Berang-berang makan ketupat
Berangkat
.
.
.Yuna berjalan menuju mobil Zafran lebih tepatnya karena ia melihat barisan dari kompleknya.Tiba-tiba seseorang memanggilnya dan melambaikan tangan menyuruhnya kesana.
"OII MAK!!"Aji yang duduk di motornya meneriaki Yuna sedangkan Yuna awalnya diam melihat ternyata itu adalah teman sekelasnya, lama sekali ia tidak ketemu.
"Mana sih mak lu...?ohh,Yuna bego!buka mak lu elahh"Jastin melihat ke arah pandang Aji yang ia dapat bukan seperti yang diucapkan Aji.Yuna bertos dengan Aji dan Jastin.
"Woe Yun, mau kemana sih?"Jastin bertanya seraya jongkok karena capek.
"Tuh ke depan..biasa ngumpul..dih lama banget ga ketemu elo berdua!mana magang lu jauh lagi.."
"Alah Yun akhir pekan pasti pulang lah..elu aja jarang ke rumah sama si Zafran ama Feno tuh.."
"Heeheeh..oiya lu tau kaga sihhh mak Edo pulang apa kaga?hampir ga pernah ketemu ama tuh anak gue.."
"Pulang sih tapi kek jarang,mana tuh anak jarang main ponsel!"Aji setuju kalau Edo itu makin jarang bertemu.
"Eh tapi gue denger dari Sandi ntar pada liat di perempatan deh sekelas..lu liat aja Yun.."
"Iyaa!!wahhh bagus bener idenya pakek nobar segala"Yuna tidak sabar, ia tidak bertemu Edo semenjak hari dimana Edo hampir berkelahi dengan Gifan dan dia tidak sengaja melukai Yuna.
Setelah kejadian itu pada keesokan harinya Edo meminta maaf dengan menghubungi Yuna.Pada saat itu Romeo yang pertama tahu karena Yuna masih belum bangun.Ponselnya berdering dua kali dihubungi Edo.
Itu bukanlah waktu yang cukup pagi untuk mengusik tidur seseorang akan tetapi memang Yuna belum bangun karena cuaca diluar sedang hujan atau sekedar gerimis pagi hari.
Saat Yuna bangun Romeo memberitahunya sehingga Yuna menghubungi ulang Edo dan tujuan Edo hanya untuk meminta maaf pada Yuna.
Ia beberapa kali mengulangi kata maafnya padahal Yuna saja sudah memaafkan lagi pula itu tidak sengaja dan anggap saja tidak terjadi sesuatu yang buruk kemarin.
"Oohh anj lo kira gw apa oi..udahlahh doo gw gapapa..males dih bangsat kalo lo kek gitu"Romeo yang baru masuk kamar langkahnya terhenti,menoleh pada Yuna seakan tertegun.
"Wth..cara maafin apalagi ini"ujarnya dalam hati.
Yuna hanya ingin mencairkan suasana sekaligus menghilangkan rasa bersalah yang berlebihan pada Edo.Sikap Edo terjadi bukan karena tanpa adanya alasan.
----
"Haha..seru deh kalo ntar ketemu anak-anak yang lain..yaudah kedepan dulu,keburu panas"Yuna berpamitan untuk pergi ke tujuan awalnya.
Ia berjalan menuju Zafran yang duduk di mobilnya,sedikit berlari karena sudah cukup panas cuacanya.
"YUN!"
Yuna menoleh meski ia tak berhenti berlari.Sedetik kemudian sedikit tertawa karena melihat Damar yang mengenakan pakaian adat dengan lari yang amat terjaga seraya memegang blankonnya.
"Yahahaha bang...anggun banget kalo lari!"
Yuna berhenti di dekat mobil Zafran,membungkukan badannya untuk menetralkan nafasnya setelah mengetuk kaca mobilnya.
"Yo.."Zafran menyapa.
" huuh..capek anj.."
Bugh
"Disuruh nungguin malah lari aja lu"Damar memukul pelan punggung Yuna karena kesal ia malah diabaikan.
"Yahahahaha..abisnya ngakak aja liat lu lari ga kek biasanya.."
"Ngarang..mana?..si Romeo?"ujar Damar seraya membungkukkan badan menetralkan nafas.
"Habis ini paling nyusul kesini..eh Zaf,mana si Pen Pen belum kesini?"matanya memandangi sekitar,ramai namun tidak melihat yang lain berjalan kemari.
"Tuh.."Zafran menunjuk ke kursi penumpang dengan gerakan kepalanya.
"halooooo HAHAHAHA"Feno dengan membuka kaca belakang menyapa seseorang yang mencarinya.
"Ooo matamu Pen"Yuna geram yang dicari malah sudah ada disini berteduh di dalam mobil.
"Hayo!"
"Adohh.."Alfredo menarik telinga Yuna karena apa yang di ucapkan Yuna sehingga yang telinganya di tarik pun mengaduh kesakitan.
"Apasih so asik dateng-dateng narik telinga orang.."
"Njir dikatain so asik Rom..suruh jalan aja pas pulang ntar.."Romeo disamping Alfredo juga mengangguk menyetujui ucapan Alfredo.
"Stop stoppp...udah kumpul mari foto.."Dafa datang dengan Bagas karena barisan komplek rumah mereka berdekatan.
"HAHAHAHAHAH"Feno tiba tiba tertawa membuat semua memandanginya.
Tidak berlama-lama lagi mereka berfoto bersama dengan baju yang berbeda Damar mengenakan baju adat jawa,Zafran mengenakan atasan batik berwarna coklat dan hitam,Alfredo mengenakan setelan berwarna Maroon dan hitam,Feno dan Dafa mengenakan seragam tentara,Romeo dan Yuna dengan setelan hitam dan putih,Bagas mengenakan kaos panitia dengan hiasan kepala suku dayak karena ia hanya panitia sama dengan Zafran.
-----
Setelah berfoto mereka mulai kembali ke barisan masing-masing atau kembali ke komplek mereka karena acara pembukaan akan di mulai.
Urutan komplek sesuai dengan yang telah di musyawarahkan yakni berurutan dari komplek A-E dan asal kalian tahu satu komplek terdiri atas 1-3 bagian jadi itu sudah banyak.
Tak terlupa bukan hanya dari perumahan saja ini adalah acara satu kelurahan tersebut.
Waktu terus berjalan dan orang-orang dari daerah atau kelurahan lain memadati di sepanjang rute yang bermula dari tanah lapang dan berakhir pada komplek atau tempat masing-masing.
Romeo masih mengemudikan mobil karena jalanan masih padat,ketika jalanan sudah renggang akan kerumunan dan mulai masuk jalan raya ia baru menyuruh Yuna untuk mengemudikan mobil tersebut.
"Rom..yok dah pada rapi di depan"
Leon turun dari mobil kemudian berjalan ke barisan depan dengan memasang kacamatanya tak lama kemudian hanyut oleh musik di depan.
"HAHAHA NGAPAIN OE!"Yuna yang melihat tingkah Leon seakan diluar dugaannya.
"Duh..sini,yang bener kalo bawa mobil ntar..kayak gue tadi lo"Romeo turun dari mobil dan Yuna duduk di kursi kemudi.
Bruk
Suara pelan saat Romeo menutup pintu mobil.Ia tak beranjak dari sana sambil melihat sekitarnya untuk menemani Yuna karena barisan di depan belum berjalan.
Romeo memasukan tangannya kedalam mobil,menaikkan kaca mobil.
"Naikin dikit lagi kacanya.."ucapnya dengan sebatang rokok yang melekat di mulutnya.
"Dih,bilang apa?"Yuna menggerutu tidak dengar dan Romeo menghela nafas mengambil sebatang rokok itu dari mulutnya kemudian mengulangi ucapanya tadi.
"Halah bilang aja mau sok cool-kan kek gitu tadi ngaku deh"
"Demi dewa Yun...nih nih..ambil aja"Romeo memberikan rokoknya,lebih tepatnya sisa rokoknya karena batang rokok itu sudah pendek.
"Ooo setan.."Yuna mengumpati Romeo,untung saja tidak dengar karena yang di maksud sudah berjalan ke barisan depan.
Tbc.
----
15/4/23
YAHAHAHA akhirnya kuat nambahin satu chapter.
Masih bingung ngrevisinya model apa.
ceritanya bakal up sebisanya revisinya nyusul/sambil ngerevisi🏳🖑P.s
Ketikan pas pusing-pusingnya ujian+mau lulus ngurus ini itu..akhirnya revisinya udah nyampe sini.
20/6/23
KAMU SEDANG MEMBACA
UJUNG DARI PERSAHABATAN
Teen FictionCerita anak sekolah dengan genre slice of life bercerita seputar keseharian dan yang terjadi disekitar mereka menyangkut persahabatan kekeluargaan dan konflik-konflik ringan haha [Cerita ringan🏳] Damar Alfredo Bagas Romeo Dafa Zafran Feno Yuna So h...