1 minggu kemudian...
Hari ini 24 agustus hari dimana Marcello dan Nora menggelar pertunangan mereka di sebuah hotel mewah, walaupun acara pertunangan ini cukup private yang hanya di datangi oleh beberapa kerabat dekat dan teman-teman bisnis Marcello dan Nora. Tapi, acara ini bisa di bilang cukup mewah.
Teman-teman Angkasa dan Viona sengaja tidak di undang karena Viona yang meminta pada Angkasa untuk merahasiakan tentang pertunangan orang tua mereka dari teman-temannya dan angkasa pun menyetujuinya.
Sarah juga datang di acara ini, mereka memang bercerai secara baik-baik dan masih berhubungan baik yang membuat Viona sedikit bersyukur dengan sikap dewasa dari orang tuanya itu.
Viona dan Sarah kini sedang duduk bersama, ia tersenyum manis di kala melihat mantan suaminya kini bertunangan dengan gadis yang sudah lama ia kenal.
"Lihat Papa kamu Vi, Mama belum pernah melihat senyuman itu saat kami masih bersama, sudah sepantasnya dia mendapat kebahagiaan ini," ucap Sarah yang membuat Viona mengerutkan keningnya karena tidak mengerti apa yang di maksud oleh sang Ibu.
"Maksud Mama apa?" tanya gadis itu dengan raut wajah bingung.
"Dulu, papa kamu sama tante Nora memang saling mencintai. Tapi setelah Nenek Asih menjodohkan kami berdua mereka terpaksa berpisah, Mama menikah dengan Papa, sedangkan Nora menikah dengan Antonio. Walaupun kami tidak saling mencintai kami tetap saling menghormati satu sama lain. Mama sangat menghormati Papa kamu begitu juga sebaliknya, dan sampailah pada kejadian itu terjadi, dimana Mama sudah lelah dengan sikap Papa kamu, Mama mengalah dan membiarkan kisah mereka kembali bersemi yang sempat tertunda karena kehadiran Mama." Sarah menceritakan semua keluh kesahnya yang dia simpan selama 19 tahun yang lalu.
Viona merasa sangat bodoh karena dia berpikir selama ini ibunya lah yang egois dan tidak memperdulikan ayahnya, tapi ternyata selama ini justru ibunya lah yang menyimpan seribu luka di dalam rumah tangganya itu.
Gadis itu mendekat pada sang ibu dan langsung memeluknya erat. "Mama kenapa baru cerita sama Viona, harusnya Viona tau ini dari dulu, Ma."
Mendengar ucapan putrinya, Sarah pun juga ikut meneteskan air matanya, bukan karena sedih, tapi karena lega karena sudah menceritakan semuanya pada putri bungsunya itu. "Sudah, jangan menangis sayang. Mama mau sekali cerita tentang ini sejak lama, tapi kamu tidak pernah mau mendengarkan Mama. Tapi, nggak papa sayang, kamu sudah tau semuanya kan." Sarah mengelus punggung putrinya dengan lembut.
Gadis itu tak menjawab dan hanya mengeluarkan suara isakan yang membuat Sarah merangkup wajah cantik putrinya dan menghapus air matanya. "Sudah jangan menangis sayang, ayo kita ke sana, acaranya sudah mau di mulai." Tunjuknya pada sepasang kekasih yang sedang berdiri di depan sana.
Acara tunangan Marcello dan Nora berjalan dengan lancar, sekarang sudah pukul sebelas malam dan acara sudah selesai, Viona dan Sarah memutuskan untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Ficção Adolescente"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...