Sialan

72 1 0
                                    


Yuna melihat layar ponselnya,melihat pesan dari Mamanya beberapa jam lalu,menanyakan dirinya sudah ada dimana dan mengingatkannya makan serta segera tidur jika sudah sampai rumah.

"Ga enak"gumam Romeo pelan.

"Ha?apanya ga enak?"Yuna melihat Romeo di sampingnya yang memegangi lehernya.

Yuna memasukan ponselnya ke dalam tas."Minum?"Romeo hanya menggeleng,beringsut menundukkan kepalanya di bahu Yuna menahan rasa tidak enak yang ia rasakan.

"Ehh...jangan gini woy,Bang Rom..."Yuna mendorong dahi Romeo yang menempel di bahunya.

"Kenapa ini Bang?"Yuna bingung dan bertanya pada Ibra.

"Mau muntah Rom?"Romeo hanya diam dan detik selanjutnya meraih pintu di samping Yuna ingin keluar.Ibra menghentikan mobil lalu pergi ke pintu samping."sini Yuna,Romeo biar gue aja,lo yang bawa mobilnya,biarin aja..udah deket rumah juga"

"..."Yuna mengangguk.Ia keluar kemudian diam di samping pintu menunggu Romeo keluar.

Romeo keluar mobil dengan terhuyung dan tertawa kecil."mau kemana lo?sini.."Ibra menarik dan memegangi leher belakang Romeo agar tidak jauh-jauh darinya.Ibra mengikuti Romeo yang ingin kembali ke depan.

"Eh liat.."Ibra meyuruh Yuna untuk melihat Romeo.

"Rom lo minum di depan?katanya mau absen..kok minum"

"Gue g-ak minum!"Romeo memandang Ibra dengan kesal dan tatapannya tajam pada Ibra

"jalan lurus deh.."Ibra menyuruh Romeo untuk berjalan lurus namun Romeo berjalan miring

"Hahaha Rom..Rom.."Ibra tertawa dan kembali memegangi Romeo.

Yuna menutup pintu mobil seraya tertawa kecil dan akan berpindah ke kursi pengemudi kembali."dih,jalan sempoyongan aja ngeyel,kepala batu"ucapnya ketika melewati Romeo dan sedikit memukul kepalanya.

Romeo akan marah pada Yuna tapi Ibra tertawa dan menahannya."udahhh..udahh santai"Ibra sedikit memegangi perutnya karena lelah tertawa.

"Masih ke-cil udah be-rani sama gue,anak siapa hahh?!gak so-pan"gumam Romeo kesal ketika di tarik Ibra.

------

"Halo,Yuna ya?"

"Siapa lagi nih..duh ga kenal gue"batin Yuna ketika seorang perempuan menyapanya lewat jendela sampingnya.

"Iya kak"

"Gue masuk ya"Perempuan tersebut kemudian masuk mobil dan duduk di kursi samping Yuna.

"Hahh..akhirnya bentar lagi sampai rumah..oiya,gue kembaran si Ibra.."Yuna kaget dalam hatinya.

"Hahaha gak mirip ya?..panggil aja gue Isa..temen lain biasa manggilnya kayak gitu"Isa mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Oo,oke Kak Isa,Yuna"ucap Yuna seraya menjabat tangan Isa.

"Gue tadi di suruh Ibra kesini..Romeo minum ya?yang gue tahu,kasih air kelapa..lo pernah tahu ini?"

Yuna mengangguk."tau,soalnya temen di sekolah sering kek gitu,taunya juga air kelapa.."Isa mengangguk dan tertawa kecil sementara Yuna membatin karena yang ia sebut tadi ialah Alfredo."Gimana ya kondisi Bang Al sekarang?lebih parah dari Ijal?"

"Tadi pingsan kenapa?"

"Eh?tau?"Yuna menoleh kaget.

"Gue yang duduk disini tadi pas lo pingsan..ga nyadar ya..hahaha ya emang sih,habis itu gue keluar mobil.."

"A..itu..ga-gak kenapa-kenapa sih,tiba-tiba hilang aja gitu..gak sadar"ucap Yuna bohong.

Sebenarnya dirinya tadi pingsan karena kaget dan takut.Yuna bergidik ngeri mengingat apa yang ia lihat.Di suasana hiruk pikuk dan ramainya acaranya ini mengapa hal itu terjadi dan ia lihat.Sangat random sekali hari ini dan itu sangat aneh sekaligus mengerikan batin Yuna.

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang