahan pada tubuhku yang asalnya cowok tulen semakin besar malah berubah menjadi cewek gara-gara salah suntik pas aku di panti. Beruntung hanya bunda yang tahu tentang keadaanku yang badanku tak menjadi macho tapi malah feminim dan cantik itu kata bang Keynan dan bunda lho, bukan kataku.
Jadi kenapa aku belajar silat, olahraga kayak voli, basket dan menari atau aktifitas yang membutuhkan pergerkan tubuh yaitu untuk mengisi pikiranku agar tidak melajar kemana-mana alias mikir yang aneh-aneh. Aku berpendapat suatu saat apa yang aku pelajari pasti berguna.
"Oke hentikan mikir yang aneh-aneh, lebih baik nonton Film aja kan ada TV gede tuh di kamar" Aku.
Masuk ke kamar aku langsung ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan melepas kaosku yang berkeringat. Dengan mengenakan Bra saja aku naik ke ranjang dan mencoba menonton TV mencari Film. Pengen ngemil tapi duitku sedang mepet dan entah dari mana aku mencari duit bingung juga.
Saat aku menyalakan TV ada acara-acara drama korea yang membosankan. Ceritanya bagus sih tapi ya jangan semua stasiun TV ngadain atau menayangkannya. Apa budaya kita, budaya indonesia itu jelek? Kok nggak ada stasiun TV yang bikin sinetron perjalan kesenian jantilan, Reog atau budaya kita yang lain.
"Anjing ini Film kok drakor semua sih? Nggak ada yang lain apa? Bikin Film yang bagus tentang budaya kita sendiri napa? Lha wong bule-bule aja pada belajar gamelan sama nyinden lho, aishhh" Aku.
"Sumpah ya kalau besok MOS aku di suruh nyanyi bakalan aku kasih lagu LINGSER WENGI deh biar pada nyahok atau tari bambangan Cakil kalau di suruh nari. Aduh tuhkan jadi MARMOS sendiri" Aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM