25

3.1K 77 0
                                    

*clup... Clup... Clup... Clup...*

"Ahhh kak Nadia ouhhh mulut kakak enak embhhh udah kak ahhhh" Lova.

"Muach kenapa Va?" Aku.

"Nanti aku cum kak" Lova.

Dengan santai Lova melepas semua bajunya telanjang bulat berdiri menatapku penuh nafsu. Aku balik menatapnya juga sudah tinggi libido birahiku melihat penis besar dan panjang Lova mengacung tegak. Juga payudara kencangnya ingin segera aku remas-remas. Aku juga nggak mau kalah, ku lepas semua bajuku.

Lova pindah ke tengah-tengah selangkanganku lalu mengelus-elus vaginaku yang basah, ahh untung saja bulu rambut vaginaku udah aku cukur. Lova nggak suka kalau vaginaku ada bulu rambutnya. Penisnya yang basah langsung menggesek lubang anusku pelan-pelan bergerak membelah lipatan basah vagina.

"Ouchhh nikmat Lova terus ahhh embhh" Aku.

"Vagina kakak nggak banyak berubah tetap bagus dan menggairahkan" Lova.

"Masukin penismu, lalu cium kakak ahhh" Aku.

*Blesh...*

Tanpa aba-aba penis Lova menyeruak ke dalam vaginaku yang basah, terasa nikmat saat vaginaku menjerat kepala penis Lova. Keluar masuk kelala penis Lova di dalam vaginaku menyentuh titik G-spotku. Ku pejamkan mata saat penis Lova semakin masuk sampai mentok.

"Ahhh kak udah mentok embhh sempit kak emuach" Lova.

"Ahhhh jangan di gerakin dulu ouchhh besar banget penis kamu ahhh enak" Aku.

Vaginaku aku eratkan agar penis Lova merasakan kenikmatan yang menakjubkan. Dalam ciuman kami, ia mengernyit keenakan. Bibir bawahku di emut-emutnya, bibir atas Lova aku balas mengemut juga.

"Bergeraklah Lova ahhh ahhh, kakak suka penis kamu ouch enaknya embhhh...." Aku.

*Plak... Plak... Plak... Plak...*

Tusukan penis Lova yang panjangnya 17 cm dan diameternya 5 atau 7 cm kira-kira. Jadi saat Penis Lova memasuki vaginaku terasa nikmat sekali karena panjangnya. Dan juga diameternya bisa mencapai titik G-spotku.

Sebenarnya bukan ukuran penis itu yang membuatku puas tapi, Lova yang tak egois. Ia selalu memberiku orgasme duluan minimal satu kali. Juga sejijik apapun perasaan perempuan dengan si pasangannya kalau pasangan itu pintar memanjakan vagina maka akan ketagihan juga, dan itu fakta.

Dan beruntungnya aku, penis Lova yang ukuranya bagiku memuaskan dan permainan bercinta Lova juga menakjubkan. Aku ketagihan bersetubuh dan nggak bisa nolak kalau Lova meminta, seringnya sih aku yang minta jatah.

"Ahhhh ahhhhhh Lova kakak mau cum ahhhh ahhhh Arghhhh....." Aku.

*Plak... Plak... Plak... Plak...*

*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*

"Arghhhhhh" Aku.

Ku peluk erat Lova yang menindihku, penisnya ia tekan ke dalam vaginaku sampai pantatku tertanam di empuknya ranjang. Semburan cairan vaginaku membasahi selangkangan kami berdua. Badanku terasa di terbangkan di atas awan enak dan nikmat.

Vaginaku kedut-kedut rasanya, menghabiskan nafasku karena saking nikmatnya. Setelah nafasku tak lagi memburu dan tenang. Ciuman kami terjalin antara bibir kami penuh kelembutan. Badanku sudah berkeringat padahal baru satu kali cum orgasme.

"Apa vagina kakak nggak sakit?" Lova.

"Vagina kakak udah terbiasa sama penis kamu Lova, cabut dulu penis kamu embhh" Aku.

"Uhhhh udah kak" Lova.

"Kamu rebahan, biar kakak yang memainkan permainan, emuach" Aku.

Lova berbaring telentang menatapku tersenyum. Ku sanggul rambutku agar tak mengganggu saat aku genjot penis Lova nanti. Sebelum aku masukan ke vaginaku, penis Lova aku kulum dahulu karena terlihat menggiurkan sekali.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang