JENNIE POV.
Ini sudah beberapa minggu setelah kami bercinta di ruangan ku, dulu setiap kami habis bercinta aku selalu membeli dan mengecek dengan testpack berharap kalau hasilnya positif, tapi tidak tau kenapa sudah beberapa bulan belakangan ini aku tidak mengeceknya lagi.
Apa mungkin karena hasilnya yang tidak aku harapkan jadi aku tidak terlalu rutin mengeceknya lagi pula aku tidak mau bersedih jika setelah di cek hasilnya tetap negatif.
Sudah bertahun-tahun kami berusaha untuk anak kedua, tapi Tuhan masih enggan memberikannya pada kami, kumohon Tuhan semoga Engkau memberikan kami kepercayaan lebih cepat mengingat usia kami yang tidak muda lagi, amin.
Saat ini aku sedang menatap monster kecilku yang sedang tidur siang, sedangkan Lisa sedang bekerja di ruang kerjanya meskipun dia memilih untuk bekerja di rumah, tapi waktunya tetap sama seperti waktu dia bekerja di kantor, namun jika dia sudah selesai sebelum waktu kerjanya habis dia tidak akan menambah pekerjaannya lagi dan langsung menemui kami.
"Kamu sangat cantik monster kecilku." ucapku pelan sambil mengusap kepalanya, dia tampak tidak terusik sedikit pun dengan gerakkan tanganku.
Aku membungkuk lalu mencium keningnya lalu tersenyum saat melihat wajah polosnya yang sungguh sangat menggemaskan kemudian aku beranjak dari kasurnya lalu keluar dan memilih turun sambil menunggu Lisa selesai aku akan memilih untuk menonton drama saja di televisi.
Menjadi pemilik sebuah butik dan desainer tidak terlalu melelahkan karena itu adalah mimpiku jadi semua berjalan dengan sangat nikmat.
Berbicara 2 minggu kemarin saat aku bertemu dengan Tzuyu dan suaminya serta anaknya, aku bersyukur setidaknya tidak ada wanita yang tergila-gila pada Lisa meski di luar sana aku tau banyak sekali yang tergila sama suamiku tersebut, tapi aku yakin dan percaya Lisa akan setia padaku dan aku juga akan setia padanya.
Apalagi dia selalu menjagaku baik sebelum atau setelah aku menjadi istrinya, Lisa selalu menjagaku dengan baik, aku beruntung bahkan sangat beruntung menjadi wanita pilihannya, dicintai dan dijaga sungguh siapa yang tidak mau bukan?.
Saat sedang asik menonton Lisa berlari cepat ke arah kamar mandi di dekat dapur sambil menutupi mulutnya, aku dengan segera langsung berlari ke arahnya takut dia kenapa-kenapa.
Huwesk..
Lisa berlutut di depan toilet lalu memuntahkan isi perutnya, aku membantunya, memijat tengkuknya, Lisa terus muntah-muntah membuat aku sangat khawatir.
"Dada? Kamu kenapa sayang? Aku mohon jangan sakit? Hikss." Aku tidak tega melihat wajahnya yang pucat sambil terus muntah.
Bodoh! Kenapa aku tidak melihat wajahnya tadi kalau dia sedang tidak enak badan aku tidak akan menyuruhnya untuk bekerja, hikss kau sangat bodoh Jennie!.
"Eoh? Aku ti-huweskk." lisa tidak bisa melanjutkan ucapannya karena dia muntah lagi wajahnya sangat pucat sekali oh Tuhan jangan buat suamiku sakit.
Tidak lama Lisa sudah berhenti muntah-muntah dan aku segera membersihkan muntahannya lalu membuatnya kumur-kumur kemudian aku juga membersihkan sekitaran mulutnya.
"Kepalaku sangat pusing mom." Lirih Lisa sambil menatap sendu padaku dengan tangan yang memegang kepalanya.
Aku segera memapahnya hati-hati keluar kamar mandi lalu berteriak pada kepala maid. "BIBI YOONNN PANGGILANKANN DOKTER NEEE?."
"BAIK NYONYA."
setelah mendengar balasan bibi Yoon aku segera membawa Lisa ke arah lift untuk ke kamar kami, di dalam lift Lisa bergelayut manja di lenganku dan aku berusaha agar kami tidak jatuh, dia tinggi dan meskipun dia kurus, tapi tetap saja tubuh kecilku susah untuk menahan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPITERNAL (G!P) - JENLISA✔
RomanceLalisa Manoban, seorang wanita setengah pria yang tidak percaya kalau hubungan pernikahan akan berjalan dengan lancar. Dia takut kalau suatu saat dia menikah maka pernikahan itu akan kandas di tengah jalan. Pemikirannya terlalu negatif mengenai pern...