STL 79

2.7K 293 14
                                    

Don't forget to vote and coment,
thank you 💛💓🖤

LIMARIO POV.

'Lari 50 kali di taman belakang itu hukuman karena kamu sudah memakai kekerasan.'

Seperti itulah kalimat yang dada ucapankan setelah kami sampai di Mansion, mungkin dada tidak pernah terlihat marah pada ku di depan orang banyak, tapi jika sudah di Mansion dia akan selalu menghukum ku meski dia tau aku melakukan itu ada alasannya.

Kepada ku dada selalu keras dan tegas, tapi jika kepada ketiga nunna ku maka dada selalu lembut.

Aku selalu iri pada ketiga nunna ku, mereka bisa bermanja ria pada dada, tapi kenapa pada ku tidak!.

Dada egois! Dia sangat egois! Bahkan ini bukan hukuman pertama darinya, sedari dulu jika aku melakukan kesalahan yang tidak benar-benar kesalahan ku dia akan menghukum ku!.

Tapi jika ketiga nunna ku dada tidak pernah menghukumnya hanya memberikan nasihat lalu memeluk juga mengecup pucuk kepalanya.

Seperti dulu waktu Ella nunna memukul seorang siswa di sekolah karena dia merasa sangat bosan di dalam kelas, tapi dada tidak pernah memarahinya dan menghukumnya, sedangkan aku disaat usia ku 14 tahun waktu di sekolah aku selalu dijahili oleh teman sekelasku, selama sebulan lamanya dia tidak pernah tidak menjahili diriku bahkan dia pernah mengunci aku di dalam toilet hingga waktu pulang sekolah tiba sampai aku akhirnya bisa keluar karena ada tukang pembersih yang akan membersihkan toilet.

Oleh karena itu, kesabaran aku habis jadi keesokkan harinya aku memukul dirinya di sekolah hingga dia harus dilarikan ke rumah sakit akibat cidera yang aku berikan di kepalanya cukup serius dan dada serta mommy dipanggil ke sekolah lalu dada menghukum ku padahal dada tau aku melakukan itu karena dia yang mengusikku lebih dulu.

Tapi dada tidak melihat itu, dia tetap menghukum diriku hingga aku memberontak tidak mau menerima hukuman darinya karena aku merasa sangat tidak adil sedari kecil dada selalu membedakan diriku dan.. Yang aku dapatkan yaitu tambahan hukuman darinya.

Karena itu sekarang aku selalu diam dan menerima jika dada memberikan aku hukuman. Aku merasa jika dada tidak pernah menyayangiku, dia hanya sayang pada ketiga nunna ku saja, aku pernah bertanya-tanya apakah aku anak nya atau tidak karena sikapnya yang membedakan aku sehingga aku sampai bertanya-tanya seperti itu pada diriku sendiri.

Padahal aku hanya ingin perlakuan dada padaku sama seperti perlakuannya pada ketiga nunna ku, tapi itu tidak bisa karena dada selalu bilang..

'Kamu laki-laki maka dada tidak bisa mengajarkan kamu seperti dada mengajarkan ketiga nunna mu. Kamu harus dada didik dengan keras agar saat kamu dewasa kamu menjadi anak yang tangguh!.'

Aku menggeram kesal jika mengingat perkataan dada, memangnya apakah harus seperti itu? Apakah laki-laki dan perempuan dididik nya harus cara yang berbeda?.

Aku hanya ingin bermanja pada dada, tapi tidak bisa!. Sial.. Mataku memanas hanya karena mengingat bagaimana perlakuan dada terhadapku dan ketiga nunna ku.

"Sayang.. Sudah hmm? Itu sudah cukup." Teriak mommy ku menyuruh aku agar berhenti berlari.

"Belum cukup mom!." Balas ku, ini baru lari ke 30 yang aku lakukan masih ada 20 lagi aku memutari taman belakang Mansion dada.

Jika bersama dada aku tidak bisa bermanja, tapi bersama mommy, aku bisa bermanja sesuka hati, namun itu juga tidak bisa aku lakukan di hadapan dada karena jika dada tau, dia akan marah pada mommy sebab dia tidak mau aku menjadi anak yang manja.

Oleh karena itu, jika di hadapan dada, aku tidak akan menunjukkan sifat manjaku, tapi jika hanya berdua dengan mommy aku akan menunjukkan sifat manjaku, sifat asli ku!.

SEMPITERNAL (G!P) - JENLISA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang