[Revisi] Hari Minggu

30 3 0
                                    

Yuna duduk beristirahat di taman komplek melihat sahabat-sahabatnya bermain basket.

Hari minggu ini mereka isi dengan bermain basket.Mereka mengenakan baju basket dan bermain dengan penuh tawa dan ledekan.

Setelah minggu yang  lalu ketika terkilir.Yuna hanya merasakan nyeri dan sekarang dia tidak kesakitan,sudah sembuh bahkan ia ikut bermain basket bersama.

Meski dia perempuan sendiri,dirinya lebih pandai daripada Dafa dan Bagas yang bisa ia kalahkan.Lawannya yang paling sulit dikalahkan adalah Alfredo dan Feno secara mereka adalah kapten tim basket disetiap angkatan kelas.

Dafa mudah dikalahkan pasalnya Dafa juga malas bergerak dan ikut berolahraga sebenarnya.Jika Bagas lebih suka mengalah dan fokus menggoda Yuna.

Setelah puas bermain mengejar bola,lempar sana lempar sini,akhirnya mereka berhenti bermain dan meneguk air mineral yang mereka bawa dari rumah masing-masing.

"Eh,kapan lu pada punya pacar?udah segede ini masih berdelapan,kapan berdua?"ujar Bagas sangat random.

"Idiih lu emang punya?"cibir Damar.

"Ya pasti punyalah tapi belum ketemu aja"jawab Bagas dengan tertawa di akhir kata.

Mereka semua terdiam menatap kesal Bagas dan menjitak kepala Bagas keroyokan.Sontak saja Bagas terampun-ampun pada sahabatnya.

"Eh nanti lu dulu deh Dam yang nikah,pokoknya kita gak nikah sebelum Damar duluan"ucap Bagas lagi

"Apaan sih lu Gas!masih panjang, jauhh"ucap Damar

"Gak,ikut nikah masal aja di KUA"ujar Alfredo dan tertawa.

"Beratus-ratus orang itu njir ga berdelapan"Romeo menimpali ucapan Alfredo.

"Gihh masih jauh juga"ucap Damar.

"Tapikan lu mau lulus tahun ini Bang sama si Bang Dafa,Bang Alfredo,Bang Romeo,sama si Bagas nih!"ucap Yuna sedikit sedih.

"YEAHH PENGUASA SEKOLAHH"Feno berteriak senang karena ia akan menjadi penguasa sekolah ketika Alfredo lulus.

"GOBLOK"Alfredo di samping Damar mencoba meraih Feno untuk ia pukul kepalanya.

"Yaelah,iya kita semua tahun ini lulus tinggal menghitung bulan aja,tenang kita,gak akan lupa ngumpul bareng lu pada kok kita akan tetep sama!Dan..pastinya ga ada yang akan nikah..kerja woy!"jawab Damar.

Akhirnya suasana menjadi lega.Dafa dan Bagas secara bersamaan merangkul Romeo mendramatisir.

"Sedih gue Rom.."

"Jangan tinggalin gue ya yang.."Dafa malah menambahi dengan embel-embel sayang dan mendapatkan pukulan telak.

"Gimana kalo kita jalan-jalan buat kenangan sebelum kita pada lulus,semuanya ikut"ujar Bagas dengan bersemangat.

"Apa?!!Boleh banget!!"giliran Feno ikut bersemangat.

"boleh"Zafran menyetujui juga.

"Okedehh"

"Siapp"

"Mantap"

Mereka mulai merencanakannya.

------

Tiga hari kemudian mereka hadir di acara keluarga Feno.Hari ini adalah hari ulang tahun Mama Feno jadi mereka semua akan datang bersama keluarga.

Itu pasti karena ibu mereka adalah sahabat sejak kecil akan selalu seperti ini berkumpul bersama.

Saat pesta akan dimulai Yuna sekeluarga dan keluarga Zafran datang bersama.Zafran sedari tadi tertegun melihat sosok gadis--anak tetangga depan rumahnya.

Yuna,ia sangat cantik terlebih lagi mengenakan dress putih dengan rambut terurai.Tertegun karena ia tak pernah melihat Yuna memakai dress memang.

Atau sebenarnya memang tak pernah memakai dress?begitulah dalam batinnya.

Acarapun dimulai para sahabat kolega saudara Mama Feno saling memberi ucapan dan memilih berbincang-bincang sendiri dan meninggalkan anak-anak mereka.

Kini Damar dan Bagas ada di sudut ruangan duduk menunggu sahabatnya yang lain.Ia dan Bagas senasib dikacangi oleh keluarga mereka yang sibuk berbincang-bincang.

"Eh Dam!lu kenal Yesi?!"tanya Bagas dengan tiba-tiba.

"Hahh..si..siapa?"Damar gugup karena sudah tau bahwa yang dimaksud adalah Jessie yang tengah dirumorkan cinlok dengan Damar.

"Yaelah si Yesi!yang katanya naksir elo itu.."

"Duh..Gas..jangan ngaco deh!kaga woi..yakin gue"ucap Damar

"Jessie-kan sukanya tipe kek Natael,lagi pula kita ga seiman oi"sambung Damar.Ia kerap bingung dari mana muncul rumor seperti itu.

Tiba tiba perbincangan mereka terhenti karena Feno,Alfredo,Romeo dan Dafa sudah datang.Pastilah karena terkacangi.

Setelah semua sudah berkumpul kecuali Zafran dan Yuna.Mereka berbicara mengenai liburan sakaligus perayaan kelulusan.

"Eh Zafran mana?"ujar Bagas sambil menoleh ke sekitarnya.

"Dihh lu cariin Zafran,bilang aja lu mau cariin Yuna"jawab Damar sedikit geram.

"Udah dateng kok tadi ada di depan"jawab Feno.

5 menit kemudian yang dibicarakan datang.

Bagas,Damar dan Dafa terdiam dan mengedipkan mata beberapa kali namun tidak berkata-kata.Romeo menaikkan keningnya kaget namun juga terpukau.Feno tersenyum miring tidak kaget karena ia sudah mengetahui.

"Shit"Romeo menoleh pada Alfredo di sampingnya yang mengumpat lirih atas apa yang ia lihat.

"Kenapa lu?"Romeo menyenggol bahu Alfredo sehingga lamunannya hilang.

"Omg,Yun..."ujar Bagas melihat Yuna dari atas hingga bawah.

"Apaan sih!mau baku hantam?hei hei..matanya-matanya"gerutu Yuna sambil memukuli wajah yang lainnya dimulai dari Bagas.

"Mesum-mesumm.."cibir Yuna.

"Buset gue juga kena njir"Romeo dan Damar juga sabetan tangan Yuna.

"HAHAHAHA,Udah deh ayo makan dulu yok"ajak Feno.




Tbc.

-----

Revisi Done🖑
17/4/23

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang