[Revisi] Malam Sial

49 2 0
                                    

Yuna tadinya sudah tertidur tapi saat ini dirinya terbangun karena haus.Ia menoleh pada jam diatas meja sudah tengah malam.

Berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas air dan meneguknya itulah harapannya.

Semoga saja rumah kakek Bagas ini tidak berhantu dan Yuna tak perlu lari terbirit-birit ketakutan.

Ia mengambil minuman dingin di termos es.Di rumah Kakek Bagas tidak ada lemari es,maka dari itu mereka meminjam dari rumah nenek Bagas yang berjarak 4 rumah.

Ia mencari air minum biasa namun tidak ada."besok masak air ni mah.."

Saat akan menutup termos Yuna kaget karena mendengar pintu di tutup dengan keras.

Blam!!

Dafa yang mendengar langsung terlonjak kaget dan langsung berlari sambil membawa guling menuju pintu.

Dafa celingukan tapi tidak ada apa-apa.Bagas juga keluar rasanya sama kagetnya dengan Dafa.

"Paan tuh?"ujar Dafa pada Bagas yang sama bingungnya.

"Kaga tau..."ucap Bagas dan masuk dalam kamar di ikuti Dafa.

Di lain tempat,Romeo menetralkan nafasnya duduk di belakang pintu.

"Anjing!..apaan tadi..."umpatnya pelan.Keringatnya bercucuran dari dahinya.

"Mana gue keburu ke belakang asw..,ngerepotin aja.."Gumam Romeo mencoba melihat keluar kamarnya lagi.

Saat Yuna akan kembali menuju kamarnya,dirinya melihat Romeo di depan kamar sambil melihat ke sekitarnya.

"He..bang ngapain?"tanya Yuna dengan suara pelan.

"Enggak..lo dari dapur?"Yuna mengangguk.

"Keknya tadi Yuna deh..gue salah liat..nih anak pake baju putih juga..tapi..halah Yuna paling"batin Romeo berpositif thinking.

"Lo ngantuk gak?"Yuna mengernyitkan dahinya bingung.

"Temenin gue ke belakang bentar.."

"Hah?!anjirr"

"Udah bentar doang..sakit perut gue"

"Lo tau kan kalo tempatnya di belakang rumah kek gitu.."

"Haduhh..emang Bang Al kemana?"

"Si Al belum pulang lagi ngopi sama Damar..pasti nongkrong liat orang main kartu di warung yang kemaren"

"Yaudah,yaudah!!ayo,bentar doang loh ya..gue kan takut juga kalo sendirian"Yuna menyetujui Romeo dan akhirnya Romeo bergegas mengambil hoodienya.

Lampu rumah remang-remang karena cahayanya redup setelah lampu utama mati.Mereka berjalan menuju pintu belakang dengan melewati dapur.

Romeo melambat,menunggu Yuna sejajar dengannya karena disini yang menjadikan Romeo berlari dan menutup pintu dengan keras.

"Apasih bang..udah jalan sana.."

Mereka berhasil melewati dapur dan kini sampai diambang pintu.Romeo membuka pintu yang menghubungkan dengan halaman belakang tersebut.

"Terang disini lampunya ternyata..tungguin gue disini loh..jangan ninggalin gue njir"

Yuna mengangguk dan duduk di kursi kayu di dekat kamar mandi."lu jangan lama-lama,gue juga jadi takut bang..mana halaman belakangnya di tembok setengah doang.."

"Cuma bentar..."Romeo masuk kamar mandi.

"duh ribet amat njir"gumam Romeo saat sudah masuk di kamar mandi namun kembali lagi keluar,melepas hoodienya karena ternyata masih harus memindahkan air.

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang