MOIRAI (64)

1.7K 60 15
                                    

1 Bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Bulan kemudian....

Kamis 25 November 2004 adalah hari kelulusan Siswa-siswi kelas 12. Elvano dan teman-temannya dinyatakan lulus seratus persen. Elvano dan teman-temannya turut berbahagia atas kelulusan mereka dan juga ada perasaan sedih karena mulai detik ini mereka akan melanjutkan pendidikannya masing-masing, dan mungkin saja mereka akan jarang bertemu. Elvano sudah memutuskan akan masuk ke universitas impiannya, begitu juga Angkasa, Bara, dan Felix.

Monica datang menemui Angkasa dengan membawa bunga untuk sang kekasih. Dian dan Viona hanya mengikuti kemana perginya sahabatnya itu. Angkasa berlari kecil menghampiri kekasihnya yang terlihat membawa bucket bunga untuknya.

"Waah ini buat aku?" Ucap Angkasa tersenyum lebar sedangkan Monica hanya mengangguk dan menyerahkan bunga itu untuk Angkasa.

Elvano melirik Viona dan Dian yang hanya senyum-senyum sendiri menyaksikan momen romantis Monica dan Angkasa.

Elvano berjalan menghampiri sang istri lalu mencolek lengannya. "Kamu nggak ngasih hadiah gitu buat aku?" Ucap pria itu membuat semua temannya menoleh ke arahnya.

"What! gue nggak salah denger kan? lo bilang apa tadi, El?" Ucap Bara dengan ekspresi terkejut.

Elvano hanya memutar matanya malas menanggapi kehebohan sahabatnya itu. "Apaan? gue cuma ngomong sama bini gue, masalah buat lo?" Balasnya.

"Gila, gue tadi denger lo ngomong pakai (Aku/kamu) gitu" Ucap Bara dengan heboh.

"Lah emang kenapa, kan sama bini sendiri." Kesal Elvano lalu menggenggam tangan Viona dan menariknya menjauh dari teman-temannya itu. Dian yang menyaksikan mereka yang sedang asyik bersama pasangannya hanya bisa tersenyum kecut dan menunduk.

Elvano membawa gadis itu ke belakang sekolah yang di sana tidak ada orang satu pun. Viona menepis tangan Elvano saat mereka sudah sampai di belakang sekolah. "Lo mau ngapain bawa gue kesini? jangan macem-macem lo!" Ucap Viona memperingati membuat Elvano terkekeh pelan.

Elvano tidak menghiraukan ucapan Viona, pria itu justru berlutut di hadapan gadis itu dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Ia membuka kotak kecil itu dan memperlihatkannya pada Viona. "Vi, aku mau kita mulai lembaran baru. Aku mau hubungan kita ini jadi lebih serius dari sebelumnya. Aku mau jawaban kamu sekarang. Kalau kamu terima cincin ini, itu artinya kamu juga cinta dan sayang sama aku. Tapi, kalau kamu tutup kotak ini tanpa mengambil cincinnya, itu artinya kamu emang nggak mau lanjutin hubungan ini, dan aku janji nggak akan maksa kamu. Dan yang terakhir, aku bakal bebasin kamu dari hubungan pernikahan terpaksa ini dan kamu bisa lanjutin hidup kamu dan menggapai cita-cita kamu." Ucap Elvano panjang lebar membuat jantung Viona lagi-lagi berdetak sangat cepat.

Viona hanya diam melihat cincin itu membuat Elvano tersenyum kecut. "Vi, kenapa diam aja? oke deh kalau kamu nggak mau terima, gapapa. Aku nggak maksa kok." Ucapnya bersiap menutup kotak itu dan hendak berdiri namun...

MOIRAI [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang