Drake dengan cepat menyalakan mobil lalu pergi dari parkiran pattaya yang berada di pesisir laut. Ia mengambil jalur dengan memutar lalu berhenti di sebuah parkiran mall gedung untuk menunggu apakah ada pengejar, setelah 5 menit tak ada yang mengejar kami namun aku punya insting kalau masih ada sniper lain.
"Jangan keluar Drake...." Aku.
*Syuut... Dor....*
"Arghhhhh... Fuck... Masih ada sniper lain princes, insting anda sangat bagus, dia berada di atas gedung dan menembak lewat jendela itu" Drake.
Aku pun mengeluarkan senjata sniper dari kotak atau tas. Ku pasang dan aku rangkai senjata berat ini yang pelurunya berkaliber cukup besar bisa menembus baja tank. Senjata ini bernama M82 berkaliber 12,7 mm pelurunya, aku buka atap mobil dan aku pasang senjata, scope atau bidikan sudah siap.
"Tembakannya dari arah mana Drake?" Aku.
"Dari arah jam 9 tepatnya 280° princes" Drake.
"Oke, kecepatan angin bagus, suhunya sedang dan embhhhh... Kau berada di mana tikus sialan...?" Aku.
*Cklik...*
"Dan di sana princes tembak" Drake.
*Dor...*
Aku menjauhkan atau mengezoom scope apa musuh terkena, Drake juga mengaktifan pemancar suhu lewat alatnya. Dan ternyata si sniper itu sudah terbujur tak bergerak aku menunggunya sekitar 5 menit kemudian. Aku masukkan kembali M82 yang ampuh menembus baja tank apa lagi dinding batu bata.
"Tepat kena kepalanya princes, ohhhh... Penglihatan dan insting anda bagus sekali, mungkin Maggie kalah sama anda" Drake.
"Memang Drake, tante Maggie bisa menghajar gue faight tapi kalah telak kalau sama tembak-menembak, yuk pulang Drake" Aku.
Aku dan Drake pun berjalan santai pulang ke markas, tak ada pengejar yang memburu kami sampai di markas. Aku melihat Rena menangis menungguku bersama Sergant 1 yang tengah menenangkan Rena. Aku turun lalu Rena berlari memelukku menangis khawatir sekali. Kami pun masuk ke markas.
"Hiks... Nona tidak apa-apa kan?" Rena.
"Nggak apa-apa Rena kau jangan nangis lagi, kau boleh lepas bajumu" Aku.
"Iya nona, saya sudah jijik pakai baju" Rena.
"Princes musuh sudah saya amankan bersama senjatanya di kamar khusus" Sergant 1.
"Terima kasih Sergant, jangan di siksa ya? Cukup lu layani kayak tamu, ingat kalau keluargaku WING'S tidak pernah nyiksa tahanan" Aku.
"Laksanakan princes, saya undur diri dulu" Sergant 1.
"Hah... Leganya, Rena ada yang luka?" Aku.
"Nggak nona, Rena baik-baik aja kok" Rena.
"Emuachhhh... Kau kan yang nangkap?" Rena.
"Iya nona, saat Drake dan anak buahnya sibuk baku tembak saya menyelinap dan memukuk kepalanya sampai pingsan" Rena.
"Bagus Rena kau anjingku yang manis dan pintar, kau akan mendapat hadiah" Aku.
"Nona, Rena dapat hadiah apa?" Aku.
"Kau mau hadiah apa Rena?" Aku.
"Saya mau penis nona di mulut, vagina dan anus Rena kalau boleh" Rena.
"Tentu saja boleh Rena" Aku.
"Hihihi... Asik" Rena.
"Drake apa lu udah beri tahu mama?" Aku.
"Belum princes, saya terkejut sekali karena sniper musuh kita itu adalah salah satu teman sekolah anda, kalau nggak salah namanya Olin" Drake.
"APA?" Aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM