"Kok nggak tidur sayang hem?" Mama.
"Nggak jadi ngantuk ma, cuma mau tiduran aja meluk mama" Aku.
"Gimana sekolah kamu sayang?" Mama.
"Menyenangkan ma, ada kak Nadia yang selalu nemenin" Aku.
"Mama seneng banget bisa meluk kamu sayang, terkahir mama meluk kamu pas usia kamu 4 tahun" Mama.
"Aku juga ma, aku bahkan hafal bau badan mama" Aku.
"Ohh iya? Mama malah baru tahu sayang" Mama.
"Iya ma" Aku.
"Hihi kamu lucu deh, mama nggak nyangka lho kamu bakal jadi gadis manis, padahalkan kamu cowok pas kecil" Mama.
"Salah suntik ma, jadi begini emang mama nggak ngerasin selangkanganku?" Aku.
"Ganjal-ganjal gimana gitu sayang, tapi kamu tetep princesnya mama. Awalnya mama terkjut saat usia kamu 6 tahun kok malah jadi cantik? Untung mama punya super komputer jadi setiap saat bisa melihat perkembangan kamu" Mama.
"Makasih ya ma?" Aku.
"Iya sayang, bobo udah jam 1 pagi ini, mama peluk emuachhh" Mama.
"Bobo sayang emuachhh" Mama.
Aku tertidur di pelukan mamaku yang cantik sekali. Dengan selimut hangat semakin nyengak tidurku, dan sampai pagi aku tak bermimpi buruk. Aku di bangunkan mama yang sudah mandi dan bersiap keluar kamar.
"Sayang bangun yuk, mandi" Mama.
"Iya mama aku bangun hoaaam..." Aku.
"Mama tunggu di depan sayang sama Nadia" Mama.
"Iya ma, cium" Aku.
"Emuachhhh ihhh bau jigong, baju kamu udah mama siapin, baju punya mam sih hihi" Mama.
"Iya mama makasih" Aku
Aku pun mandi di kamar ini juga karena ada kamar mandi sampai selesai. Lalu aku memakai baju celana jin's dan kaos serta jaket karena di luar kamar hawanya dingin, maklum ini jauh dari indonesia.
"Yuk kita sarapan dulu, kamu sukanya nasi padang kan?" Mama.
"Kok mama tahu?" Aku.
"Dari Nadia sayang, tapi sayang papanya Nadia udah pulang nyusul mamanya Nadia juga" Mama.
"Kakak?" Aku.
"Gimana tidur kamu nyenyak?" Kak Nadia.
"Banget kak, aku nggak mimpi buruk" Aku.
"Sarapan sayang, Nadia juga ya?" Mama.
"Iya tante" Kak Nadia.
Menu makanan padang ada sambal, daun singkong rebus yang harus ada lalu aneka lauk yang goreng ada cumi, udang, ayam, tempe dan lainya juga banyak pokoknya. Mama yang melihatku makan cuma bengong, karena aku banyak makanya hehehe.
"Tuh anak tante makan setiap hari begini nggak nambah-nambah berat badanya, segini aja" Kak Nadia.
"Bagus sih, cuma banyak banget" Mama.
Kenapa mama udah akrab aja sama kak Nadia? Mungkin tadi pagi sudah kenalan. Setelah makan mama mengajakku dan kak Nadia ke sebuah ruangan yang ada sofanya. Sepertinya ini ruang santai. Mama membuka sebuah lemari dengan tombol dan munculah seperangkat alat super komputer.
"Kalian duduklah, Lova Wings adalah nama asliku dan namamu sebenarnya adalah Lova Wings jr sayang. Kamu anak mama satu-satunya penerus keluarga Wings yang kini tinggal kita berdua saja. Yang lain semua meninggal" Mama.
"Dan mama saat ini sedang membersihkan nama keluarga kita yang tercoreng karena sebuah kasus yang membuat inteligen berbagai negara mencari mama hidup atau mati" Mama
"15 tahun mama mencari bukti-bukti adanya tidak keterlibatan mama sehingga mama dapat bebas dan pulang ke indonesia. Mama asli indonesia sayang, lahir di kota Magelang, Jawa Tengah" Mama.
"Dan dengan menyesal kamu nggak seharusnya ada di sini, selanjutnya perjalanan pulang kamu ke indonesia bakal lewat darat dan laut sayang" Mama.
"Asal bisa ketemu sama mama semua sepadan ma" Aku.
"Dan untuk Nadia terima kasih sudah menjaga Lova untukku, dan tante masih berharap kau menjaga lagi sampai urusan tante selesai" Mama.
"Pasti tante, serahkan Lova untukku" Kak Nadia.
"Sayang lihat mama, mama punya kartu spesial yang bisa di gunakan bank manapun di dunia. Tabungan ini mama siapkan untukmu, belilah apa yang kamu suka ya?" Mama.
"Terima kasih ma" Aku.
"Dan sudah waktunya kalian pulang ke indonesia, bahaya kalau di tunda lagi. Alfa masuk monitor antar princes pulang ke istananya. Ganti" Mama.
"Di terima oleh Alfa. Laksanakan My Queen. Ganti" kapten Alfa.
"Hubungi pihak-pihak kita di berbagai negara untuk mengantar princes dengan aman dan jangan mencolok. Instruski selesai" Mama.
Saat mama berbicara lewat HTnya aku sudah menangis memeluknya karena baru semalam kami bertemu tapi sudah berpisah lagi. Namun aku bahagia sekaligus sedih karena jauh sama mama dan nggak ada cara buat komunikasi karena terlalu bahaya bagi mama untuk saat ini.
"Berangkatlah sayang, mama selalu ada di sisimu ingat itu?" Mama.
"Hiks iya mama, jaga diri ya ma?" Aku.
"Pasti sayang, mama janji segera pulang ke indonesia" Mama.
Aku dan kak Nadia pun keluar ruangan yang di tinggali mama. Kami di jemput kapten Alfa beserta rombongan pria dan wanita bodyguard menyamar sebagai turis. Kami pun naik kapal selam menuju dermaga di negara inggris.
Sampai di dermaga kami langsung naik mobil aneka macam mobil umum untuk menuju ke kapal lintas benua khusus untuk mengantar kami dari Inggris ke Indonesai. Di dalam kapal banyak awak kapal yang juga bodyguard untuk menjagaku.
"Princes silahkan nikmati perjalanan kapal ini akan menempun selama 2 sampai 3 hari. Dan kita akan singgah di Dubai dan kemudian China. Tolong anda jangan sekali-sekali keluar ke dek kapal" Kapten Alfa.
"Terima kasih kapten" Aku.
"Monitor-monitor kepada semua kru kapal. Princes sudah masuk dan segeralah berangkat. Saya mau setiap sudut kapal ada sniper pengintai jika ada gerakan kapal perompak segera tembak dengan peluru kaliber terbesar yang kalian punya. Instruksi selesai"
Kapal mulai bergerak dan melaju dari sebuah selat ke samudra dan kebetulan cuaca sedang bagus jadi kami bisa menempuh perjalanan dengan kecepetan penuh. Kak Nadia yang sudah pernah naik kapal mengajakku ke kabin kamar sambil menggenggam tanganku.
Aku duduk di ranjang kabin sambil melepas jaketku. Aku baru ingat kalau baju yang aku pakai milik mama. Aku tersenyum sambil memeluk kak Nadia karena bahagia ketemu sama mama. Meski papaku sudah meninggal tapi masih ada mama.
"Sayang kakak nggak nyangka lho kita bisa ketemu sama mama kamu" Kak Nadia.
"Iya kak, aku seneng banget" Aku.
"Kita pulang ke indonesia, kamu tinggal di rumah kakak aja ya?" Kak Nadia.
"Iya kak, ohh iya orang tua kakak?" Aku.
"Mereka pulang seminggu sekali kok" Kak Nadia.
"Jadi cuma kita berdua gitu?" Aku.
"Iya sayang, uhhh jangan di vagina sayang kakak lagi menstruasi" Kak Nadia.
"Uhhh" Aku.
"Hihi maaf sayang, kamu udah nggak tahan ya?" Kak Nadia.
"Iya kak dingin soalnya" Aku.
"Yaudah kamu rebahan aja, kakak bakalan hangatkan kamu" Kak Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM