Setelah tiba di apartemen. Elvano langsung bersih-bersih sebelum istirahat. Entah kenapa hari ini pria itu merasa sangat lelah, padahal tidak ada aktivitas yang berat yang ia lakukan.
Kurang lebih 20 menit berlalu. Pria itu keluar dengan menggosok rambutnya yang basah menggunakan handuk.
Ia berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan. Elvano melirik buah apel yang terletak di dalam kulkas. Pikirannya lagi-lagi tertuju pada gadis yang beberapa menit yang lalu baru saja ia temui. Elvano memilih memasak mie instan karena tidak memiliki bahan masakan selain mie instan di sana.
Selang beberapa menit mie instan buatannya pun jadi dan ia langsung menyantapnya karena memang sedari tadi menahan lapar, padahal saat di rumah mertuanya dia makan banyak kue cookies.
Elvano melirik ponselnya yang berdering, sontak pria itu langsung menjawab panggilan itu.
"Halo"
"Vano ini aku, kamu bisa kan temani aku makan malam nanti?"
"Ah, bisa kok. Nanti aku jemput ya"
"Makasih Vano"
Tuuutt..Panggilan itu di tutup oleh Elvano. Entahlah ini pertama kalinya pria itu menutup panggilan dari Alana. Biasanya gadis itulah yang selalu memutuskan panggilan.
Lagi-lagi pria itu bergelut dengan pikirannya. Entah kenapa hati dan otaknya berbanding terbalik. Otaknya memilih jalan bersama Alana namun, hatinya sama sekali tidak ingin berurusan dengan gadis lain selain istrinya. Elvano mengusap wajahnya kasar dan memilih ke kamarnya untuk memakai kaos dan celana.
~~~
Sementara di tempat lain, Viona tengah bersantai di halaman rumahnya. Gadis itu duduk sendirian menikmati indahnya langit malam ini. Cahaya bulan yang terang mampu menerangi bumi yang gelap ini. Namun, tidak dengan hatinya. Entah kenapa gadis itu terus memikirkan kejadian saat di taman tadi. Dia masih bingung dengan perasaannya kenapa ia bisa cemburu begini. Apakah dia sudah jatuh cinta pada pria itu.
Viona memilih membuka sosial medianya untuk menghilangkan penatnya. Di lihatnya instastory suaminya itu. "Ck, ternyata lagi seneng-seneng ya sama orang lain. Gue aja yang bego mikirin lo," gumamnya tersenyum kecut.
Niat hati ingin menghilangkan penat dengan membuaka sosial media ternyata salah. Dia malah menemukan pandangan tidak mengenakkan setelah mengetahui bahwa Elvano dan Alana sedang makan malam berdua.
Angin malam berhembus begitu sejuk hingga menusuk sampai ketulang. Gadis cantik itu menoleh saat suara langkah terdengar mendekatinya. "Kok nggak istirahat?" ucapnya.
"Ngapain masih di sini, hm?" Tanya Lucas sembari mendudukkan dirinya di samping Viona.
"Lagi suka di sini aja, langitnya bagus kan." Viona menunjuk langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Teen Fiction"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...