MOIRAI (82)

2.1K 46 11
                                    

Sudah empat bulan berlalu dan Elvano masih tak kunjung sadar dari koma nya. Elmira dan Giordano sudah pasrah dan ikhlas jika memang putranya itu akan kembali kepada sang pencipta walaupun masih berat bagi mereka untuk menerima hal itu. Hari ini mereka berdua memutuskan untuk tinggal di rumah sakit untuk menjaga putranya.

Elmira memilih membersihkan tubuh sang putra dengan kain basah, sementara di luar ruangan suaminya sedang sibuk dengan ponselnya karena mengerjakan beberapa dokumennya yang masih kurang lengkap. Mendengar suara ponsel Elmira berbunyi membuat Giordano meraih ponsel tersebut.

"Halo, ada apa?"

"Apa!!! di larikan ke rumah sakit mana?"

"Ah syukurlah, baik terimakasih informasinya."

Tuuutt....

"Ada apa mas?" Tanya Elmira yang baru saja keluar dari ruang ICU.

"Viona sudah mau melahirkan, dan syukurnya dia ada di rumah sakit ini. Ayo kita harus ke lantai dua sekarang!" Ucapnya sangat bergembira, begitu juga dengan Elmira yang ikut bahagia mendengar kabar itu.

"Loh kalian mau kemana?" Tanya Alvaro ketika mendapati kedua orang tuanya berdiri di depan lift.

"Teman papa kamu sedang di rawat, kami berdua mau jenguk dia," ucap Elmira berbohong. Alvaro hanya mengangguk paham dan berjalan menuju ruang ICU untuk melihat Elvano.

~~~

Sementara di lain tempat, Viona sudah bercucuran keringat karena menahan rasa sakit di perutnya. Lucas dan Sarah tidak berhenti memberi semangat kepadanya untuk kuat demi si kembar.

"Bagaimana bu anda sudah siap?" Tanya dokter pada Viona.

"Iya dok," jawabnya terengah-engah. Dokter tersebut langsung membawa Viona menuju ruang operasi. Sebenarnya ia sangat ingin melahirkan secara normal tapi saran dari dokter dia harus melakukan operasi caesar karena takut Viona tidak sanggup melahirkan bayi kembarnya, di tambah lagi posisi bayinya juga sungsang dan tidak mungkin di lahirkan secara normal.

Lucas dan sarah terus berdoa kepada tuhan agar Viona dan si kembar bisa selamat dan berkumpul bersama mereka. Di saat operasi sudah berlangsung Mereka berdua di kejutkan dengan kedatangan Marcello, Angkasa, dan juga Nora.

"Bagaimana?" Tanya Marcello khawatir.

"Viona masih di ruang operasi Cel, kita sebaiknya berdoa semoga ibu dan bayinya selamat," jawab Sarah.

Angkasa mendekati Lucas yang duduk sambil menunduk yang terlihat begitu khawatir dan gelisah, "Bro selamat bentar lagi jadi om." Ucap Angkasa menepuk pundak Lucas.

Lucas mengangguk dan juga membalas tepukan Angkasa dengan pelan. "Lo juga bro, selamat kita berdua sebentar lagi di panggil om." Ucapnya bersemangat.

Di ruang operasi....

Viona tidak berhenti berdoa saat operasinya sudah di mulai, berkali-kali dia menangis dan entah kenapa dia tiba-tiba memikirkan Elvano. Andai saja pria itu ada di sini dan menyaksikan momen ini dan menemani Viona di ruangan ini.

"Bayi pertama laki-laki, lahir pukul 04.12." Ucap dokter sambil mengangkat bayi kecil itu. Viona ikut terharu melihat bayinya yang berhasil lahir dengan selamat dan sehat.

Selang beberapa menit kemudian Viona merasa menggigil dan tiba-tiba pandangannya menjadi gelap, suster panik ketika melihat detak jantung Viona yang mulai melemah.

MOIRAI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang