[Revisi] Agustus

38 1 1
                                    

"Lah..tega bener deh lo pada..masa acara 17 ke Gunung Bromo cuma berlima doang sih.."Ucap Feno tak terima karena tak diajak.

Kelimanya kecuali Yuna,Zafran dan Feno untuk pertama kalinya mengikuti upacara 17 Agustus di Gunung Bromo.Setelah sekian tahun masih di wajib mengikuti upacara di lapangan Kota Dama.Tahun ini bisa mengikuti upacara di Bromo karena mereka sudah lulus sekolah.

Yuna,Feno dan Zafran tidak ikut,tidak bisa ikut lebih tepatnya karena mereka wajib mengikuti upacara di lapangan Kota Dama.

Upacara semua sekolah di Kota Dama memperingati Hari kemerdekaan 17 Agustus.

"Tau nih..jalannya cuma berlima doang,gak asik.."Yuna jengkel sekali.

Dirinya ingin bolos saja agar tidak mengikuti upacara tapi ia akan kena sanksi berdampak pada nilai dan kegiatan magangnya.

Romeo menatap Yuna tidak tega sama halnya Damar dengan  yang lain.Biasanya mereka akan pergi bersama.

"huuhh"Zafran menghela nafas.

"mungkin emang tahun depan waktunya kita..ngalah aja deh sama keadaan.."Zafran menepuk punggung Feno dan Yuna meyakinkan mereka untuk mengalah saja.

"nah..iyaa tahun depan bakal ke sana lagi kok,kan lo bertiga juga udah lulus..gimana..come on..oke..."Feno menatap Damar kemudian membuang muka lagi.

"Oke..oke,tahun depan kita.."ujar Feno final.

"dih..gak mau di tinggal nih anak.."Alfredo memeluk Feno sambil tertawa melihat ekspresi muka Feno yang tidak mau dipeluk.

"Dih!apaan sih njing,ngeri tau gak!"Al menoyor kepala Feno karena berani mengatainya.

Zafran menepuk bahu Yuna."udahlah..bang Romeonya gak bakal kenapa-napa.."

"anjir lo Zap!!gue gak khawatirin Bang Rom kok.."gerutu Yuna sampai memanyunkan bibirnya.

"udah..nih bibir santuy dong mbak."

"anj Gas.tangan habis main bola basket di kasih ke gue..!"Bagas tertawa keras karena ia lupa.

"ada apa nih kok pada ketawa?"Dafa baru saja datang karena pergi ke warung sebentar membeli minum.

"Lanjut main yok.."Ujar Bagas tak menghiraukan Dafa.

"Bang Rom..aku dikacangin nihh"ujar Dafa mendramatisir.

"utututuu...."Romeo merangkul Dafa,ikut andil dalam drama yang di buat Dafa.

"anjing..ga jadii..Yun..nih.."Dafa menjauhkan tubuh Romeo yang merangkulnya.

-------

Hari sudah memasuki waktu siang,matahari sudah mulai terik.Mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Yun..lo gak bareng gue aja gitu..lo kan tahu sendiri kompleknya si Rom itu banyak anak sekolahan..yang paling gawat tuh ceweknya yang masuk jurusan teknik Komoputer.."

"lah bang Rom..jalan send--"

"udah sono.."Romeo mendorong bahu Yuna agar ia diantar ke rumah naik motor agar cepat sampai dan tidak ketahuan.

Untung saja selama ia tinggal di rumah Romeo hanya berpapasan dengan teman kelas Romeo dulu dan beberapa adik kelasnya.

Sementara anak perempuan di komplek itu cenderung anti sosial dan cenderung di rumah.Kalau Yuna sedang belanja di depan hanya bertemu ibu-ibu sekitar sana.

Ia tidak pernah melihat anak perempuan seumurannya lalu-lalang di depan rumah.Yang sering lewat hanya anak perempuan yang bersekolah di lain tempat.

Komplek Romeo rata-rata anak laki-laki memilih sekolah ke Sekolah Teknik,anak perempuannya hanya sebagian saja dan untuk yang lain bersekolah di SMA tak jauh sekitar sana.

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang