[Revisi] Kesialan

30 1 0
                                    


"Tanggal sial tidak ada di kalender"
.
.

Yuna sudah selesai mengikuti upacara di lapangan.Lelah dan terpapar panas ditambah dirinya dijadikan satu barisan dengan barisan murid perempuan di jurusan komputer.Apalagi tadi siang sangat sial dan cukup memalukan untuknya.

Saat detik-detik proklamasi,keadaan semua hening dan sangat khidmat mengikut upacara namun tiba-tiba suara tembakan dan kembang api diiringi sirine ambulan bersahutan.

Flashback on.

"Anj....eh?!"Ucap Yuna spontan karena kaget akan suara tembakan dan kembang api yang mendadak.

"hehehe..maaf-maaf.." Yuna kaget dan langsung malu seraya meminta maaf kepada yang ada di dekatnya.

"iya kak,santai aja...segitu kagetnya ya.."ujar anak perempuan jurusan listrik kelas 11 di sampingnya.

Yuna pikir perempuan di sampingnya ini sama-sama anak buangan sepertinya karena di jurusannya hanya dirinya mungkin yang perempuan.

"Hahaha malu kan..mampus sih kak Yuna" gumam Dea di barisan belakang Yuna.

"Eh De...itukan Kak Yuna waktu itu..hahaha dijadiin satu sama kita,wahh dipisahin dari Kak Feno sama Kak Zafran dong..hahaha mampus banget tuh.."timpal teman se-geng Dea.

"Maaf nih,kak gak boleh gitu.."ujar adik kelas Dea di jurusan komputer menasehati.

"Udah diem ga butuh nasehat gue.."tukas Dea dengan berbisik dan menatap tajam.

Mereka semua memakai seragam abu-abu-putih dan yang membedakan mereka adalah warna badge kelas dan angka yang menunjukan kelas masing-masin.

"Hahaha makanya tegang amat,terlalu fokus ya mbak.."ujar salah satu laki-laki di barisan sampingnya seraya tertawa kecil.

"Udah diem lo,curutnya anak sebelah ikut aja.."balas Yuna dengan ucapan pelan pada laki-laki di sampingnya yang Yuna tahu dia adalah satu angkatan dengannya di Jurusan mesin namun berbeda kelas.

"Haduhh..anak Mesin 1 emang judes-judes"Kini gantian temannya yang berujar pada Yuna.

"lo berdua diem gak?"Aji menyuruh Delan dan Ryan untuk tidak terus meledek Yuna,lebih tepatnya menggoda Yuna.

Kebetulan posisinya dekat dengan Yuna karena tinggi mereka hampir sama sementara yang lain berpencar sesuai ketinggian.

Flashback off.

--------

"udah sore,tapi yang dari Bromo kok belum balik sih.."gumam Yuna melihat Instagram berharap ada postingan baru dari Alfredo dan Yuna bisa mengetahui keadaan di sana.

"Oalah Yun..napa sih,ngebacot mulu dari tadiii..bantuin gue gambar nih grafik anjirrr.."

"Duhhh gue mah kaga pinter itu anjir..ga terlalu memadai sabar gue kalo pas grafik..Zap...tolongin si Penpen nih..lo anak kesayangannya Bapak Gilang ya kan..."

"Bego"Zafran menoyor kepala Feno dan mengambil pensil dan penggarisnya.Feno beralih duduk di sofa ditambah menaikan kakinya untuk ikut nimbrung dengan Yuna.

"Yahh kan gini,gue enakk.."Feno menyenderkan bahu nya pada kursi dan melihat Yuna menscroll aplikasi instagram.

"Eh Pen..nih anak Mesin 3 yang ngatain gue pas gue kaget tadi..untung sama si Aji gue dibelain.."

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang