MOIRAI [REVISI]

MOIRAI (1)

ELVANO WILLIAM SMITH, sudah tidak asing lagi di kalangan anak muda, apalagi di kota Jakarta ini. GOTREASURE yang didirikan oleh Elvano selama 2 tahun yang lalu sukses di kenal di seluruh penjuru kota, bahkan di luar kota juga cukup terkenal.

Elvano yang merupakan ketua kerap memberi aturan kepada anggota-anggotanya agar tidak bertindak semena-mena. Mengingat mereka adalah anak motor dan sangat di anggap buruk oleh masyarakat. Karena itu, Elvano selalu mengingatkan mereka untuk bersikap sopan jika bertemu dengan warga-warga sekitar agar Gotreasure tidak tercoreng.

Dan di sini di sebuah bangunan kosong yang merupakan markas mereka yang menjadi tempat perkumpulan anggota Gotreasure selama 2 tahun ini.

Di tengah keriuhan serta celetukan kasar keluar dari mulut pria-pria yang bertubuh kekar itu, terlihat seorang pria bertato itu sedang duduk sambil menikmati minuman dan sebatang rokoknya. Sesekali ia melirik ke arah temannya yang sedang bermain catur dan kartu.

Malam ini adalah malam yang ia tunggu tunggu selama dua bulan terakhir ini, dimana ketua geng motor Vagos mengajaknya beradu skil dalam bermotor, dengan maksud ingin merebut kekuasaan Elvano. Elvano yang tak mau jika kekuasaannya di ambil oleh musuhnya itu, dengan senang hati menerima tawaran Lucas. Ia yakin bahwa malam ini dirinya akan menang dan kekuasaan itu masih ada di tangannya.

"Bro gimana? nanti jadi nggak?" tanya Bara yang baru saja selesai bermain catur.

"Ya jadi lah," jawab Elvano sambil menghisap rokoknya yang sudah mulai menyisakan puntungnya.

"Lo nggak mau cek motor dulu, seperti biasa kalau mau balapan," ucap Bara mengingatkan.

"Nanti."

Elvano yang begitu cuek membuat Bara hanya menghela napasnya panjang, padahal niatnya hanya ingin memastikan bahwa ketuanya itu tidak memliki masalah dengan motornya.

~~~

"Halo, iya kakak lagi di basecamp."

Pria itu berdiri di pojok ruangan sambil memegang benda pipih di tangannya.

"Jangan kesini! Bahaya," ucapnya lagi.

"Yaudah tunggu kakak selesai ngurus masalah di basecamp." Pria itu langsung memutuskan sambungan teleponnya ketika seseorang berjalan ke arahnya sambil memegang kunci-kunci.

"Jangan khawatir, gue yakin, lo yang bakal menang kali ini."

"Gimana? Udah siap semuanya?" tanya Lucas pada dua pria yang sedang memeriksa motornya.

"Sedikit lagi bos. Salah satu dari mereka ikut bersuara.

"Oke, ini harus selesai sebelum jam 9 malam."