[Revisi] Terkejut

27 3 0
                                    

Pagi hari Yuna bangun.Sekedar mencuci muka dan menggosok giginya dan kemudian turun ke dapur ingin membantu sekalian mengejutkan Mama Bila.

"Bi masak apa kita ya..?"

"Gak tau nyonya..terserah nyonya saja.."

"Telur mata sapi setengah matang kesukaan Bagas sama nasi goreng pedas kesukaan Bintang aja ma..sayur bayam juga oke.."

"Nah boleh tuh..."Mama Bila membalikkan badan segera setelah dirinya menyadari siapa pemilik suara tersebut..

"Makasih ya mah..buat selama ini "
Yuna langsung memeluk Mama Bila yang sangat baik padanya.Merelakan waktu untuk mengurusnya serta menjaganya kala sakit dan tak mengingat siapa-siapa.

"Selamat ya..kamu udah inget lagi..iya..gak papa kok kamu itu sudah seperti anak mama..kamu anak perempuan mama juga..."Air matanya jatuh,memeluk erat Yuna terharu.

"Yunaaa..terharu..kamu cepet temuin Bagas..kasih tau dia..lagi tidur di kamar tamu,belum bangun kayaknya.."

"kamu kemarin pingsan pas di balkon kamarnya Bagas jadi sekalian tidur di kamarnya Bagas aja"

"Hehehe oke deh..lemah ya Yuna kemarin gak banget deh malu..sekali lagi ya ma..sayang banget.."ucap Yuna dan pergi keatas menaiki tangga menuju kamar tamu.

Ceklek..

Yuna membuka pintu itu.

"Dih ngebo banget wijaye.."gumam Yuna pelan dan berjalan kearah tempat tidur itu.

Tepat di samping tempat tidur itu,berada di belakang Bagas yang memunggunginya.Yuna bersiap siap melompat dan akan mengahantam punggung Bagas yang masih tidur.

"Satu dua tiga...."

Hup..

"Apasih..."Bagas hanya menggeliat kecil.Yuna terus mengusik Bagas agar segera bangun membuka matanya.

"Kenapa sih lo kok gak bangun wijaye...aduh.."tiba tiba sandaran itu hilang kepala Yuna terhempas pelan ke atas selimut tebal itu.

"Yun!!lo udah inget lagi?!"ujar Bagas  gembira dan akan memeluk Yuna tapi segera di dorong oleh Yuna.

"Gak!!papaan sih..stop bau!"ucap Yuna kesal.

"Loh anj!"

"Ogah wijaye wlee..cepet habis ini kita kelapangan komplek hari ini minggu!"Yuna pergi dari Bagas dam pergi keluar dari kamar tamu.

"Akhirnya lo balik..."

------

"Fen lempar!!"Alfredo memerintah Feno untuk melemparkannya.

"Tangkap Rom!!"ujar Damar.

"kena!!"sini dong Rom rebut nih bola!"Romeo mendekat akan merebut bola namun oleh Alfredo bola itu dilempar asal mengenai seseorang di ujunng lapangan.

"Aduh!!"pekik Yuna karena kepalanya terkena bola basket.

Bagas langsung berlari kencang dan langsung menanyai kondisi Yuna.

"WOE  MAJU LO SINI..SIAPA TADI.."Bagas berteriak dengan berkacak pinggang.

"Ngapain sih Gas?!"tanya Romeo mendekat dan diikuti yang lainnya.

"lo..beneran gak papa kan?!"tanya Bagas.

"Gak papa lah..siapa nih yang lempar bola kena kepala gue nih.."ucap Yuna sambil memegangi kepalanya.

"EHHH LOO INGETT???"mereka kaget dan senang pada akhirnya.

"Akhirnya"Zafran membatin dan mengusap kepala Yuna.

"Tch..jaringan lo lemot Yun..gue udah duluan nih"

"Yang lempar Gue Yun,maap lah..gak sengaja..tapi seneng deh lu dah balik inget..di kangenin Bagas tuh.."

"Huuh.."gerutunya dan menggembungakan pipinya menahan kesal.

"Udahlah jan marah lawan gue yok.."ujar Romeo mendekat kearah Yuna dengan jahilnya memegangi kepala Yuna.

"Udahlah gak akan lepas nih kepala.."ucapnya singkat dan menarik kepala Yuna.

Look like lilsister

-------

Kini Yuna dan Bagas berjalan di trotoar komplek yang cukup sepi jarang kendaraan yang lewat.Hanya ada tetangga yang saling melempar senyum ramah dan Ibu-ibu menata tanaman.

"Gas..tuh loh tetangganya cantik,seumuran keknya..kenalan sono.."goda Yuna pada Bagas.

"Gak lah..gue juga gak kenal masih bukan sekomplek soalnyakan.."

"Kakak cantik boleh minta nomernya gak?temen saya mau telfon katanya cantik git--emmph.."teriakan Yuna terhenti kala tangan Bagas membungkam mulutnya.

"Apasihh.. bau keringet!!"gerutu Yuna.Perempuan yang di maksud Yuna malah tertawa kecil melihat kejadian tersebut.

"Ngeselin!!"ujar Bagas dan kembali berlari kecil dan kemudian diikuti Yuna.

Setelah cukup lama berlari,tiba-tiba Bagas menghentikan langkahnya karena sadar Yuna telah berhenti tak jauh darinya.

"Kenapa Yun?"Bagas melangkah kearah Yuna dengan tatapan bingung.

Yuna menatap Bagas sendu dengan senyum kecil terukir di bibirnya.Begitu baik sekali Bagas ketika Yuna sakit Bagas jarang bersikap kepedean,usil,sok keren bahkan ia sering emosian dan overprotektif menurut mamanya.

Bagas berdiri satu langkah dihadapan Yuna,masih dengan raut muka bingungnya.

Yuna memeluk Bagas dan Bagas masih mematung.

Pandangannya menatap kearah depan kosong.Hening disertai semilir angin melewati mereka berdua.

Bagas tersenyum membalas pelukan dan menumpu dagunya di bahu Yuna.

TIIINN...

Suara klakson mobil membuat mereka memisahkan diri gelagapan.

"Jan mesra-mesraan di tempat umum.."ujar pengemudi mobil dan kemudian melajukan mobilnya kembali.

Canggung..

Itulah keadaan saat ini.

"Kenapa?padahal katanya gue keringetan?"tanya Bagas dengan  senyum jailnya.

"Nggak ada.."

"Kalo dalam rangka apa?"tanya Bagas sekali lagi.Yuna membalikkan badan menatap Bagas.

"makasih dah baik banget mah gue,pas gue sakit lo gak kek dulu selalu emosian bawaannya khawatir mulu..makasih ye wijayee.."ucap Yuna sambil memukul dada kiri Bagas pelan.

"Malu-maluin!!"ujar Yuna sambil cengengesan menahan malu akibat diklakson mobil tadi.

"Dih lo juga kali..sekali lagi dong.."goda Bagas.

"Ogah.."

------

Kini semua tengah menonton tv di ruang keluarga.Bagas Mama Bila dan Yuna duduk di sofa panjang sedangkan Bintang duduk di karpet sambil memainkan ponselnya.

"Hahaha bisa nyungsep di situ sih"ujar Bagas mengomentari orang dalam tv itu.

"Hhahah gak habis pikir!"timpal Yuna.

"Mama aja ngakak!!"

"Ma..tadi ada orang mesra-mesraan di tempat umum"ucap Bintang dengan mata yang masih menatap lekat pada ponselnya.

"Terus?"ucap Mamanya.

"Bintang klaksonin dan mereka langsung gelagapan..kan lucu muka mereka"ucap Bintang.

Bagas dan Yuna langsung salah tingkah.Bagas menatap tajam pada Bintang.

"Orangnya ada disini kok ma.."ujar Bintang Yuna dan Bagas membulatkan mata mereka kaget.

"Dasar sialan!!"gumam Bagas dalam hati.

"Anjirr..apaan sih Bin!"batin Yuna.

Tbc.

------

Revisi done🖑
6/5/23

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang