Masalah tentang data murid SHg sudah kelar dan akibat dari itu aku dan Olin di panggil kepala sekolah untuk membuat laporan. Setelah selesai sore harinya aku di suruh tinggal dulu, sementara Olin keluar ruangan pulang ke asrama duluan.
Di dalam ruang kepala sekolah, aku dan beliau bercakap-cakap ternyata tante Maggie adalah anak buah mama, atau bisa di bilang tante Maggie adalah pelayan mama pas mama kecil.
"Jadi kamu nggak usah sungkan ya sama tante?" Tante Maggie.
"Iya tan makasih" Aku.
"Sini kamu butuh pelukan Va, tante tahu kamu kangen sama mama" Tante Maggie.
Aku pun memeluk tante Maggie sangat erat, aku juga kangen banget sama mama. Setidaknya aku berharap surat dari mama datang segera untuk memberi kabar padaku.
"Waktunya mungkin tepat Lova, kamu harus tahu banyak anak buah mama kamu tersebar di sini untuk melindungimu, ia adalah wanita yang hebat Lova" Tange Maggie.
"Selain ketua mafia terbesar di dunia, ia juga berhasil mengendalikan pasar saham dunia. Jadi kenapa dia di buru banyak inteligen dari negara maju, tapi tenang mama kamu wanita kuat" Tante Maggie.
"Sebentar lagi Wing's Family akan segera menunjukkan diri sayang, mereka sedang bersiap-siap dengan kejutan besar bagi Keluarga mafia musuh" Tante Maggie.
"Dan jika Wing's Family sudah menunjukkan diri, akan segera terbangun kerajaan bisnis terbesar di dunia. Jadi Lova kamu tetap di sini sebelum itu terjadi, banyak pihak musuh sedang berusaha masuk ke negara ini" Tante Maggie.
"Tetaplah di sini sama Nadia oke? Tante sama Vide akan melindungimu di sini, kau sangat di nantikan kehadiramu di keluarga besar Wing's Family karena hanya kamu sama mama kamu yang tersisa, jadi tante dan banyak anak buah mama yang tersebar di semua negara ingin kembali" Tante Maggie.
"Makasih tante, aku jadi lega. Selama ini aku takut kalau mama sampai kenapa-napa" Aku.
"Tenang sayang, mama kamu itu jenius dan kuat" Tante Maggie.
"Ya sudah tante aku mau balik dulu" Aku.
"Oke percakapan kita ini aman kok, ruangan ini udah tante bikin pake macam-macam pengaman, ya sudah ayo keluar tunjukkin tatto di lenganmu ke pemindai kayak tadi pas kita masuk ya?" Tante Maggie.
Aku pun menunjukkan tatto ke mesin pemindai dan seketika pintu terbuka lagi. Aku tadi di ajak tante Maggie ke ruangan ini yang seperti brangkas besi anti sinyal dari manapun. Aku berpamitan pada tante Maggie karena kak Nadia menungguku.
"Gimana Va? Kamu nggak di apa-apain kan sayang?" Kak Nadia.
"Enggak kak, ayuk ke kantik haus aku habis ngeGym tadi" Aku.
Kak Nadia mengangguk, tadi pas aku lagi fitnes sama kak Nadia, ada panggilan dari kepsek maka dari itu aku di ruangannya tadi. Hari sudah petang saat aku dan kak Nadia makan malam ini. Kami memesan jus buah mangga muda dan nasi padang, kak Nadia sama roti aja.
"Ohh iya nanti kamu tidur ya sama kakak?" Kak Nadia.
"Iya kak, mulia malam ini aku tidurnya sama kakak aja deh, soalnya Gina juga gitu kan?" Aku.
"Iya sayang, makanya kakak tiap malem nggak bisa tidur, suara Gina keras banget" Kak Nadia.
"Nanti malam kita saingi kak hehehe" Aku.
"Hihi kakak juga maunya gitu. Ohh iya baru tadi pagi aja kan kita make love?" Kak Nadia.
"Iya kak, emang kenapa?" Aku.
"Kakak pesenin es degan ya sayang biar kamu sehat terus" Kak Nadia.
"Nggak usah khawatir kak, aku punya jamunya sendiri kok" Aku.
"Beneran? Kakak khawatir sama kesehatan kamu" Kak Nadia.
"Iya kak beneran" Aku.
Kami berdua kembali ke kamar asrama kak Nadia di lantai tiga dengan para siswi yang selesai makan malam juga. Karena sudah malam aku dan kak Nadia nggak mandi cuma basuh muka, tangan sama kaki aja. Bagian tubuh yang lain di lap pake tisu basah sama kak Nadia.
"Kak penisku kok enggak di lap?" Aku.
"Penis kamu ngelapnya pake yang spesial sayang" Kak Nadia.
Kak Nadia jongkok di depan penisku wajahnya pas sekali. Ia menjulurkan lidahnya menjilati testis bola telurku dengan lidah kecilnya yang basah. Bukan cuma di jilat tapi di emut-emut juga penuh kelembutan lidahnya menjilat.
Lalu giliran batang penisku, lidahnya menjilat dari sampaing kiri batang penisku lalu berganti ke batang kanan penisku. Setelah menjilati dan batang penisku basah kak Nadia mengecupinya. Terakhir kak Nadia langsung mengemut kepala penisku sampai menghisapnya juga.
"Slurup udah bersih penisnya muach muach muach" kak Nadia.
"Bau nggak sih kak?" Aku.
"Baulah sayang, tapi kakak suka baunya kok" Kak Nadia.
"Yaudah kak tidur yuk?" Aku.
"Kakak mau belajar sayang, kamu mau main payudara kakak nggak?" Kak Nadia.
"Iya kak maulah, nggak bisa tidur kalau nggak pegang payudara kakak" Aku.
"Yaudah sini baring di samping kakak, pelan-pelan sayang mainnya emuachhh" Kak Nadia.
Kak Nadia membuka ponselnya dan mulai membaca materi lewat PDF di sebuah aplikasi. Aku di samping kirinya meremas payudara kanan kak Nadia dan mengemut puting kirinya. Kak Nadia mengelus-elus rambutku sesekali mengecup keningku penuh kasih sayang.
Rasa puting kak Nadia seperti ada manis-manisnya, aku emut seperti permen. Awalnya puting kak Nadia empuk dan lembut sekali, tapi lama-lama menjadi kenyal karena ereksi. Aku pun naik ke atas tubuh kak Nadia, ingin mengemut putingnya bergantian.
"Embhh enak sayang, muach" Kak Nadia.
"Puting kakak kenyal dan lebih gede dari punyaku" Aku.
"Kan kamu hisap tiap hari jadi gedelah sayang, embhh..." kak Nadia.
"Iya ya kak? Payudara kakak juga jadi montok banget. Tuh aku remes nggak cukup tanganku" Aku.
"Embhh sayang pelan remesnya ahhh..." Kak Nadia.
Ku lepas payudara kak Nadia yang aku remas-remas, mulutku kembali aku jejali puting kak Nadia. Aku emut putingnya lalu aku hisap kuat-kuat sambil menariknya sampai puting terlepas dengan sendirinya, kanan dan kiri bergantian.
Aku buka paha kak Nadia untuk menggosok vaginaya memakai batang penisku dan agar penisku nyaman kalau di dekat vaginanya. Kaki kak Nadia membuka lebar dan melingkar di pinggangku. Batang penisku pas sekali di belahan bibir vagina kak Nadia.
"Kak boleh bikin kiss mark?" Aku.
"Boleh banget sayang, kakak kan milik kamu muach" Kak Nadia.
Aku membuat kiss mark pertama di leher kak Nadia pas di bawah telinga kirinya. Aku jilati dahulu sampai bagian itu basah, lalu aku hisap pelan-pelan dan lembut. Nggak cuma sekali hisap tapi aku lakukan berkali-kali sampai menjadi kiss mark.
"Udah kak, leher yang kanan ya kak?" Aku.
"Silahkan sayang muach" Kak Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM