STL 50

5.7K 412 7
                                    

Don't forget to vote and coment,
thank you💛💓🖤

AUTHOR POV.

"Huhh huhh enggg."

Jennie terus meringis menahan kontraksi yang semakin lama semakin terasa dan semakin sering, dia sudah berada di rumah sakit, namun belum di ruangan bersalin karena pembukaannya belum semuanya, Jennie terus menggepalkan kedua tangannya erat dengan mata yang terpejam.

Butiran-butiran keringat semakin deras keluar membasahi wajah, leher bahkan bajunya pun sudah sedikit lembab. Mommy, eomma, daddy dan appa saja yang ikut ke rumah sakit, Jisoo dan Rose disuruh sama para orang tua untuk tidak ikut apalagi Jisoo yang sedang hamil besar.

Seulgi, Irene, Bambam, Somi, Jackson dan Suzy sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit sesaat setelah daddy mengabari mereka bahwa Jennie akan segera melahirkan membuat mereka langsung pergi dan meninggalkan pekerjaan mereka.

Aecha, anak Seulrene yang baru berusia 6 bulan tidak ikut bersama kedua orang tuanya ke rumah sakit karena dia masih bayi dan rumah sakit adalah tempatnya penyakit membuat Seulrene tidak mau mengambil risiko jadi anak mereka dititipkan sebentar kepada orang tua Irene.

Lisa masih dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat istrinya berada tidak peduli dengan nyawanya Lisa melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata bahka terkadang dia melanggar lalu lintas agar bisa sampai lebih cepat dan juga berharap semoga Jennie belum melahirkan karena dia ingin sekali menemani Jennie melahirkan buah cinta mereka.

Sedikit merutuki tindakannya yang malah ke kantor polisi padahal Jennie sedari semalam sudah kontraksi kecil, seharusnya dia tidak pergi meninggalkan Jennie di Mansion meskipun disana ada para orang tua dan Chaesoo.

"Kau bodoh Lisa! Wife.. Aku mohon kuat sayang aku yakin kamu bisa.. Tahan sebentar hmm aku lagi berusaha secepatnya sampai, tunggu aku wife."

Setelah mengucapkan itu Lisa menambah lagi kecepatannya, dia membawa mobil seperti orang kesetanan.

"Enggg hahh hahh uhh enggg Li-Lisa."

"Jangan mengejan nyonya nanti tenaga anda terbuang sia-sia." Ucap dokter setelah mengecek Jennie sudah sampai pembukaan ke berapa.

"Huhh huhh dok i-ini shh."

"Iya saya tau rasanya nyonya, tapi jangan buang tenaga anda sia-sia pembukaan baru pembukaan 8." Ucap dokter itu lagi.

"Anda hahh tidak tau! Ini sakit sialan shhh." Ucapan Jennie membuat dokter itu hanya tersenyum, walaupun dia dokter, tapi dia juga wanita malahan dia sudah lebih dulu merasakan apa yang Jennie rasakan dan dia juga sudah terbiasa mendapatkan ucapan-ucapan seperti itu karena memang rasa sakit yang dirasakan ibu hamil yang akan melahirkan sangat luar biasa sakitnya apalagi saat ini Jennie sedang kontraksi hebat.

"Sayang kamu jangan seperti itu.. Apa yang dokter ucapankan benar kamu jangan membuang tenaga. Eomma tau itu rasanya sangat sakit dan seperti ingin keluar sesuatu, tapi kamu tahan hm pembukaannya belum sempurna." Nasihat eomma, Jennie mengangguk lemah lalu mencoba untuk tidak mengejan.

"Eo-eomma Li-Lisa aku shhh mau Lisa." Lirih Jennie.

Eomma melirik mommy dan mommy mengangguk bahwa Lisa sedang dalam perjalanan. "Lisa sedang dalam perjalanan kamu sabar sayang dia sudah berjanji bukan sama kamu akan menemani kamu melahirkan bukan?."

"Ya sshh aku yakin Lisa enggg tidak akan mengingkari janjinya shh." Jawab Jennie susah payah.

Dokter kembali mengecek pembukaan Jennie dengan memasukkan tangannya setelah memakai sarung tangan ke dalam selimut yang Jennie pakai lalu memasukkan dua jarinya ke dalam lubang vagina Jennie, dokter itu mengangguk kepada suster yang ada disana dan suster itu keluar dari ruangan tersebut setelah mendapatkan instruksi dari dokter tersebut.

SEMPITERNAL (G!P) - JENLISA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang