20

3.9K 90 0
                                    

Selesai belanja aku dan kak Nadia pulang ke asrama, kak Nadia mengantarku sampai ke kamar tidurku dan menata gaun di lemariku. Dan aku memeluknya manja dari belakang.

Kak Nadia hari ini memakai kaos warna pink dan hot pants putih, sangat cantik dengan rambut cokelatnya di gerai bebas. Pakaian kami sama sih cuma pakaian santai tapi berbeda warna.

Selesai menata gaun di lemariku, kak Nadia membawaku duduk di ranjang. Kak Nadia memandangiku yang manja duduk di pangkuanya sambil berciuman bibir pelan, lembut dan mesra. Sayang aja kalau kecantikan kak Nadia itu di anggurin, hehehe.

"Emuach makasih ya kak? Ini udah berlebihan untukku" Aku.

"Emuach nggak masalah Va, sepatu haknya pas kan?" Kak Nadia.

"Pas kak sama masing-masing gaunya, bagus banget kak" Aku.

"Syukurlah kalau kamu suka" Kak Nadia.

Memeluk kak Nadia kalau terhalang kain baju kok rasanya ada yang kurang. Aku mengasih kode kak Nadia dengan menarik-narik kaosnya karena mengganguku. Dan kak Nadia itu peka orangnya meski irit senyum begini.

Kak Nadia malah membaringkan aku di ranjang, lalu ia berdiri sambil melepas kaos dan branya. Lalu celana dalam dan hot pantsnya juga ia lepas. Setelah kak Nadia telanjang bulat ia juga menelanjangiku sampai kami sama-sama bugil.

Badan langsing namun payudara lebih besar milikku dengan puting pinknya bergoyang pelan saat kak Nadia merangkak di atas kakiku. Sampai wajah kak Nadia persis di atas penisku yang tegang di perutku. Penuh kelembutan kak Nadia mengecup kepala penisku.

"Ohhhhh kak Nadia" Aku.

"Muach" Kak Nadia.

Sekitar 10 detik lamanya kak Nadia menempelkan bibir seksinya di kepala penis, lalu kecupanya semakin turun ke batang penis. Akhirnya bibir kak Nadia bertemu dengan dua telurku. Semakin hangat dan nikmat kecupan bibir kak Nadia.

*Clup... Clup... Clup... Clup...*

Setelah mengecupi semua bagian penisku, kak Nadia membuka bibirnya dan melahap kepala penisku. Di dalam mulut kak Nadia, kepala penisku terasa enak sekali, di hisap lembut oleh mulutnya dan di jepit erat oleh bibirnya. Di tambah ada lidah nakal kak Nadia yang mengusap-usap penisku semakin nikmat.

Karena hisapan mulut kak Nadia, perlahan penisku semakin masuk ke dalam sampai kepala penis membentur tenggorokannya. Kak Nadia merepatkan bibir lalu menghisap penisku agak kuat sambil mencabutnya dari mulut sampai terlepas.

"Embhh Lova kau manis sekali, kakak jadi pengen satu kamar asrama sama kamu, emuach" Kak Nadia.

"Ahhh makasih, apa boleh kak?" Aku.

"Coba nanti kakak tanyain, tapi sekarang vagina kakak udah kedutan mau penis kamu embhh besarnya" Kak Nadia.

"Ahhhh kak mulut kakak enak banget ngemutnya embhh..." Aku.

"Kamu suka Lova?" Kak Nadia.

"Iya kak suka" Aku.

Kak Nadia pun semakin ke atas merangkak di atas badan meninggalkan batang penisku yang basah kuyub sehabis di emut mulutnya. Kecupan singkat di bibirku membuatku ingin mengemut bibirnya lagi, tapi kak Nadia sudah berjongkok sambil memegang batang penis.

"Embhhh vagina kakak nagih terus sama penis kamu Va, shhhh ahhhhh besar sekali" Kak Nadia.

"Ahhh kak sempit vagina kakak uhhh enak" Aku.

*Blesh......*

"Arghhhhhh embrhhh" Kak Nadia.

Penisku langsung di bawa ke dalam vagina kak Nadia yang sudah basah. Kak Nadia ini ternyata gampang horny, terlihat dari vaginanya yang tiap kali basah bila bersamaku. Dan aku semakin nyaman dengan kak Nadia, aku seperti sangat di butuhkan.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang