Satu minggu berlalu setelah kejadian kurang menyenangkan itu terjadi di apartemen Alana. Alana sudah tidak pernah menghubungi Elvano dan tentu saja membuat pria itu lega karena merasa bahwa gadis itu sudah tidak menganggunya lagi.
Hari ini hari minggu, Elvano memutuskan untuk berkunjung ke rumah orang tua Viona dan juga ke rumah orang tuanya sendiri untuk melepas rindu. Karena semenjak ia bekerja di kantor, ia sangat jarang berkunjung ke rumah orang tuanya.
Viona yang mendengar bahwa mereka akan berkunjung ke rumah mertuanya sangat antusias. Dia bahkan membuat beberapa cemilan untuk dia bawa.
Pukul 07.00 Viona sudah bergelut dengan alat dapurnya sementara Elvano masih terlelap di kamarnya. Viona sengaja tidak membangunkan pria itu karena tidak ingin mengganggu istirahat suaminya. Melihat bahwa akhir-akhir ini suaminya itu sangat sibuk dan sering lembur di kantor, itu sebabnya dia tidak tega membangunkan Elvano.
Satu jam berlalu dan akhirnya kue buatan Viona sudah jadi, ia langsung memasukkan kue tersebut ke dalam wadah dan berjalan ke kamarnya untuk membangunkan Elvano untuk segera mandi.
Baru saja hendak memasuki kamar Suara gemercik air terdengar, itu artinya pria itu sudah bangun dan sekarang dia sedang mandi. Untuk mempersingkat waktu, Viona mulai menyiapkan baju nya dan juga baju Elvano.
Tak lama kemudian Elvano keluar dari kamar mandi dan langsung memeluk Viona dari belakang. Viona terkejut dan langsung berbalik menatap Elvano dengan tatapan tajamnya.
"Ngagetin aja. Tuh kan baju aku jadi basah gara-gara kamu!" Kesal Viona melihat bajunya basah karena Elvano yang baru selesai mandi langsung memeluknya.
Elvano yang sedang mendapat ocehan dari sang istri hanya terkekeh pelan sambil mengusap rambut Viona dengan lembut. Viona menunduk karena tidak ingin ketahuan salting. Ia pun langsung berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum berangkat.
Elvano terkekeh saat melihat tingkah lucu Viona saat sedang malu. Setelah Viona tidak telihat lagi, ia mulai bersiap-siap sambil menunggu Viona selesai mandi. Tak lupa juga Elvano menutup
semua jendela apartemennya karena mungkin saja mereka akan cukup lama meninggalkan apartemen.Setelah Viona selesai dan sudah rapih, Elvano langsung mengambil tote bag yang berisikan kue buatan Viona untuk ia bawa ke rumahnya dan kerumah mertuanya. Ia melirik Viona yang sedang memainkan ponselnya di depan pintu apartemen sambil tersenyum.
"Kenapa senyum-senyum gitu?" Ucap Elvano bertanya membuat Viona terkejut dan langsung memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.
"Kamu tau nggak? Monica dan Angkasa sebentar lagi tunangan loh." Ucap Viona sambil berjalan mengikuti Elvano dari belakang.
Elvano berhenti tepat di depan lift dan langsung menggandeng tangan Viona. "Aku jarang buka grup, jadi aku nggak tau. Bagus deh kalau mereka cepet-cepet tunangan." Balasnya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Ficção Adolescente"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...