"Gak nyangka gua kalo bakal ketemu si Raven di sekolah yang sama"ujar Alfredo.
"Tapi seru loh..tadi nih..di tendang sama Bang Al oe!gimana..seru yekan.."Ujar Feno dengan sangat semangat menceritakan.
"Eehhh..asli lo yang tendangg?!"Damar kaget dan bertanya dengan sedikit tidak percaya.
"Ya kelewatan sih tadi..alamat masuk BK.."Alfredo menggaruk pelipisnya.
"It's okey lah..laki gituloh..terus si Raven nih pindahan..masuk jurusan mesin anjir"Feno menambahi dengan meremehkan.
"Husssh..mulut lu gausah gitu.."Dafa menasehati Feno dengan menoyornya.
"Bener tuhh,mulut lo njir"sambung Bagas sambil meminum es milik Yuna.
"Loh"Zafran yang bermain ponsel menoleh ketika es di gelas milik Yuna di minum Bagas.
"Eh enak bener ya!!main minum aja gua juga haus kali nyet"ucap Yuna kesal.
Memang Jika Yuna dan Bagas sudah bercanda mereka seperti kucing dan tikus tapi jika mereka sudah saling menceritakan masalah satu sama lain mereka bagai adik dan kakak yang saling berbagi cerita.
"Oo dikatain monyet..gue buang di jurang ntar lu..gausah ke rumah maen kartu.."
Yuna sering kali main ke rumah Bagas karena Mama Bagas kerap mencarinya.Sedari kecil Yuna di perlakukan spesial oleh mama Bagas.
Bukan tanpa alasan,itu semua di karenakan Mama Bagas mengharapkan sosok anak perempuan di keluarganya.
"Ciahh..pacar lo marah,pms gak sih tuh Bang Bagas!"sindir Feno sambil menyenggol Yuna namun Yuna malah memperlihatkan muka jijiknya.
Bel berbunyi tanda istirahat telah selesai dan kembali belajar.Mereka semua kembali ke kelas kecuali Romeo yang tidak ikut ke kantin karena dirinya ada jam ulangan yang di majukan sehingga jurusan listrik nanti pulang lebih awal.
------
"Oh..hey..heyy..ga nyangka gue ketemu lo disini.."
"Jadi ini..alasan Raven tiba-tiba pindah sekolah..cih..ke tempat sampah"pandangannya melihat sekeliling terkesan meremehkan seraya bersidekap dada.
"Ngapain hah..mulut lu di jaga"Yuna yang awalnya heran juga karena bisa-bisanya bertemu di sekolahnya,lagi setelah kabar Raven muncul di sekolah yang sama.
"Najis jadinya nih sekolah"sindir Yuna dan akan pergi.
Namun saat akan pergi dan masih mendapatkan beberapa langkah tangannya dicekal kasar.
"Heh..lo itu jalang di antara mereka...sana-sini mau,cewek murah..emang ya ga bakal sadar"
"Mata lu buta..lu ngaca hati lu aja ga mau sadar"Yuna menghempaskan tangan yang mencekalnya dan mendorong bahu lawannya dan yang di dorong sedikit terhuyung.
"Ch..lo!inget ya..lo itu hanya kotoran di antara mereka sok di ratuin banget..muak!kek u only bitch gitu loh..piece of shit tau gak..sok banget..terpaksa di temenin karena hubungan keluarga aja..lo yang bikin hubungan gue sama Feno rusak!!"
"Oh..emang..Feno emang ga pantes kok sama lu..kasian banget dia kalo sampe dapet pasangan se..bad--yah gak deh"Yuna makin gencar memprofokasi emosi lawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UJUNG DARI PERSAHABATAN
Teen FictionCerita anak sekolah dengan genre slice of life bercerita seputar keseharian dan yang terjadi disekitar mereka menyangkut persahabatan kekeluargaan dan konflik-konflik ringan haha [Cerita ringan🏳] Damar Alfredo Bagas Romeo Dafa Zafran Feno Yuna So h...