Tidur seorang gadis terusik saat ponselnya terus berbunyi, gadis itu pun bangkit dan meraih benda pipi tersebut dan mematikannnya. Sungguh, sebenarnya gadis itu masih mengantuk, ia melirik tangan dan kakinya yang terluka akibat kecelakaan kemarin, semalam dia langsung tertidur tanpa mengobatinya terlebih dahulu.
Viona berjalan menuju rak yang di sana terdapat kotak P3K. Ia pun mengobati lukanya, hingga suara ketukan pintu membuatnya menoleh.
"Non, makanannya sudah siap. Di bawah juga ada tuan," ucap Bi iyem di depan pintu kamarnya.
"Iya Bi, Vio mau mandi dulu."
Viona berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah 20 menit berlalu gadis itu sudah siap dengan seragam sekolahnya dan turun ke bawah untuk menemui sang ayah.
"Pagi sayang," sapa Marcello pada putrinya yang baru saja turun.
Viona hanya mengangguk dan langsung duduk di samping Ayahnya yang sedang membaca koran. "Papa mau memperkenalkan calon mama baru kamu, kamu bisa datang kan nanti malam?"
Mendengar ucapan sang ayah yang tiba-tiba membahas soal mama baru membuat gadis itu menghembuskan napasnya berat, bukan kah terlalu cepat Marcello mendapat pengganti Sarah? Apakah dia tdak berpikir dengan apa yang sedang dia bicarakan itu tentu saja melukai hati Viona.
"Papa mau nikah lagi? pa, bisa nggak sih tunggu kak lucas sadar dulu," Viona sedikit meninggikan suaranya karena masih syok dengan ucapan ayahnya.
"Papa belum ada niat nikah sekarang, Papa cuma mau kenalkan kamu sama tante Nora, sahabat papa waktu SMA," ucapnya seraya mengelus rambut panjang putrinya.
"Tapi ada niat nikah lagi kan?" tanya Viona memastikan.
"Iya, tapi bukan sekarang, datang ya sayang. Nanti malam Papa jemput yah," Marcello masih berusaha merayu sang putri agar mau ikut makan malam bersama dengannya.
Mendengar permintaan ayahnya yang begitu mengharapkan kehadiran Viona, mau tidak mau gadis itu hanya mengangguk meng-iya kan.
***
"Ma, El udah kenyang," tolak Elvano saat Ibunya masih menyuapinya. Sekarang Elvano sudah di rumah. Pagi tadi, dokter sudah memberbolehkannya pulang tapi belum bisa beraktivitas seperti biasanya sebab tangannya masih belum sembuh total.
Aktivitas Elmira terhenti saat sang suami datang dari luar kota, sejak seminggu yang lalu Giordano berangkat ke Bandung karena bisnis yang ia kelola, dan dia baru datang hari ini sehingga tidak mengetahui tragedi apa yang terjadi pada putra sulungnya itu.
Menyadari ada yang berbeda pada putranya lantas pria setengah baya itu berlari kecil menuju ruang tamu. "Kamu kenapa? Kenapa tangan kamu di perban gini?" Giordano menatap tajam ke arah putranya yang sedang duduk lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
أدب المراهقين"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...