[Revisi] Zafran

19 2 0
                                    

Bagas mengajak Yuna untuk mengunjungi rumah Yuna yang lama tidak ditempati setelah Yuna tinggal di rumah keluarga B4.

Tujuannya untuk membersikan rumah itu dan mungkin Yuna akan ingat sedikit karena antara Feno dan Yuna yang sudah mulai ingat adalah Feno terlebih dahulu.Meski yang Feno ingat masih keluarganya saja.

"Mau gue bukain seat beltnya?"tanya Bagas melihat Yuna yang masih diam melamun.

"Asli bukan Yuna banget nih.."gumamnya dalam hati.

"Eng-nggak usah"jawab Yuna dan segera membuka seat beltnya dan keluar mobil menyusul Bagas.

"Ayo..masuk tuan putri.."ujar Bagas membuka pintu rumah Yuna.

Mereka semua sudah ada di dalam rumah.

"Lo duduk aja..gue mau bersihin lemari banyak debunya.."

"Gue bantuin.."

"Duduk aja.."

"Sini..gue bantuin"

"Duduk Yuna.."ucap Bagas setengah berteriak.Yuna menundukkan kepala.

"Eh..ma-af..gak maksud..iyadeh serah lo aja.."

Bagas mengalah dan membiarkan Yuna membantunya.Mereka mulai membersikan rumah.

Saat Yuna akan membersikan debu di atas lemari,ia sedikit berjinjit.Bagas langsung merebut kemoceng dari tangan Yuna.

"Huh.."

"Biar gak capek.."jawab Bagas sambil menepuk lemari dengan kemoceng.

"Huuh.."gerutu sambil terus mengucek matanya.

"Apalagi.."Bagas menoleh.

"Aelah..jan di kucek tuh mata nanti merah Yunani.."Bagas menyingkirkan tangan Yuna dan meniup mata Yuna.

Yuna mematung.

Setelah meniup mata Yuna Bagas melihat Yuna yang masih diam memandangnya.

"Aelah..Yunani cepet balik ingetlah..gue kangen..lo yang selalu marah kalo gue deketin..huh..ayo keatas..".Yuna makin terlonjak, kepingan ingatan mulai muncul.

"Yunaniiiii.."suara terasa terus berputar di kepalanya.

"Yunani...eh..lo kenapa?"Bagas sedikit panik melihat Yuna memegangi kepalanya.

"Eng-gak..kok.."

"Ayo kita keatas.."

--------

"Bagas...ini.."tanya Yuna sambil menunjuk foto anak laki-laki dan perempuan yang tengah berebut bola basket.

"Oh itu elu sama Al.."

"Lo tau nggak..sampingnya itu siapa..?"ucap Bagas sambil berjalan menuju jendela besar dan menyibakkan gorden itu sepenuhnya.

"Siapa?"Yuna memandangi foto laki-laki yang mungkin satu tahun lebih tua dari pada anak perempuan yang tengah digendong di punggungnya.

"Itu gue.."Yuna menatap Bagas dan foto itu bergantian dan berakhir dengan menatap Bagas dan tersenyum.

"Makasih.."

"Lo harus peluk gue waktu lo udah inget semua Yun.."gumam Bagas pelan.

"Hah..?"

"Eng-nggak kok.."

Drt..drrt..drtt..

Ponsel Bagas bergetar ada seseorang yang menelponnya.

"Halo paan?"

"..."

"Kan gue di rumah Yunani"

"..."

"Iya!alhamdulillah dong..oke gua kesana woe!"

Tut...

"Yun ayo..kita ke rumah sakit..Zafran udah sadar,yang lain juga ada disana.."

"Oh.."

--------

"Pake motor lo aja ya..mobilnya disini dulu,dah gue masukin garasi"ucap Bagas sambil mengeluarkan motor trail yang lama tak dipakai dari garasi.

"Kuncinya?"tanya Yuna yang telah dipakaikan helm oleh Bagas.

"Nih"sambil menyodorkan kunci motor yang jadi satu dengan kunci  mobilnya.

"Hehehe...biar gak hilang"ucap Bagas cengengesan dan memakai helm bogo hitam milik Zafran yang ditinggal di rumah Yuna.

-------

"Thanks.."ucap Zafran pada semua dengan senyum yang bahagia.

"Yang penting lo cepet balik deh kumpul sama kita.."ujar Damar.

"Iyadeh kasian nih bocah kaga ada temennya"ujar Romeo sambil menyenggol lengan Feno.

"Kenapa lo Fen?gak kenapa-napakan?"tanya Zafran.

Feno hanya menoleh dan menatap Zafran datar.

"Gini..Feno lagi hilang ingatan karena kecelakaan waktu itu..yang dia inget awal-awal tuh gak ada..kalo sekarang udah inget keluarganya doang.."

Ceklek..

Suara pintu memotong pembicaraan Damar dan Zafran.

"Eh..sorry bro..hehehe"ujar Bagas karena muncul dengan tiba-tiba dan memotong pembicaraan.

Brukk..

"Aduh.."rintih Yuna karena menabark punggung Bagas di depannya yang berhenti diambang pintu.

"Eh!!"

"Masuk aja woi!"ujar Dafa.

Bagas masuk diikuti Yuna.Zafran melihat Yuna dibalik punggung Bagas.

"Yun.." Bagas dan Yuna terdiam.

Bagas menatap Damar dengan tatapan "jelasin gih".

"Eh..Yuna juga belum ingat sama sekali..kecuali Bintang sih..hehe"Damar kembali bersuara.

--------

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang