Langit Berganti Warna

92 1 0
                                    


Matahari akan berganti dengan bulan,warna senja berganti biru tua secara perlahan.

Masih berada di jalur yang sama,parade karnaval masih berlangsung dan kian ramai penonton dan banyak lampu-lampu hias yang mulai hidup.

Yuna duduk di kursi sebelah Romeo yang tengah mengemudikan mobilnya.Duduk dengan wajah yang masam.Mobil berhenti sejenak.

"Duhhh!!"

Akhirnya Yuna mengaduh dan membalikan badan menghadap Romeo di sampingnya,mengeluarkan semua isi hatinya.

"Bangg Rom,ish!!lo bauu dupa,bau rokok jugaa"satu pukulan mendarat di bahu kiri Romeo.

"Haduh,ya mau gimana lag--"Romeo melihat ke arah Yuna malas namun belum sempat kalimatnya terucap sempurna,bungkus rokoknya yang berada di dashboard mobil telah di genggam Yuna.

"oke,okee ini gue buang..lo tarok lagi bungkus rokok gue..kalem Yun"

Batang rokok di antara sela jarinya yang bersisa setengah di lempar asal oleh Romeo keluar mobil,kemudian menghembuskan asap rokok dari sesapan terakirnya tadi pada Yuna karena dirinya masih di tatap kesal oleh Yuna.

"Woy!aduh,duh..."Romeo berjingkat dan melindungi diri dengan tangannya kemudian menahan kepala Yuna agar menjauh darinya.

Yuna memukulinya setelah terkena asap rokok yang ia hembuskan tadi,Yuna sudah kesal jadi makin kesal.Ia sudah duga Yuna tidak akan diam saja.

Hahaha lucu

"Ga enak banget rasanya.."Yuna memijat pelipisnya dan menjatuhkan kepalanya pada dashboard mobil,menelungkupkan kepala disana.

"Tumben"ujar Romeo singkat seraya menutup botol minum berisi air mineral.

"minum"Romeo menempelkan botol air mineral itu ke kepala Yuna.

"Kaga mau anj,ish"botol minum mengetuk kepala Yuna pelan karena ia mengumpat.

Romeo meletakkan botol air mineral itu pada tempat semula dan menyandarkan diri kemudian menghela nafas melihat arah depan yang sangat ramai dan riuh.

"Ayo keluar mobil,lo jenuh di mobil terus seharian"

Tiada jawaban dari Yuna tapi Romeo telah beranjak keluar mobil dan menutup pintunya.

Tak lama kemudian pintu di samping Yuna di buka dari luar oleh Romeo untuk mengajaknya keluar mobil.

"Ayo,udah digantiin anak-anak lain yang nyetirin mobil.."

"Guee pusing,lagian juga ga aman gue keluar mobil..siapa tau ada anak Garuda Satu liat kita"Yuna ingin menelungkupkan lagi kepalanya pada dashboard tapi Romeo memegang lengannya,lebih tepatnya menariknya keluar mobil.

"Ha-haduhh"

"Ayo beli ke supermarket bentar"Romeo berjalan terlebih dahulu dan Yuna seakan tertinggal cukup jauh.Yuna jadi menunduk was-was saat berajalan.Meski hari sudah gelap ia tetap waspada.

Supermarket tak jauh dari posisi awal mereka,hanya beberapa orang duduk di depan halamannya.Romeo memilih beberapa makanan manis dan Yuna menghampirinya hanya melihatnya.

"Lu mau minum obat pusing sekalian gak?"Romeo melirik Yuna sebentar dan kembali melihat-lihat aneka makanan di rak supermarket.

"Beli doang buat nanti kalo dah pulang,mau tidur di minumnya"Yuna melihat sekitar dan merenggangkan badannya.

"Ayo ke kasir"ujar Romeo dan menuju kasir membayar barang yang ia  beli.

Saat antri di kasir menemani Romeo Yuna menoleh pada pintu supermarket yang belnya berbunyi menandakan ada orang lain yang masuk ke supermarket.Tatapan Yuna dan sesorang yang baru saja masuk itu bertemu.

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang