MOIRAI [REVISI]

MOIRAI (29)

Selasa 3 oktober pukul 10.00 di sebuah rumah mewah telah dilangsungkannya pernikahan secara tertutup, hanya keluarga inti yang hadir pada pagi hari ini.

Terlihat seorang pria dengan menggunakan jas Tuxedo yang menambah ketampananannya, pria itu berdiri dan menyapa beberapa rekan kerja ayahnya dan tersenyum palsu atas pernikahan ini, tentu saja sesuai perintah sang ayah.

"Om tidak menyangka El, kamu akan menikah secepat ini," ucap Arnold rekan kerja Giordano.

"Sama om, El juga nggak pernah mikir bakal nikah muda," jawabnya pura-pura tersenyum.

Terlihat penghulu sudah datang yang membuat para tamu undangan bergegas untuk mengambil tempat duduk dan melihat proses ijab kabul yang akan di langsungkan sebentar lagi.

Elvano di intruksikan untuk duduk untuk menunggu calon pengantin wanita, "Kamu jangan gugup begitu, ingat apa kata Papa semalam," Giordano berbisik.

Sementara Viona, gadis itu terlihat sangat anggun mengenakan kebaya modern dengan polesan make up natural yang membuatnya terlihat sangat cantik. Namun wajahnya tidak bisa berbohong bahwa ia terpaksa harus menyetujui pernikahan ini demi masa depannya sendiri. "Sayang jangan murung gitu ah, banyak orang loh di bawah," ucap Sarah mengelus pundak sang putri.

"Viona gugup Ma," ucapnya menunduk.

"Sarah, Viona sudah siap? penghulu sudah datang,"ucap Elmira di balik pintu.

"Ayo sayang, percaya sama Mama, kamu akan hidup bahagia setelah ini." Sarah memeluk putrinya sebelum turun ke bawah.

Sarah dan Elmira mulai menuntun gadis cantik itu turun ke lantai satu untuk melaksanakan ijab kabul.

Elvano menoleh ke tangga dan di sana terlihat 3 wanita cantik yang sedang berjalan dengan anggun, namun pandangannya terpaku saat melihat wanita yang sedang di gandeng oleh ibunya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Gadis itu terlihat sangat cantik mengenakan kebaya berwarna putih dengan hiasan bunga di rambutnya.

Elvano mengalihkan pandangannya ke depan saat gadis itu sudah ada di sampingnya.

"Bagaimana, sudah siap?" tanya penghulu dan langsung mendapat anggukan dari Elvano.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau ananda Elvano william smith bin Giordano william smith dengan Viona deolinda wilbert binti Marcello wilbert dengan mahar sebesar 100 gram emas dan satu stel berlian di bayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Viona deolinda wilbert binti Marcello wilbert dengan mahar yang telah di sebutkan di bayar tunai!" Balas Elvano dengan satu tarikan napas, tidak sia-sia semalaman ia menghapalkan kalimat itu hingga bisa mengucapkannya dalam satu tarikan napas.

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu.

"SAH!!!!!" teriak tamu udangan dengan serentak membuat suasana menjadi haru. Giordano dan Marcello kini saling berpelukan karena sudah sah menjadi besan, begitu juga Sarah dan Elmira mereka juga saling berpelukan dan terharu karena kedua keluarga ini sudah bersatu menjadi keluarga besar.