Bel istirahat telah berbunyi tapi Feno dan Yuna masih duduk diam dikelas.
"Em..kenapa masih disini?"tanya Yuna ragu ragu.
Feno menoleh menatap Yuna dengan tatapan yang sulit diartikan dan Yuna hanya mengernyitkan dahinya tak paham dengan tatapan yang dilayangkan padanya.
Feno memalingkan wajahnya dan menghela nafas sebelum akhirnya ia bersuara.
"Gue gak tau apa apa"jawabnya singkat.
"Ohh..sama aja gue juga lupa kalo gue sekolah disini.."
Feno menoleh pada Yuna sekali lagi."lo bosen dikelas?"dibalas anggukan cepat oleh Yuna.
"Ayo..keluar"ucap Feno sambil menarik tangan Yuna.
"Mau kemana lu?"Jastin yang mengetahui bahwa dua orang pikun ini akan pergi sontak saja segera mencegatnya.
"Gak tau..kemana aja yang penting keluar kelas.."
Akhirnya Feno dan Yuna keluar kelas seperti dua orang linglung tak tau arah ditemani Jastin berkeliling agar tidak bosan.
Di koridor banyak tatapan tajam mengarah Yuna dan tatapan kagum pada Feno yang menghiraukan sama sekali.Tatapan Jastin muak melihat Feno yang di puja.
"Kyaaa Feno ganteng..."
"Aa Feno pacar Aa disini.."
"Cogan gue udah sembuh.."
"DIH PIKUN AJA DI PUJA-PUJA ANJ"Umpat Jastin dalam hatinya.
"Eh!mereka lupa ingatan kan?!"
"Dasar cewek pembawa sial!"
Feno berhenti melangkahkan kakinya mendengar ocehan murid perempuan yang terakhir.Otomatis Yuna juga ikut berhenti begitu juga dengan Jastin.
Feno menatap Yuna dan beralih menatap tajam siswi yang notabene tergolong cewek cantik bersama 2 dayangnya tengah bersidekap dada.
Semua berhenti bersuara ketika Feno menghentikan langkahnya dan mengedarkan pandang.Metika Feno melangkah pergi dari sana semua bernafas lega dan kembali keaktivitas semula.
"Syukurlah..kita gak diapa-apain.."ujar salah satu siswa dan membubarkan diri.
Jastin mengajaknya berhenti di koperasi karena dirinya ingin sekalian membeli bolpoin.Feno dan Yuna berhenti diluar koperasi dan dihampiri siswa laki laki yang datang tiba-tiba.
Feno dan Yuna bertatapan seakan menanyakan "lo kenal?" lewat telepati.
"Haii..udah sembuh ya.."keduanya mengernyitkan dahi kebingungan.
"Oh..iya kaliankan lupa ingatan..emm..kenalin Gue Raven sebelum lo kek gini kita itu deket.."
"De..ket?"Feno bersuara.
"Iyaaa deket banget malahan..kan sahabatan tuh kita"ucap Raven membohongi mereka.
"Oiya,kalian mau kemana?"
"Eng-enggak tau.."ucap Yuna sedikit takut.
"Eh..gua gak bakalan jahat kok sama cewek cantik..eh Feno ruang Osis disana..siapa...ohh Alfredo nah..disana..Yuna mau gue ajak sebentar kalo udah selesai bakal gue balikin kok.."
Feno menatap Yuna yang ketakutan.
"Enggak gue apa apain kok..mau ajak keliling sekolah..ayo Yuna..."ucap Raven langsung menarik lengan Yuna.
Feno menatap dua orang yang berjalan meninggalkannya dan ia memutuskan akan menemui Alfredo di ruang osis yang tidak jauh dari sana.
"Lah..lohhh mana woi"Ujar Jastin setengah berteriak dan menoleh kanan dan kirinya sudah tidak ada Feno dan Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
UJUNG DARI PERSAHABATAN
Teen FictionCerita anak sekolah dengan genre slice of life bercerita seputar keseharian dan yang terjadi disekitar mereka menyangkut persahabatan kekeluargaan dan konflik-konflik ringan haha [Cerita ringan🏳] Damar Alfredo Bagas Romeo Dafa Zafran Feno Yuna So h...