Giordano berlari memasuki rumahnya sambil berteriak memanggil nama sang istri, Elmira yang sedang membuat makan malam langsung berlari ke arahnya. "Kenapa mas? kenapa teriak-teriak? Elvano nggak papa kan?." Ucapnya khawatir.
"Bukan Elvano, tapi Viona." Ucap Giordano membuat Elmira kebingungan.
"Kenapa? ada apa?" tanyaya kebingungan.
"Tadi aku nggak sengaja ketemu di restoran selepas meeting. Aku lihat Viona sedang hamil besar." Ucap Giordano yang terlihat bahagia. Mendengat kabar bahwa Viona sedang mengandung membuat Elmira juga ikut bahagia, tapi senyuman mereka seketika menghilang setelah menyadari bahwa Viona sudah tidak ada lagi hubungannya dengan keluarga ini.
"Kamu jangan bilang ke Elvano dulu mas tentang berita ini. Aku nggak mau dia khawatir dan membut kesehatannya semakin memburuk," ucap Elmira mengingatkan, dan Giordano pun mengangguk pelan.
"Bagaimana jika setelah kelahiran bayi itu kita akan menculiknya. Bayi itu juga bayi Elvano kan, itu artinya dia juga cucu kita," ucap Giordano yang membuat Elmira terkejut dan langsung menggeleng. Entah apa yang ada dalam pikirannya yang tiba-tiba mengatakan hal tersebut.
"Kamu yang benar saja mas, biarkan bayi itu tinggal bersama mereka, kita tidak perlu merebutnya," ucap Elmira menolak.
"Tapi bayi Viona kembar! dia masih bisa merawat yang satunya lagi," untuk kedua kalinya Elmira terkejut mendengar bahwa bayi Viona adalah kembar. Sontak Elmira langsung mengangguk dan menyetujui rencana licik dari suaminya itu.
"Bagaimana kalau kita menyuruh seseorang untuk mengawasi Viona dari jauh sampai dia melahirkan cucu kita, kita juga bisa lebih muda mendapatkan informasi mengenai Viona bukan?" ucapnya.
"Ide yang bagus mas." Mendengar persetujuan istrinya, Giordano langsung meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang yang akan dia bayar untuk mengawasi Viona.
Saat Giordano asyik mengobrol dengan orang yang baru saja dia hubungi, Elmira kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti tadi. Ia tidak berhenti tersenyum membayangkan cucu kembarnya yang sebentar lagi akan lahir. Walaupun dia sebenarnya tidak setuju dengan rencana suaminya tadi tapi dia juga sangat ingin menimang cucunya itu, sudah lama sekali dia menantikan kehadiran cucu di keluarganya ini dan Viona berhasil mewujudkannya walaupun sekarang status wanita itu sudah bukan lagi menantunya.
~~~
Alvaro memasuki ruangan Elvano dengan membawa buah dan juga ingin mengganti botol infus Elvano. Ia mengerutkan keningnya saat melihat Elvano tertidur di atas kursi roda, sontak ia pun langsung membangunkan sang adik untuk berpindah ke atas kasur. Namun anehnya Elvano tak kunjung bangun yang membuat Alvaro panik ketika menyadari adiknya itu tidak sedang tertidur, melainkan dia sedang pingsan.
Alvaro langsung melarikan Elvano ke ruang ICU karena kondisi pria itu sangat memburuk. Setelah Elvano di tangani oleh dokter lain, Alvaro langsung menghubungi kedua orang tuanya agar segera ke rumah sakit sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Teen Fiction"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...