MOIRAI (73)

1.2K 55 12
                                    

Sepulang sekolah, Viona menyempatkan diri untuk membeli bahan masakan yang sudah hampir habis di apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah, Viona menyempatkan diri untuk membeli bahan masakan yang sudah hampir habis di apartemennya. Di saat Viona asyik memilih sayur-sayuran, Elvano justru menyusuri tempat mainan yang juga terdapat dalam mini market ini. Elvano mulai mengambil beberapa mainan kecil dan menunjukkan pada Viona yang masih sibuk memilih sayuran.

"Sayang aku mau beli ini ya?" Ucap Elvano membuat Viona menghela napas, sebab ia tau jika suaminya itu memanggilnya dengan panggilan sayang, sudah pasti ada maunya.

"Kamu ngapain sih beli mainan gitu. Kamu kan udah gede," tolak Viona membuat Elvano menunjukkan wajah memelasnya.

"Ini mainan udah lama banget aku cari-cari, boleh ya aku beli ini, bisa buat anak-anak kita juga nanti,heheh." Akhirnya Viona menyetujuinya dan berjalan menuju kasir untuk membayarnya.

Saat berada di kasir, pandangan Elvano tertuju pada seorang wanita yang sedang berdiri tidak jauh dari Viona. Elvano mendekati wanita itu dan langsung berteriak membuat orang-orang yang ada di sana menoleh ke arah Elvano.

"Ikut gue!!" Suara bariton Elvano terdengar jelas sehingga membuat security datang dan melerai mereka. Viona yang penasaran apa yang terjadi langsung berlari dan menarik tangan Elvano.

"Ada apa ini? kenapa El?" tanya Viona dengan khawatir. Viona melirik wanita yang sedang di bentak oleh Elvano tadi, dan betapa terkejutnya Viona saat melihat wanita itu adalah Alana. Pantas saja Elvano sangat terlihat sangat marah.

"Pak maaf ya suami saya buat kaributan. Ini masalah keluarga aja pak maaf sekali lagi." Akhirnya security itu pergi, sontak Viona langsung menarik Elvano menjauhi Alana.

"Kamu kenapa sih El, kan bisa bicara baik-baik, kamu nggak perlu bentak-bentak dia di depan umum kayak gini." Ucap Viona memberi nasihat pada Elvano.

"Tapi sayang, dia harusnya ikut ke kantor polisi bersama sepupunya, ingat gara-gara dia kamu sakit waktu itu," balas Elvano.

"Iya-iya, nanti lagi ya bahasnya. Kita bayar ini dulu, habis itu kita pulang."

Setelah pembayaran selesai, mereka langsung berjalan menuju mobil mereka. Baru hendak memasukkan barang belanjaan mereka ke dalam mobil, Alana datang menghampiri mereka dengan tatapan sendunya.

Elvano yang melihat kehadiran Alana langsung berjalan ke arahnya dengan tatapan tajam serta tangannya yang ia kepalkan. Untung saja Viona menyadari hal tersebut dan langsung berjalan dan mengelus tangan Elvano agar tidak berani menyakiti Alana.

"Ngapain lagi lo! belum puas gue udah buat sepupu lo masuk penjara, atau lo mau ikut masuk juga kesana? iya?" Bentak Elvano membuat Alana menunduk ketakutan. Menyadari bahwa Alana sedang tidak baik-baik saja, Viona langsung mengelus pundaknya.

"El, udah. Nggak boleh gitu, mungkin saja Alana mau ngomong sesuatu sama kita."

"Lo mau ngomong kan, yaudah ngomong aja." Sambung Viona. Alana langsung mendongak dan memeluk Viona dengan erat sambil menangis.

MOIRAI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang