Sarah memeluk Viona dengan erat dan mengelus rambut panjang putrinya. Perlahan air matanya menetes membasahi baju Viona. Elvano yang menyaksikan momen haru itu hanya bisa diam dan menunduk.
"Mama bangga sama kamu nak, kamu bisa se dewasa ini sekarang. Mama harap kalian berdua bahagia selalu, dan kalian tidak perlu merasakan pahitnya kehidupan rumah tangga seperti yang mama rasakan saat ini." Ucap Sarah membuat Viona semakin terisak dalam pelukan sang ibu.
Sarah melepas pelukannya dan menarik tangan Elvano dan Viona agar tangan mereka menyatu di hadapannya. "Mama harap kamu bisa menjaga putri mama ini. Jangan pernah sesekali menyakiti hatinya, jika kamu menyakiti Viona, itu sama saja dengan kamu menyakiti hati mama." Ucap Sarah menatap ke arah Elvano yang sedang menunduk.
"Elvano janji, Ma. Elvano nggak akan sakiti Viona. Dia calon ibu dari anak-anak Elvano nantinya." Jawab Elvano mencium tangan Viona di hadapan Sarah membuat wanita itu tersenyum.
"Mama percaya sama kamu nak." Ucap Sarah menepuk pundak Elvano lalu berjalan meninggalkan mereka berdua.
Viona yang masih meneteskan air matanya karena mendengar ucapan ibunya yang membahas rumah tangganya dengan ayahnya. Tangan Elvano terulur menghapus air mata gadis itu dan merangkup wajahnya. "Udah jangan nangis. Kamu jelek tau kalau lagi nangis gini. Tuh ada ingusnya."
Karena hari sudah semakin sore, Elvano dan Viona berpamitan, mereka akan ke rumah Elvano karena Elmira sudah menunggu mereka. Sarah hanya bisa menghela napas melihat putri dan menantunya itu sudah menjauh dari pandangannya. Ia pun memilih untuk masuk ke dalam rumah setelah mobil mereka telah keluar dari gerbang.
Di perjalanan Viona menyempatkan diri untuk tidur sejenak karena sedari tadi ia menahan kantuk. Elvano pun fokus menyetir dan membiarkan gadis itu tertidur selama di perjalanan. Singkat waktu, akhirnya mereka tiba di rumah orang tua Elvano.
Elvano langsung membangunkan Viona dengan menepuk pundaknya pelan. "Sayang udah sampai." Ucap Elvano. Viona pun terbangun dan langsung turun dari mobil. Viona tersenyum saat melihat Elmira sedang berdiri di depan pintu untuk menyambut anak dan menantunya.
"Loh baru bangun sayang?" Tanya Elmira menyadari Viona yang terlihat seperti baru bangun tidur. Viona pun mengangguk dan meraih tangan mertuanya itu dan menciumnya. Begitu juga dengan Elvano yang langsung mencium tangan ibunya.
"Ini kue buatan Viona untuk mama." Ucap Elvano menyerahkan sebuah tote bag untuk Elmira.
Dengan senang hati Elmira menerima tote bag tersebut dan langsung melihat apa isinya. "Wah kamu pintar buat kue ya? lain kali ajarin mama ya sayang." Ucap Elmira mengelus rambut Viona yang hanya tersenyum ke arah Elmira.
Akhirnya mereka bertiga masuk dan langsung duduk di sofa ruang tamu. Sebenarnya Elmira menawarkan untuk makan tapi mereka menolak karena masih kenyang setelah makan di rumah Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Novela Juvenil"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...