57

1.2K 22 0
                                    

Aku dan Rena keluar ruang tahanan yang mirip hotel mewah itu ke ruanganku yang khusus untuk istirahat menenangkan emosiku bersama Rena yang selalu setia memeluk lenganku. Kalau sudah emosi seperti ini hanya kak Nadia atau Rena yang bisa menenangkanku. Aku jarang emsoi tapi kalau sudah emosi Drake atau tante Maggie bahkan takut denganku.

"Rena lepasin baju nona ya?" Rena.

"Iya Rena bajuku basah keringat" Aku.

"Nona harus mandi agar rilex" Rena.

"Kau juga Rena, ayo kita mandi badamu juga perlu aku bersihkan, kemarilah aku lepas dulu talinya" Aku.

"Iya nona, cup..." Rena.

"Ayo kita ke kamar mandi" Aku.

Setelah tali yang terhubung ke kalung Rena aku lepas, aku memegang tangannya agar tidak main-main untuk ke kamar mandi. Sudah ada bak mandi berisi air hangat dan aroma terapi di sana yang di siapkan oleh para maid. Rena terlihat ceria mengajakku buru-buru masuk ke bak mandi untuk berendam.

"Sini dulu Rena main airnya nanti, aku gosok dulu badan kamu, embhhh... Anjing nakal" Aku.

"Iya nona ahhhhhh..." Rena.

Rena diam duduk di pahaku aku gosok badannya bagian depannya dulu sampai bersih lalu aku gosok juga bagian punggungnya sambil memeluknya. Rena menempel erat padaku dan mengusap-usapkan vaginanya yang tembem ke penisku. Setelah badannya bersih leher, rambut dan wajahnya juga aku bersihkan.

"Rena kamu jangan main penisku dulu, vaginamu belum bersih Rena" Aku.

"Iya nona tapi habis nona membersihkan vagina Rena mau hadiah" Rena.

"Iya habis mandi kau akan mendapat hadiahmu, buka pahanya Rena vaginamu aku bersihkan" Aku.

"Baik nona ahhhhhhh..." Rena.

"Vaginamu tambah tembem Rena, sempit lagi kau anjingku yang manis uhhhhh..." Aku.

"Terima kasih ahhhhh... Nona vagina Rena udah bersih kan?" Rena.

"Kamu nggak sabaran, ayo kita bilas dulu lalu keringin rambut sama badan dulu" Aku.

Aku mengajak Rena berpelukan dengan aku di belakangnya. Air hangat shower membasahiku dan Rena yang menikmati elusan tanganku di bagian badan depannya. Aku mengeringkan badanku dan Rena dengan handuk, lalu rambut juga dan keluar kamar mandi. Rena menempel terus padaku ingin segera meminta hadiahnya.

"Kemarilah Rena ini hadiahmu" Aku.

"Yay... Emuachhhhh... Penis nona lezat slurup.... Ahhhh... Ingin Rena telan slurup... Ahhhhh... Clup... Clup..." Rena.

Aku duduk selonjoran aku buka kakiku karena ada Rena yang tengah menjilati kepala penisku dan mengecupinya sampai basah kuyub. Rena membuka mulutnya lebar-lebar lalu memasukkan penisku sampai mentok menembus tenggorokanya. Jangan di tanya rasanya sungguh nikmat sekali kepala penisku di jepit tenggorokan Rena.

"Embhhhhh... Rena kau nakal sekali uhhhhh..." Aku.

Rena menjepit erat batang penisku lalu menghisapnya agak kuat dan perlahan mencabut penisku sembari menghisapnya agak kuat. Rasanya nikmat sekali mulut Rena lidahnya juga terus bermain di dalam mulutnya mengusap-usap kepala penisku. Rena mengulangi lagi berkali-kali sampai penisku menjadi semakin tegang dan nikmat.

*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup....*

Rena fokus mengemut penisku dan memasukkan serta mengeluarkan di jepit memakai mulutnya yang bergerak liar dan cepat. Tak terasa aku juga ikut bergoyang sambil memegang kepala Rena yang pasrah menurutiku. Aku pun bangun dan berdiri karena gemas melihat Rena asik mengemut penisku sampai aku keenakan.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang