Teriakan dan deshan Kak Bella dan Gina yang sedang memadu cinta mereka tak tahu tempat. Mereka berdua saling memacu birahi dengan liarnya. Dengan terburu-buru mereka melepas baju sampai telanjang karena kepalang basah karena nafsu.
"Ehhh kak kita bakal nonton live bokep beneran kak" Aku.
"Uhhh mereka udah telanjang aja. Dunia milik mereka aja ya? kita berdua cuma ngontrak" Kak Nadia.
Kak Nadia masih setia menggenggam penisku memakai tangan kananya sambil bersandar pada pundakku. Kak Nadia mulai manja padaku sambil asik melihat kak Bella dan Gina yang bermain cinta dengan indahnya.
Posisinya yaitu kak Bella di bawah Gina telentang dengan kaki mengangkang, di atas wajah kak Bella ada selangkangan Gina yang pantatnya semok sekali. Mereka berdua saling memuaskan pasangan dengan cara menjilat dan menghisap vagina masing-masing.
Kak Nadia melepas celanaku lalu tank top yang aku pakai. Aku duduk telanjang bulat di sofa sambil melihat kak Bella dan Gina asik bercinta. Lalu kak Nadia datang telanjang bulat menarikku sampai aku telentang, matanya yang warna hijau indah menatapku sayu.
Duduk di atas pahaku wajah kak Nadia mendekati penisku yang mengacung tegang. Di ciumnya penisku dengan cara mengecup lembut semua bagian penisku, dari bola telurku sampai kepala penis. Saat penisku masuk ke dalam mulut kak Nadia, Kak Bella dan Gina mengerang keras.
"Embhhh embhhhhh" Gina.
*Crut... Crut... Crut... Crut...*
Mereka berdua mencapai orgasme secara bersamaan, Gina pindah dari menindih kak Bella. Mereka berdua lalu duduk dengan kak Bella di belakang Gina memeluk posiesif. Tangan kak Bella lalu menelusup ke vagina Gina yang masih basah kuyub.
"Uhhh gantian kita yang nonton live bokep futanari" Kak Bella.
"Ahhh kak Bell uhhh kontol Lova panjang dan gede banget" Gina.
"Iya tapi Nadai bisa nelen sampai mentok gitu" Kak Bella.
"Hihi hot banget, lihatin aja kak" Gina.
Kak Nadia tak peduli dengan komentar Kak Bella dan Gina, ia mengulum penisku lalu memasukannya ke mulut sampai mentok. Kepala kak Nadia naik turun dan kadang memutar pelan membuat badanku mengigil keenakan. Puas mengemut penis kak Nadia memegangnya dan mengarahkan ke vaginanya yang basah dan indah.
*Blesh... Plak...*
"Arghhhhh" Kak Nadia.
Kak Nadia lalu menggulung rambutnya dan di sanggul agar tak mengganggu pergerakannya mengurut penisku. Dengan pelan dan lembut kak Nadia memaju-mundurkan pantatnya membuat penisku keluar masuk terjepit dinding vagina yang nikmat.
"Ahhhhh ahhhhhh penis kamu enak sayang ouchhh dalam banget embhhh" Kak Nadia.
Setelah penisku basah pelumas vaginanya, kak Nadia mulai menggenjot penisku dengan cara menaikan pantatnya ke atas dan ke bawah sehingga menimbulkan bunyi saat pantatnya tabrakan dengan pahaku. Semakin cepat gerakan kak Nadia.
*Plak... Plak... Plak... Plak...*
"Arghhhh arghhhh kakak nggak kuat lagi sayang embhhh embhhhh arghhhhh" Kak Nadia.
*Crut... Crut... Crut... Crut...*
Badan kak Nadia menegang hebat di atas pahaku, dadanya melengkung maju membuat payudaranya kian membusung indah sekali. Setelah beberapa detik kemudian, kak Nadia mencium bibirku singkat lalu berpindah posisi dengan cara memutar badan ke arah kakinya tanpa melepaskan penisku.
"Arghhh kak Nadia lagi embhh vagina kakak sempit banget enak kak" Aku.
"Kayak gini sayang embhhh? Ahhh ahhhhh ouchhhh" Kak Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM