43

1.6K 40 0
                                    

Memang benar kata orang tua, dunia nggak selebar daun kelor, dunia ini luas dan isinya macam-macam. Seperti juga dengan keadaan Rena atau Miss Karen ini, dari kecil di didik jadi peliharaan bahkan budak seks.

Kata tante Maggie mamaku sampai putus asa menagani Rena, dokter tak bisa menjadikan Rena seperti manusia pada umunya. Bahkan Miss Karen, Renalah yang mengendalikan. Dua kepribadian, satu manusia biasa dan satunya lagi seperti binatang anjing bahasa kasarnya.

"Awalnya Rena sangat takut kepada manusia selain mantan pemiliknya, namun sejak Rena di tolong mama kamu princes ia menjadi lebih sering tersenyum. Dan puncaknya saat princes lahir" Tante Maggie.

"Tante yang saat itu menjadi pelayan keluarga Queen atau mama kamu princes, tante melihat Rena selalu ada menemani princes" Tante Maggie.

"Jadi pantesan aja tante, aku ngerasa dekat sama Rena ini" Aku.

Saat ini aku dan Rena serta tante Maggie sedang mengobrol santai di kamar yang telah di sediakan tante Maggie. Tante nggak mau duduk di sofa tapi aku paksa ia duduk di depanku, dan Rena sendiri ia berada di tengah pahaku memelukku sambil duduk di lantai.

"Kalau Rena ikut aku sekarang, nanti aku kerepotan tante" Aku.

"Tenang saja princes, Rena akan di gantikan oleh Karen, karena Rena nggak akan muncul kalau nggak ada princes. Lepaslah kalung Rena dan Karena akan kembali lagi" Tante Maggie.

"Baiklah Rena sementara ini kau tinggal sama tante Maggie dulu ya?" Aku.

"Ahhh... Ahhh..." Rena.

"Tenang Rena, aku nggak kemana-mana kok, Rena anjing baik kan?" Aku.

"Embh... Embh..." Rena.

"Kalau begitu kamu harus menyuruh Karen keluar oke?" Aku.

"Embh... Embh... Emuach..." Rena.

"Hahaha bagus Rena kau anjingku yang pintar" Aku.

Aku lepas kalung Rena dan ia perlahan tertidur di lantai. Tante Maggie membantu mengambilkan pakaian untuk di pakai miss Karen nantinya, Miss Karena adalah guruku oke? Jadi aku menghormatinya, namun kalau Rena adalah peliharaanku jadi aku menyayanginya.

Tak lama kemudian Miss Karen bangun dan membiasakan diri dulu. Lalu melihat tubuhnya yang telanjang ia berdiri dan berbalik memakai bajunya. Wajahnya yang datar biasanya, sekarang ada ekspresi senang dan malu.

"Embh... Ahhh Lova terima kasih ya? Rena bilang sama saya di seneng banget" Miss Karen.

"Sama-sama Miss, ohh iya tolong jaga Rena ya? Ia anjing kesayanganku" Aku.

"Tentu Lova, saya pamit dulu" Miss Karen.

Miss Karen pun keluar dari ruangan kepala sekolah, nampak wajah senang tersenyum meski tipis. Aku juga senang karena tak menduga sama sekali kalau Miss Karen aslinya adalah Rena yang mencariku bertahun-tahun lamanya.

"Sudah jam 10 malam, princes kembali ke kamar Nadia saja ya? Tante udah mindahin semua barang kamu di sana, seperti yang kamu minta princes" Tante Maggie.

"Makasih tante, aku pulang ke kamar asrama" Aku.

"Tante yang makasih princes karena bisa melayani keluarga Wing's lagi, tante senang banget" Tante Maggie.

Aku masukan kalung Rena yang mirip kalung anjing namun hiasanya berlian, aku baru tahu saat aku memegangnya sambil jalan ke asrama. Dan itu wow banget, pasti kalung Rena ini mama yang bikin, mahal sekali pasti harganya.

Saat aku mau masuk ke asrama tiba-tiba aku bertemu Miss Karen ia tersenyum dan tiba-tiba mencium pipiku lalu berjalan lagi dengan cepat, ku lihat pipinya memerah malu. Aku pun tertawa pelan lalu masuk ke lif naik ke lantai tiga, kak Nadia nggak sabar menungguku.

"Kok lama banget sih sayang? Kakak udah lumutan nunggu kamu" Aku.

"Hehe maaf kak, uhh kakak harum banget sih?" Aku.

Sampai di kamar kak Nadia yang sekarang juga kamarku khusus di berikan untukku kak Nadia membukakan pintu sambil telanjang bulat. Aku memeluknya dengan manja sambil bermain puting kak Nadia.

"Ahhh tidur sayang udah malem" Kak Nadia.

"Kelonin aku dulu ya kak?" Aku.

"Iya sayang, lepas dulu baju kamu" kak Nadia.

Kak Nadia melepas bajuku sampai aku telanjang bulat, lalu menggandengku masuk ke kamarnya. Kak Nadia membaringkan aku miring menghadap dadanya. Tangan kak kak Nadia membimbing payudara kirinya untuk aku emut putingnya.

"Bobo sayang, emuach" Kak Nadia.

Aku buka mulutku memgemut puting kiri payudara kak Nadia dan memeluknya. Kak Nadia mengecup keningku berkali-kali sambil mengelus rambut panjangku dengan sayang. Aku pun terlelap.

***

Sebenanya aku nggak mau jauh dari bayi kesayanganku, tapi nenek membutuhkan aku menemani hari-harinya dan aku tentu lebih mengutaman nenekku. Aku juga mau kuliah di sana sambil menemani nenek.

Lova adalah gadis paling berharga untukku setelah aku selesai kuliah aku akan kembali lagi memeluknya tak peduli dengan yang lainya. Karena Lova sudah berjanji akan menjadikanku wanitanya, aku pun bahagia mendengarnya.

Lova tertidur damai di pelukanku, bibirnya mengemut puting kiriku ia hisap pelan dan puting kananku ia pilin-pilin sambil tertidur. Bayi besarku memang manis meski saat tidur begini. Aku pun ikut terlelap bersama Lova sampai pagi.

Pagi hari ini Lova bangun pagi sekali, ia sedang site up ketika aku bangun dan membuka mata. Melihat Lova yang sedang olahraga sambil telanjang mataku terpaku pada bayi besarku itu. Body tubuhnya membuat darahku berdesir perlahan nafsuku datang.

Aku bangun beranjak berdiri lalu duduk di kakinya, Lova tersenyum sambil terngah-engah terus bersite up. Ketika ia bergerak bangun, wajahnya mendekati wajahku, bibirnya terasa manis saat bibir kami bertemu. Ku cium bibirnya Lova kembali lagi telengang.

"Hah hah kakak pagi-pagi udah nafsu aja sih?" Lova.

"Iya sayang habisnya penis kamu bikin kakak nafsu" Aku.

"Ahhhh kak jangan di emut, aduh ahhh" Aku.

"Slurup emuach... Hari ini kamu nggak boleh pake baju Lova" Aku.

*Clup... Clup...*

Aku teruskan lagi penisnya aku Emut dan aku kulum dengan nikmat rasanya. Kepalaku bergerak mulutku untuk mengemut penis Lova yang besar dan panjang. Penisnya sampai menyundul tenggorokanku, dan hanya setengah batangnya saja yang masuk ke mulutku.

*Clup... Clup... Clup... Clup...*

Selain besar dan panjang penis Lova itu istimewa karena bentuknya yang indah dan gagah serta kuat tahan lama. Lova akan puas kalau sudah menggenjot semua lubangku yaitu mulut, vagina dan analku. Dan Lova suka sekali menyembur analku dengan spermanya.

"Uhh slurup... Ahhh sayang kamu berdiri dong" Aku.

"Ahh i-ya kak embh..." Lova.

Lova pun berdiri dan aku duduk di lantai kamar memandangi penis Lova yang mengacung tegak sekali. Lidahku keluar menjilat bola testisnya yang mengerut karena dinginnya pagi ini. Sementara batang penisnya aku pegang dan aku angkat agar leluasa menjilati testisnya.

"Ahhh kak enak embh... Masukin ke mulut kak, aku mau genjot mulut kakak" Lova.

"Sini sayang ahhh..." Aku.

*Clup... Clup... Clup... Clup...*

Aku buka lebar mulutku dan penis Lova datang memaksa masuk sampai mentok menembus tenggorokanku sampai aku tersedak karena kepala penis yang menembus tenggorokanku. Dan kepalaku di pegang tangan Lova sehingga aku nggak bisa gerak.

"Uhuk... Uhuk... Argh.... " Aku.

*Clup... Clup... Clup... Clup...*

"Mulut kakak enak, ahhh ahhh" Lova.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang