15

4.9K 137 0
                                    

Kak Nadia membaringkanku di ranjang kamar kak Nadia yang sunyi, hanya decakan suara ciuman kami. Kak Nadia berada di sampingku mencium bibirku serta mengelus-elus dadaku.

"Ahhhhhh embhhhh" Aku.

Tangan kak Nadia menyenggol puting payudaraku serasa aliran listrik menjalar ke seluruh tubuhku. Bagian depan tubuhku di raba dengan tangan halus dan hangatnya.

"Shhhhh kak ahhhhh embhhhhh" Aku.

Ciuman kak Nadia langsung turun menuju puting kiri payudaraku ia cium mesra. Payudara kananku sibuk di usap-usap tanganya, mengeraslah kedua puting payudaraku membuat tubuhku mengigil.

Kak Nadia akhirnya berada di atas badanku merangkak mengemut putingku bergantian. Uhhh rasa nikmat kian menjadi-jadi saat ciuman kak Nadua turun ke perut kotak-kotakku.

Satu persatu ABSku tercium bibir lembut agak tebal milik kak Nadia yang lembut dan seksi. Pelan dan pasti akhirnya bibir kak Nadia persis di depan batang penisku yang menegang keras.

*Slurup..... Cup......*

"Ohhhhhh kak embhhhh ahhhhh" Aku.

Mulutku tak bisa aku tahan dari desahan yang keluar karena kepala penisku di hisap sampai masuk ke dalam mulut kak Nadia dan di keluarkan lagi penisku di ciumnya berkali-kali.

Aku tak tahan melihat kecantikan dan keseksian kak Nadia, sisi liarku tiba-tiba datang entah dari mana, padahal aku belum pernah mengalami hal seperti ini, mungkin saja karena nafsu birahiku sudah sangat tinggi.

Aku raih dagu kak Nadia mengajaknya berciuman bibir. kak Nadia menindihku dengan penis terhimpit di antara perut kami. Kak Nadia pasrah saat berganti posisi menjadi ia berbaring di bawahku.

"Hah hah kak aku udah nggak tahan emuach" Aku.

"Embhhh kakak juga Lova, ayo lakukan ahhhh" Kak Nadia.

Ku turuti nafsu birahiku menatap dua payudara kak Nadia yang lebih besar dari milikku. Jika ukuran payudaraku cukup aku tangkup dengan telapak tanganku, maka milik kak Nadia ahhhh pokoknya indah sekali.

Kulitnya putih mulus tanpa cela, wajahnya cantik sekali dengan mata hijau yang mempesona. Dan badannya yang langsing seperti model victoria, seksi sekali.

Sambil memandangi wajah cantik kak Nadia yang kini mata hijaunya menatapku sayu, ku coba meremas payudaranya. Terasa lembut, elastis dan kenyal puting merah mudanya di telapak tanganku.

"Ahhhhhhhh Lova embhhhhh hah hah terus baby ouchhhhhh" Kak Nadia.

Bunyi suara desahannya sungguh membuat hati berdesir karena merdu dan sensual. Remasan tanganku kian intens merasakan daging empuk dan lembutnya.

Kak Nadia tiba-tiba membuka pahanya dan mengangkang sehingga vaginanya kini telah terlihat. Mataku melotot karena baru pertama kali melihat vagina perempuan, padahal aku ini gadis tapi malah berpenis.

Kaki kak Nadia mengalungkan pinggulku merapatkan penisku. Saat batang penisku membelah bibir vagina Kak Nadia ada sensai basah dan hangat serta menguarkan aroma yang bagiku terasa harum.

"Hah hah lova please...." kak Nadia.

"Hah hah iyahhh kak uhhhhh" Aku.

Aku pegang penisku tapi keduluan tangan kanan kak Nadia yang tak sabar. Di pegangnya batang penisku, sementara tangan satunya membuka belahan lubang cinta milik kak Nadia.

"Ahhhhh dorong sayang embhhhhh" Kak Nadia.

*Blesh........*

"Arghhhh shhh...." Aku.

Kepala penisku sudah masuk ke dalam vagina Kak Nadia, tak ada kata yang dapat aku ucapkan betapa menakjubkanya. Ku rasakan vagina kak Nadia yang basah dan hangat mengemut kepala kontolku.

Ku masukan perlahan sampai setengah batanya masuk ke dalam lubang cinta kak Nadia. Wajahnya meringis menahan masuknya penisku terus menerobos sampai ke dalam.

"Ahhhhh pelan-pelan lova, ahhhhh penismu besar dan panjang ouchhhh shhhhhh aduhhhh" Kak Nadia.

"Ahhh iya kak, vagina kakak sempit sekali ouchhhh ini nikmat sekali kak embhh" Aku.

Karena saking nikmatnya jepitan vagina kak Nadia membuatku lepas kontrol. Penisku tiba-tiba melesak maju ke dalam vaginanya sampai mentok. Kak Nadia langsung menjerit keras sekali.

"Arghhhh Lova berhenti dulu sayang ouchhh, biarkan kakak terbiasa dulu" Kak Nadia.

"Iya kak emuach" Aku.

Sambil menunggu vagina kak Nadia terbiasa dengan penisku, kami berciuman bibir mesra dan panas. Lidah kak Nadia keluar dan aku emut-emut lembut. Bergantian juga mulut kak Nadia mengemut lidahku.

"Emuachh bergeraklah Lova ouchhhhh" Kak Nadia.

Ku cabut pelan-pelan penisku dari lubang cinta kak Nadia, sampai tersisa kepala penisku saja. Lalu ku pegang pinggul kak Nadia dan ku dorong masuk lagi penisku sampai mentok menyundul bagian terdalam vagina Kak Nadia.

"Ahhhhh Lova uhhhhhhh" Kak Nadia.

Aku manjakan penisku pertama kali menggunakan vagina kak Nadia dengan semakin cepat. Desahan kami semakin keras dan panjang menggema di kamar asrama kak Nadia.

Awalnya kak Nadia ada ekspresi takut di wakahnya, namun itu terganti dengan eksresi nakal yang menggodaku menatap sayi mata hijaunya. Pipiku di pegang kak Nadia menunjukkan betapa nikmatnya malam ini.

*Plak.... Plak.... Plak...... Plak....*

"Arghhhh embhhhh ouchhhhh Lova ini enak sayang shhhh ohhhhhh yes baby" Kak Nadia.

Aku tak tahan memandang wajah bernafsu kak Nadia yang entah kenapa seksi sekali. Ku sembuyikan wajahku di belahan payudara kak Nadia yang indah dan kenyak lagi elastis menari cerika karena sodokan penisku.

Ku rasakan vagina Kak Nadia menjepit erat batang penisku yang keluar masuk. Terasa sekali otot-otot dinding vagina kak Nadia berkedut-kedut. Nafas kak Nadia semakin memburu, badanya meneggang hebat.

"Arghhh Lova my baby ouchhhhhh" Kak Nadia.

*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*

"Arghhhh kak Nadia aku juga nggak tahan, aku arghhh" Aku.

*Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...*

*Crot... Crot... Crot... Crot... Crot...*

"Arghhh" Aku dan kak Nadia.

Aku menidih badan kak Nadia, dan ia memeluku erat sekali. Badan kami saling menengang hebat karena mencapai puncak kenikmatan hampir bersamaan.

Jiwaku melayang ke atas awan saat spermaku menyembur di dalam vagina Kak Nadia yang sempit sekali, bahkan batang penisku agak ngilu karena otot dinding vagina kak Nadia yang erat meremas-remasnya.

"Hah hah hah malam yang indah Lova, hah hah" Kak Nadia.

"Iya kak, ini pertama untukku, terima kasih kak muachhh" Aku.

"Muach, now you're name in my heart baby" kak Nadia.

"Muachhh" Aku.

Aku berbaring di atas badan kak Nadia yang sama-sama berpeluh keringat membasahi badan kami. Tubuh dan mulut kami terlalu lelah untuk berbicara.

Pelan aku cabut penisku setengah bangun di dalam lubang cinta kak Nadia yang basah dan banjir akibat lendir dan spermaku. Lelehan putih keluar mengalir seperti anak sungai.

Dengan tisu aku elap vagina Kak Nadia sampai bersih. Aku pun duduk di tengah selangkangan kak Nadia yang masih terbuka membentuk huruf M. Lalu aku cium mesra vagina kak Nadia dengan seluruh nafasku.

"Good night Lova, tidurlah kau di pelukku emuachhh" Kak Nadia.

Aku tersenyum menutup mata dan merasakan ciuman di keningku. Kak Nadia berbaring di sampingku dengan lengan sebagai bantalku. Selimut mengantarkan kami menutup mata tertidur lelap menuju mimpi yang indah.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang