Yuna turun dari lantai atas.Mengenakan celana panjang dan baju santai.Ia menelusuri semua ruangan dibawah,mencari keberadaan Romeo yang tidak terlihat setelah makan malam tadi.
"mana sih tuh..gue ditinggal di rumah sendiri..dahal di luar hujan deras..kalo ada petir mampus loh!..tapi kalo mati lampu..."
"Duh..jan sampek....please.."Yuna bermonolog sendiri dan duduk di depan televisi.
Ting tong..
Yuna berjalan menuju pintu depan."siapa yang datang? jangan sampe maling pura-pura neduh..."batinnya dan membukakan pintu.
"haduhh..dingin banget anjirr.."Alfredo nyelonong masuk begitu saja setelah meletakkan payungnya di depan pintu.
De javu bukan?
"Leh..leh..jalan kaki dari komplek sebelah,belum tau apa itu kendaraan??"
"hehehe..lagi rusak motor gue..udah pulang apa belum si Romeo?"
"lah belumlah.."
"sono susulin si Romeo..gue mau ngambil obeng gue,mau cepet benerin tuh motor.."
"Lahh kok nyuruhhh"
"Males gue kesana,dingin...di rumahnya Ijal katanya.."
"Ngerepotin banget..duh..yaudah..kalo mau bikin minum sana bikin di dapur.."Yuna keluar rumah menggunakan payung bening Alfredo,milik kakaknya.
"Dih...rumahnya Bang Ijal kemaren yang ini..apa sampingnya sih?"Yuna celingukan karena lupa
"KAKAK CARI APA?"Yuna mendongak ke arah balkon rumah.Ada anak kecil laki-laki mengenakan piyama hitam.Anak itu sedikit mundur agar tidak terkena air hujan.
"RUMAHNYA ABANG IJAL DEK.."Ujar Yuna agar terdengar tapi suaranya sedikit kalah dari air hujan itu.
"KAKAK LAGI DI BAWAH SAMA TEMENNYA KAK"Yuna mengangguk dan memberi jempol.
Dirinya berjalan menuju pintu dan memunculkan sebagian kepalanya dari luar pintu dengan rambut diikat yang sedikit basah.
"Bang Romeo.....?"Suara Yuna melemah kala banyak pasang mata yang tertuju pada Yuna.
"Anjirr..temen sekelasnya Bang Rom ada di sini semua cowoknya?mati lo Yun"batin Yuna kemudian cengengesan.
"Anjeng..Yuna..."Romeo menatap Yuna sedikit kaget dan kemudian menunduk menghela nafas.
"Lah..lu anak kelas 11 kemaren yang naik trail kan?"ujar Fido saat mengetahui keberadaan Yuna,yang ditanya hanya cengengesan.
Romeo bangkit dari duduknya."Gue pulang dulu semua.."Romeo beranjak meninggalkan teman-temannya yang sangat tidak paham dan heran.
"Lah..kok cabut sih lo Rom?..pacar lo?"Ijal melontarkan pertanyaan Romeo hanya menggeleng.
"Kagak lah.."
"lo tinggal serumah?"
"Em..."Romeo berpikir sejenak dan mengangkat bahunya tak menjawab pertanyaan itu.
"Pulang dulu ya..Sepupu gue mau ngambil obeng di rumah"alibi Romeo.
"Lahhh"Mereka disana ditinggalkan dengan perasaan heran.
"Cihh pacar lo kan pasti.."Goda Akbar menarik tangan Romeo saat akan melewatinya.
"Kagak asu..mata lo pacar haha"Ujar Romeo mengumpatinya dan menghempaskan tangan temannya itu.
"Halahh-halahhh..lo ketawa gitu..cie salting..sana lo pulang anj.."Rendi Julio ikut menggoda Romeo dan mendorongnya keluar pintu.
Romeo keluar dari rumah Ijal sedikit berlari karena Yuna sudah di pinggir jalan.Romeo merebut payung di tangan Yuna dan menyeret Yuna segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UJUNG DARI PERSAHABATAN
Fiksi RemajaCerita anak sekolah dengan genre slice of life bercerita seputar keseharian dan yang terjadi disekitar mereka menyangkut persahabatan kekeluargaan dan konflik-konflik ringan haha [Cerita ringan🏳] Damar Alfredo Bagas Romeo Dafa Zafran Feno Yuna So h...