.
.
."Yun?Yuna..k-kenapa woy?"Romeo menepuk pipi Yuna tiga kali tapi tetap saja tiada reaksi apapun dari Yuna.
"Lohh..lohhh,lohh..kenapa ini..?!"Fido yang tak sengaja melihatnya mendadak berlari ke arah Romeo yang berjongkok menumpu Yuna.
"Gatau,pingsan nih kek nya.."
"Seret ke mobil dulu aja kali?"celetuk Romeo singkat.
"Ngasal co!main seret-seret..gendong punggung!"
"Halah..nyantai Do,nih anak di seret juga oke aja.."ucap Romeo santai kemudian diam.
"Ayo Rom,gendong..kok diem anj"
"--gue takut jatoh kalo gendong di punggung..gak bisa"sambung Romeo beberapa detik setelah terdiam.
"Udah ayo, gue jaga di belakang.."tangan Fido berjaga-jaga di belakang punggung Yuna agar tidak terjatuh saat di gendong di punggung Romeo.
"Padahal bisa lu gendong depan..ka-kalo ga bisa punggung"cibir Fido mengikuti langkah Romeo setelah mengambil kantong belanjaan Romeo.
"Ihh,cewek lohhh?!..minum-minum.."dari kejauhan terdengar gerombolan perempuan berbicara asal,membuat Romeo sedikit kaget.
Romeo pikir itu adalah segerombolan aunty muda?.
"Ck,ngarang aja..suara lagu di depan kalah kenceng dari gibahan lo,te.." batin Romeo setelah melihat sekilas gerombolan tersebut.
Romeo membuka pintu mobil dan nantinya akan berbalik,mundur perlahan untuk duduk di kursi penumpang,secara otomatis Yuna ikut terduduk.
"Eh,loh kenapa itu?"tanya teman Romeo yang menggatikannya untuk mengemudikan mobil,perempuan di sampingnya juga ikut bingung.
Mereka tak dapat jawaban dari Romeo.
"Jaga kepala"ujar Romeo.
"Udah"Fido sudah paham,tangannya sudah siap menjaga kepala mereka berdua agar tidak terbentur.Yuna sudah bersandar di kursi penumpang,Romeo menepuk-nepuk pipi Yuna.
"Kenapa?"temannya tadi sekali lagi bertanya.
"Pingsan kan?"timpal perempuan di kursi yang semula di tempati Yuna.
"YUN,YUNA..Bangun oi!Na.."Romeo tetap menepuk-nepuk dan menggoyangkan bahu Yuna.
"Iya,gatau kenapa.."akhirnya Romeo menyahuti pertanyaan temannya.
Tidak lama kemudian,Yuna mulai mengerjapkan matanya."Loh,kenapa lo?nih minum,minum dulu.."
Romeo menyodorkan air minum pada Yuna namun saat kesadaran Yuna sudah benar-benar terkumpul dirinya kaget dan melihat sekitarnya.
"Loh!loh,kenapa?!.."mereka yang disana sama kagetnya,terlebih lagi Romeo yang ada di depan Yuna.
"Kenapa?"Romeo memegang bahu Yuna.
Yuna menghembuskan nafas dan mulai tenang menerima air minum dari Romeo."..."Yuna menutup botol air minum itu seraya melihat ke arah belakangnya melalui kaca belakang mobil.Ia kembali melihat Romeo,Fido dan laki-laki di kursi pengemudi,mereka tampak kaget dan bingung melihat dirinya.
"gak--gak papa kok,tiba-tiba kabur aja pandangannya tadi.."
"Beneran?"Tanya Romeo seakan berkomunikasi lewat telepati,melihat Yuna dengan mengernyitkan dahinya.
---------
Kini jam tangan Yuna menunjukan pukul setengah sembilan malam.Dirinya kembali duduk di samping kursi kemudi namun bukan Romeo yang mengemudikan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UJUNG DARI PERSAHABATAN
Teen FictionCerita anak sekolah dengan genre slice of life bercerita seputar keseharian dan yang terjadi disekitar mereka menyangkut persahabatan kekeluargaan dan konflik-konflik ringan haha [Cerita ringan🏳] Damar Alfredo Bagas Romeo Dafa Zafran Feno Yuna So h...