Hari ini Viona sangat bahagia karena sahabat-sahabatnya datang mengunjunginya dan membawa beberapa perlengkapan bayi untuk menyambut kelahiran bayi kembar Viona. Dian tidak henti-hentinya mengoceh sambil merapikan baju-baju bayi yang baru saja dia beli untuk Viona.
"Aduh gue gabisa bayangin nih nanti gue di panggil aunty Dian sama si kembar. Kalau mereka pakai baju ini pasti gemes banget sih." Ucap Dian menunjukkan dua baju bayi lucu itu.
Viona dan Monica hanya menggeleng pelan ketika Dian begitu antusias membahas bayi kembar Viona. Dengan kedatangan mereka berdua rasa sedihnya seketika menghilang, dia bersyukur memiliki Dian dan Monica dalam hidupnya.
"Bentar lagi Viona jadi mama nih, nah lu kapan punya pacar? awet banget jadi jomblo," sindir Monica membuat Dian melirik sinis ke arahnya.
"Kalau gue mah nggak pacar-pacaran tapi langsung sebar undangan biar seru!" jawab Dian.
Viona dan Monica hanya terkekeh mendengar ucapan sahabatnya itu. Tapi walaupun begitu Monica dan Viona pun berharap Dian segara menemukan pendamping hidupnya dan bisa menjaga gadis itu. Karena setelah kepergian Dion, gadis itu masih setia sendiri bahkan dekat dengan pria lain saja tidak.
Kebisingan mereka bertiga seketika menjadi senyap ketika suara bariton Lucas terdengar. "Wah rame amat, nih kakak bawain donat kesukaan kamu." Ucap Lucas memberikan satu box donat untuk Viona.
"Makasih kak, mama mana?"
"Ada di dapur, kayaknya lagi buat minum untuk kalian." Jawab Lucas lalu duduk di samping Dian. Monica dan Viona terkekeh saat melihat Dian sedang melongo sambil menatap Lucas tanpa berkedip.
"Udah kali natapnya sampe nggak berkedip gitu, gue tau kakak gue ganteng." Ucap Viona membuat Dian tersadar dari lamunannya dan tersipu malu. Gadis itu menutupi wajahnya menggunakan baju bayi yang sedang dia pegang.
Lucas hanya diam sambil melirik Dian yang sepertinya sedang menahan malu. Lucas mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan gadis itu, sontak Dian langsung membalas uluran tangan Lucas sambil tersenyum kikuk.
"Dian."
"Lucas." Jawabnya singkat dan jelas.
Suasana kecanggungan itu seketika lenyap ketika Sarah datang memecahkan suasana dengan membawa beberapa cemilan dan minuman untuk mereka. "Nih makan dulu." Sarah meletakkan cemilan dan minuaman itu di atas meja.
"Loh kamu kok disini? nggak malu isi kamarnya cuma cewek-cewek gini, mending kamu bantuin mama siram bunga di luar deh." Ucap Sarah pada Lucas. Pria itu hanya mengembuskan napasnya lalu berjalan mengikuti Sarah dengan lesu.
"Jadi itu kakak kamu Vi. Ganteng banget ya, udah punya pacar belum dia?" Tanya Dian kepo.
"Suka kan lo? setau gue sih masih jomblo kok. Nanti deh gue bantu deket kalau mau." Ucap Viona menyenggol bahu Dian.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Fiksi Remaja"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...