[Revisi] Adipati Arizal Surya Dana

34 1 0
                                    

Pukul 5 pagi Yuna sudah mulai memasak setelah tadi selesai mencuci piring.Yuna tidak bisa tidur setelah ia terbangun pukul 3 dini hari.

Uap-uap mulai keluar dari tempat menanak nasi,tandanya sebentar lagi nasi akan matang.Yuna membuat sayur bayam dan tempe goreng kesukaannya tak lupa sambalnya.

Setelah semua selesai,ia cicipi juga dan sudahkah pas rasanya?.Yuna merapikannya kemudian pergi melihat Romeo di kamarnya.

"Si bang Rom masih tidur keknya..gue liat aja deh.."Yuna berjalan menaiki anak tangga dan perlahan membuka pintu kamar tamu tempat Romeo tidur.

"Engg..masih tidur..tapii.."Yuna heran kenapa Romeo begitu menutup tubuhnya terasa dingin sekalikah udaranya?.

"Bang Rom dingin banget?gak gerah kah?"Ujar Yuna bermonolog sendiri sambil mencoba menarik selimut yang Romeo kenakan.

"..."Romeo bergumam dan menarik lagi selimutnya.

"Bang..lahhh kok panas banget sih..." Yuna menempelkan telapak tangannya di dahi Romeo dan kedua pipi Romeo.

"Loh loh..bang..ayo ke dokter aja...panas banget.."Yuna berjalan menuju kamar mandi mengambil air dan kompresan.

Yuna mulai menempelkan kain kompresan itu di dahi Romeo dan mengulang-mengulang kompresan itu agar tetap dingin namun tak kunjung turun suhu badan Romeo.

Yuna mengambil ponselnya sekaligus ponsel Romeo yang ia bawa semalam,kemudian kembali ke kamar Romeo.

"Um...gue sih bisa bawa mobil..tapi terakhir kali kan masih sama papa diajarinnya..dan itu dah lama.."gumam Yuna sambil melihat whatsappnya,siapa yang bisa menolongnya.

"Kan pada masuk kerja semua...haduh terpaksa deh,nekat...bawa tuh mobil ke rumah sakit.."

"Bang..lo masih kuat jalan kan..ayo ke rumah sakit.."

"G-gausah.."

"Tapi lo panas banget woy gausah-gausah...mana dari tadi ga turun suhunya.."Yuna memaksa.

Romeo duduk di tepi ranjang sedangkan Yuna pergi menuju Almari mengambil hoodie Romeo dan ganti baju semisal Romeo masih tidak diperbolehkan pulang nantinya.

Ia segera memasukan dan menutup tas ransel Romeo kemudian mengenakannya di punggungnya.

"Hampir lupa..."Yuna meraih dompet Romeo dan memasukannya ke dalam tas.

"Ayo bang Rom..hati-hati.."Yuna membopong Romeo perlahan keluar kamar dan menuruni tangga.Saat di ruang tamu Yuna mengambil Kunci mobil dan menuju mobil di garasi.

"Bang tunggu bentar..gue buka garasi dulu.."Yuna membuka garasi dan mengeluarkan mobil kemudian kembali menutup pintu garasinya.

Yuna masuk mobil duduk di kursi kemudi sedangkan Romeo di kursi belakang dengan mata yang terpejam karena sempat mengeluh pusing dan pandangannya mulai kabur.

"berdoa...moga aja gue gak nabrak apa-apa dan cepet sampe rumah sakit...."Yuna mulai menginjak gas melajukan mobilnya kecepatan sedang.Baru saja mobil berjalan dan jaraknya masih dekat dengan rumah mobilnya di stop.

"Hadehhh bang Ijal lagi,hobi banget sihhhh..duh gimana guee.."

Tok tok tok..

Kaca mobil diketuk oleh Ijal dari arah luar.Yuna menurunkan kaca mobil perlahan sontak saja Ijal mengerutkan dahinya bingung.

"Lah kok elo lagi...Yuna kan..yang kenal Fido..?"ujar Ijal saat yang ia dapati malah Yuna bukan Romeo.

"Eng...iya gue Yuna bang..udah perlunya?gue buru buru..mau ke rumah sakit.."

UJUNG DARI PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang