Hari ini adalah hari jumat dimana Anggota GT sedang sibuk menyusun kotak makanan yang akan mereka bagikan di jalanan. Aktivitas ini sudah menjadi rutinitas mereka sejak 2 tahun yang lalu. Namun, pada saat kejadian dimana Alana meninggal membuat aktivitas mereka sempat terhambat karena Elvano selaku ketua masih belum bisa memimpin mereka.
Tapi perlahan Elvano sudah bisa lupa dengan peristiwa itu walaupun belum ikhlas melepas kepergian sang kekasih, dan dia juga tidak bisa terlalu berlarut dengan kesedihannya karena masih banyak hal positif yang harus ia lakukan seperti berbagi kepada anak yatim dan membagi makanan di hari jumat.
Walaupun mereka di kenal sebagai anak motor yang terlihat begitu brutal. Tapi, attitude mereka kepada masyarakat bisa di acungi jempol.
"Woi, lo ngapain sih makan mulu, bantuin kita lah," teriak Bara ketika menyadari Dion tengah asik menikmati nasi bungkus tersebut.
"Ini juga gue sambil bantuin, lo kenapa sih marah-marah mulu, PMS lo?" kesal Dion memaki Bara.
"Beranten lagi, berantem aja teros!" Felix ikut bersuara membuat kedua pria itu terdiam.
"Udah belum nih, yuk ke masjid," Ajak angkasa yang baru saja selesai menyusun kotak nasi.
"Udah nih, yuk!"
Mereka berlima segera ke masjid untuk melaksanakan ibadah sholat jumat dan langsung membagikan makanan tersebut setelah sholat.
~~~
Elvano menghentikan mobilnya tepat di depan seorang kakek yang sedang duduk sambil melihat ke arah gerobak mie ayam, kakek itu terus menatap orang yang sedang makan sambil mengusap perutnya pelan. Pria itu turun dari mobil lalu memberikan 2 bungkus nasi untuk kakek tersebut.
"Assalamu alaikum Kek, ini saya ada dua bungkus nasi buat Kakek." ucapnya sedikit berjongkok di depan kakek itu.
"Alhamdulillah. Terimakasih nak. Semoga rezekinya makin lancar." Kakek tersebut sambil menepuk pundak Elvano.
Elvano mengangguk dan langsung mencium punggung tangan kakek itu sebelum kembali ke mobil untuk menuju tempat yang akan mereka datangi.
"Gue jadi inget kakek gue," ucap Dion dengan mata yang mulai berkaca-kaca membuat Felix, Bara dan Angkasa menoleh ke belakang mendapati pria itu mengusap matanya menggunakan bajunya.
"Yaelah si cengeng," sindir Felix.
"Emang napa sih," kesal Dion memanyunkan bibirnya.
Mereka memutuskan untuk turun di area lampu merah untuk membagikan makanan karena di sana terlihat banyak pemulung dan pengemis yang sedang berkumpul. Di lampu merah inilah tempat Elvano dan teman-temannya sering membagi makanan setelah ke masjid.
"Assalamu alaikum. Maaf pak, buk, kita baru bisa bagi-bagi makanan lagi," ucap Angkasa membagikan makanan pada mereka.
"Waalaikum salam, alhamdulillah si ganteng bagi-bagi makanan lagi," ucap seorang wanita paruh baya yang bekerja sebagai penyapu jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Teen Fiction"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...