"Nyakk!Yuna pamit mau ke rumah Bagas yaaa...?"ujar Yuna menuruni tangga,mendekat kearah mama yang menonton televisi.
"Ampun deh Yun!kemarin mama,kemarinnya lagi bunda lah sekarang enyak..perasaan makannya kaya biasa dehh.."
"Hehehe,tapi bolehkan ke rumah Bagasnya?"
"Iyaa deh jangan sore-sore pulangnya!hati-hati"
"Siapp.."
Yuna keluar dari pagar rumahnya menuju ke rumah Bagas dengan motornya.Tak lama kemudian ia sampai di rumah bercat putih yang tampak asri,rumahnya hanya berbeda komplek.
"Assalamualaikum"ucap Yuna seraya mengetuk pintu coklat itu.
Sang pemilik rumah membuka pintu,menjawab salam dengan tampilan acak acakan bermuka bantal.
"Duhh kaget,lu molor mulu dahh.."
"Hushh..ngomong mulu Yunani!ayo masuk!"
"Mulai lagi..Yunani-Yunani lo"Yuna memukul bahu Bagas kesal panggilan itu terucap lagi dari mulut Bagas.
Mereka masuk ke dalam rumah dan disambut sapaan dari mama dan adik Bagas.
"Ehh Yunaa..gimama kabarnya sehat semua?,Mama kamu kok gak diajak padahal mama juga ingin ketemu atau..habis ini aja mama ke rumah kamu..bolehkan?"tanya Mama Bila ibu dari Bagas.
"Ya boleh lahh ma..gak ijin sama Yuna pasti juga boleh kan udah biasanya kesana!"ujar Bagas sambil pergi duduk di sofa.
"Iya kok ma..ish pake nanya Yuna segala..silakan ke rumah"sahut Yuna.
"Okedehh!Bintang..mau ikut mama gak?"ajak Mama Bagas pada Bintang yang tengah sibuk menonton tv.
"Gak deh ma"jawabnya singkat.
"Oke..awasin dua orang ini ya Bin!bilang mama..kalo Kak Bagas macam-macam"ujar Mama Bagas dan berlenggang ke rumah Yuna setelah beberapa menit lalu bersiap diri.
"Iya"Bintang menciup tangan ibunya dan mengantarnya ke depan.Sudah ada pak supir yang menunggu mamanya.
"Lu sama Bintang kok beda banget ya?"
"Yaiyalah gantengan gua Yun!"
"Okelah lu ganteng tapi bawel dan Bintang gak kalah ganteng tapi sikap lu berdua kok beda baget.."ucap Yuna menggantung.
"Yang satu bawel satu irit omong!"
"Serah lu..mungkin Si Bintang tuh kek Papa..gue kayak mama..ayo ke atas"
Bagas meninggalkan Yuna menuju kamarnya di atas tapi saat melewati Bintang,Bagas menjahili Bintang dengan mematikan tv.
Jelas Bintang kesal menatap tajam Bagas yang berlari ke kamarnya.Yuna tertawa melihat Bagas yang menjahili Bintang.Dirinya mendekat kearah Bintang dan mencubit pipi Bintang dengan tertawa dan berlari mengikuti Bagas.
"lu gak usah dingin dehh!cukup Bang Zafran aja hahahaha.."ucap Yuna saat mencubit pipi Bintang dan berlari.
Bintang berdecak sebal dengan kedua orang ini.
Bintang adik dari Bagas,baru kelas 10 di sekolah yang sama dengan mereka di SMK GARUDA SATU.
Raka Bintang Wijaya nama lengkapnya.Bintang irit omong berbeda dengan Bagas yang bawel.
Salah satu cowok sekolah yang dikagumi di angkatannya.Tapi saat di sekolah jarang yang mengetahui kalau dirinya adik dari Bagas Wijaya.Ini dikarenakan dirinya sendirian dan tidak punya teman dekat sekaligus tidak pernah dekat dengan Bagas jika di sekolah.
Saat perkenalan masuk sekolah dirinya terbiasa mengucapkan 2 kata pada namanya.
Raka Bintang
----
"Duduk aja anjir..biasanya aja langsung duduk"
"Iyaa ini woy.."Yuna masih di belakang pintu kamar Bagas untuk menahan pintu tersebut.
"Ngapain lu..?"Detik berikutnya terdengar ketukan dan knop pintu bergerak.
Setelah saling dorong pintu akhirnya Bintang dapat membuka pintu tersebut dan Yuna berlari menuju Bagas.
"Tolong-tolong woe HAHAHA"Yuna menjadikan Bagas tamengnya.
Bintang berjalan kearah Yuna dan Bagas sambil membawa bantal Bagas dan melemparnya kearah Bagas.
"Udah woy!HAHAHA gue telpon Zafran nih!"ancam Yuna karena telah berkali kali terkena bantal juga.
"Ck...telpon aja"ucap Bintang tersenyum mengejek.
-------
Mereka berada di balkon kamar. Bagas melihat ponselnya,melihat video meme.Tidak heran jika kerap tertawa-tawa sendiri.
"Eh Bin,lu gak pingin gitu ngelangkahin abang lu..pacaran aja sana biar abang lu jomblo"
"Apa lo Yun?!"ujar Bagas karena mendengar ucapan dari Yuna sebaliknya dengan Bintang ia malah memutar bola matanya malas.
"Ck..ez"jawab Bintang bercanda.
"Eh lu mau gue kubur duluan gak Bin?tapi gak papa gue kan ada pacarnya..nih"Bagas memberitahu Bintang dengan arah matanya.
"WIHH!jangan deh Bin..tapi apaan sih woi gamau gue..dih"tukas Yuna.
"Bin lu kasih deh tinggi lu ke si Yuna kasian dia..masa iya kelas 11 kalah sama kelas 10 hahahaha.."ujar Bagas
Yuna langsung memukul bahu Bagas dan reflek Bagas menggosok bahunya yang panas.
"Aa-aduhh sakit Yun!!"
"Ngomong apa lu barusan?
"Kagak Yunnn"
"Makanya..Gua gak pendek..cuma beda dikit aja sama kalian!"
Bintang meletakan kedua tangannya di bahu Yuna dan Bintang melompat-lompat disana.Mungkin dengan ini tingginya bisa menyalur pada Yuna.
"Kebalik oi..yang ada pegel bahu gue!"ucap Yuna seraya duduk kembali.
Setelah menghabiskan waktu sekitar 2 jam di rumah Bagas untuk bermain kartu.Yuna berpamitan.
"Gue cabut dulu aja deh..mau tidur siang"Bagas mengangguk dan berlenggang ke dapur.
Saat akan menancapkan kunci motor,Bintang berhasil meraih kunci itu dan mengangkatnya ke atas, otomatis Yuna tidak bisa mengambilnya.
"Bin!sini deh kuncinya!"ucap Yuna melompat meraih kunci di tangan Bintang.
"Ambil aja"saat Bintang mengatakan itu Yuna berhasil meraih kunci itu tapi Bintang menyadari posisinya yang terlalu dekat dan bertatapan beberapa detik.
Yuna meraih kuncinya dan mendorong pelan tubuh Bintang yang masih melongo.
"Chh..Usil mulu...Gass Bagas..gue pulang yaa"Yuna menaiki motornya padahal Bagas masih mengambilkan beberapa makanan ringan untuk Yuna bawa pulang.
"Loh mana tuh anak.."Bagas celingukan bingung.
Tbc.
-------
Revisi done🖑
21/6/23Damar Daflin
Alfredo Iansa Arundam
Romeo Wilnando
Aldafa Maulidan
Bagas Wijaya
Zafran Adi Wijaya
Yunara Dindi Bagaskara
Feno Aditya Putra*****
- B4 -
Papa B....
Mama Bila
Bagas
BintangTebak nama Papanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
UJUNG DARI PERSAHABATAN
Teen FictionCerita anak sekolah dengan genre slice of life bercerita seputar keseharian dan yang terjadi disekitar mereka menyangkut persahabatan kekeluargaan dan konflik-konflik ringan haha [Cerita ringan🏳] Damar Alfredo Bagas Romeo Dafa Zafran Feno Yuna So h...