Don't forget to vote and coment,
thank you 💛💓🖤AUTHOR POV.
keesokan harinya....
Lisa masih setia menutup kedua mata hazelnya, biasanya dia akan bangun lebih pagi karena harus olahraga, namun sekarang tidak setelah berminggu-minggu dia kekurangan istirahat membuat dia enggan untuk melakukan aktivasi seperti biasanya.
Lagipula kakinya juga lagi masa penyembuhan dan tidak boleh digerakan selama beberapa hari, jadi sekarang dia hanya menikmati dengan terus berbaring di atas kasur sambil menyembuhkan kakinya.
Sedangkan Jennie, dia sudah bangun 10 menit yang lalu dan sekarang dia sedang asyik memandang pemandangan indah di depan mata kucingnya selama sebulan dia tidak melihat pemandangan seperti ini. Kedua sudut bibirnya terus memancarkan senyum manisnya sambil kedua matanya terus memandangi wajah rupawan suaminya.
Walaupun diwajah Lisa terdapat beberapa luka, namun tidak menghilangkan sedikit pun rupawan nya malah menurut Jennie luka-luka itu semakin menambah ketampanan dan kecantikan milik suaminya tersebut.
Tangan kiri Jennie terangkat mengusap lembut luka-luka yang ada diwajah Lisa tiba-tiba dia sendu melihat itu lalu menghela nafasnya, tangannya turun ke arah bawah dagu kemudian memainkannya membuat Lisa sedikit menggeliat kegelian, tapi tidak bangun.
"Hihi."
Entah mengapa Jennie cekikikan melihat respon Lisa, dia terus melakukan hal itu dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa lalu menciumi pipi kiri suaminya sambil tangannya tidak berhenti memainkan bawah dagu Lisa.
Lisa semakin terusik karena istrinya itu tidak berhenti barang sedetik pun membuat Lisa membuka sebelah matanya dengan terpaksa, dia langsung tersenyum lemah mendengar suara cekikikan sang istri padahal tidak ada yang lucu sama sekali.
"Hihihi pipi mu mengemaskan hemmm aroma ini yang aku ingin selalu menghirupnya." Dan sekarang Jennie mengendus area ceruk leher suaminya seperti kucing yang sedang sangat manja kepemiliknya.
"Haha sayangku hmm itu geli baby." Ucap Lisa karena Jennie tidak menghentikan aksinya bahkan sekarang dia menjilati leher jenjang suaminya membuat dia gemas sehingga Jennie menghisap lumayan kuat leher putih tersebut sampai menimbulkan bercak merah.
"Ahh shhh baby." Lisa mendesah pelan lalu dia mendorong bahu Jennie lembut sebab kalau itu terus Lisa biarin dia akan kesusahan untuk menahan nafsunya mengingat kondisi kakinya yang masih belum boleh digerakin.
Jennie mengerucutkan bibirnya sebal karena aktivitas nya diganggu oleh Lisa. "Ihhh hubby... Kenapa kamu dorong aku? Kamu tidak kangen sama aku hm?!." Protesnya gemas.
Lisa terkekeh melihat sang istri kecilnya ini apa dia lupa kaki suaminya sedang dalam masa penyembuhan begitu pikir Lisa. "Tentu saja aku kangen sama kamu sayangku, tapi tidak sekarang hmm lihat lah kaki ku masih tidak boleh digerakin wife." Jawab Lisa sambil melirik ke arah kaki kanannya.
"Hmm ya sudah kalau begitu aku akan memeluk tubuh mu 24 jam." Jennie langsung memeluk tubuh Lisa lagi, dia menggisikkan kepalanya di dada Lisa dan mendengarkan dentuman favoritnya.
"Hah? 24 jam? Tidak bisa baby kita harus makan, mandi bukan hm?." Balas Lisa sambil mengusap kepala Jennie dan mencium sekilas pucuk kepalanya.
"Tidak! Aku mau begini saja, aku tidak menerima penolakan!." Ucap Jennie kekeh.
"Oke, tapi"
"Aku mau memeluk mu."
"Iya baby, tapi 23 jam saja hm? 1 jam buat makan dan mandi oke sayangku?." Ucap Lisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPITERNAL (G!P) - JENLISA✔
RomanceLalisa Manoban, seorang wanita setengah pria yang tidak percaya kalau hubungan pernikahan akan berjalan dengan lancar. Dia takut kalau suatu saat dia menikah maka pernikahan itu akan kandas di tengah jalan. Pemikirannya terlalu negatif mengenai pern...